BAB 20.
MEMBERIKAN PETUNJUK KEPADA KEBAIKAN DAN MENGAJAK KE ARAH HIDAYAH ATAU KE ARAH KESESATAN.
Allah Ta'ala berfirman:
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ
ya'lamu maa bayna aydiihim wamaa khalfahum wa-ilaa allaahi turja'u al-umuuru
"Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan semua urusan."
He knows that which is before them and that which is behind them, and to Allah all matters are returned.
(QS. Al Hajj [22]:76)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
ud'u ilaa sabiili rabbika bialhikmati waalmaw'izhati alhasanati wajaadilhum biallatii hiya ahsanu inna rabbaka huwa a'lamu biman dhalla 'an sabiilihi wahuwa a'lamu bialmuhtadiina
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah {845} dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."
Invite to the way of your Lord with wisdom and good advice and dispute with them in a manner that is best. Indeed your Lord knows best those who stray from His way, and He knows best those who are guided.
(QS. An Nahl [16]:125)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tuhilluu sya'aa-ira allaahi walaa alsysyahra alharaama walaa alhadya walaa alqalaa-ida walaa aammiina albayta alharaama yabtaghuuna fadhlan min rabbihim waridhwaanan wa-idzaa halaltum faistaaduu walaa yajrimannakum syanaaanu qawmin an shadduukum 'ani almasjidi alharaami an ta'taduu wata'aawanuu 'alaa albirri waalttaqwaa walaa ta'aawanuu 'alaa al-itsmi waal'udwaani waittaquu allaaha inna allaaha syadiidu al'iqaabi
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah {389}, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram {390}, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya {391}, dan binatang-binatang qalaa-id {392}, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya {393} dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."
O you who have faith! Do not violate Allah’s sacraments, neither the sacred month,1 nor the offering,2 nor the necklaces, nor those bound3 for the Sacred House who seek their Lord’s grace and [His] pleasure. But when you emerge from pilgrim sanctity you may hunt for game. Ill feeling for a people should not lead you, because they barred you from [entering] the Sacred Mosque, to transgress. Cooperate in piety and Godwariness, but do not cooperate in sin and aggression, and be wary of Allah. Indeed Allah is severe in retribution.
(QS. Al Maaidah [5]:2)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa alkhayri waya/muruuna bialma'ruufi wayanhawna 'ani almunkari waulaa-ika humu almuflihuuna
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar {217}; merekalah orang-orang yang beruntung."
There has to be a nation among you summoning to the good, bidding what is right, and forbidding what is wrong. It is they who are the felicitous.
(QS. Ali 'Imran [3]:104)
Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amr Al-Ansari Al-Badri (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Whoever guides someone to virtue will be rewarded equivalent to him who practices that good action".
[Muslim].
وعن أبي مسعود عقبة بن عمرو الأنصاري البدي رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "من دل على خير فله مثل أجر فاعله" ((رواه مسلم)).
Dari Abu Mas'ud yaitu 'Uqbah bin 'Amral-Anshari al-Badri r.a., katanya:
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang memberikan petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah seperti pahala orang yang melakukan kebaikan itu."
(Riwayat Muslim)
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "If anyone calls others to follow right guidance, his reward will be equivalent to those who follow him (in righteousness) without their reward being diminished in any respect, and if anyone invites others to follow error, the sin, will be equivalent to that of the people who follow him (in sinfulness) without their sins being diminished in any respect".
[Muslim].
وعن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "من دعا إلى هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه لا ينقص ذلك من أجورهم شيئاً، ومن دعا إلى ضلالة كان عليه من الإثم مثل آثام من تبعه لا ينقص ذلك من آثامهم شيئاً" ((رواه مسلم)).
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang mengajak ke arah kebaikan, maka ia memperoleh pahala sebagaimana pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dan dari pahala-pahala mereka yang mencontohnya itu, sedang barangsiapa yang mengajak kearah keburukan, maka ia memperoleh dosa sebagaimana dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedrkitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu."
(Riwayat Muslim)
Sahl bin Sa'd (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said on the day of the Khaibar Battle, "I will give this banner to a person at whose hands Allah will grant victory; a man who loves Allah and His Messenger (ﷺ), and Allah and His Messenger love him also." The people spent the night thinking as to whom it would be given. When it was morning, the people hastened to Messenger of Allah (ﷺ). Every one of them was hoping that the banner would be given to him. He (the Prophet (ﷺ)) asked, "Where is 'Ali bin Abu Talib?" They said: "O Messenger of Allah! His eyes are sore." He (ﷺ) then sent for him and when he came, Messenger of Allah (ﷺ) applied his saliva to his eyes and supplicated. 'Ali (May Allah be pleased with him) recovered as if he had no ailment at all. He (ﷺ) conferred upon him the banner. 'Ali (May Allah be pleased with him) said: ''O Messenger of Allah, shall I fight against them until they are like us?" Thereupon he (the Prophet (ﷺ)) said, "Advance cautiously until you reach their open places; thereafter, invite them to Islam and inform them what is obligatory for them from the Rights of Allah, for, by Allah, if Allah guides even one person through you that is better for you than possessing a whole lot of red camels".
[Al- Bukhari and Muslim].
وعن العباس سهل بن سعد الساعدي رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال يوم خيبر: "لأعطين الراية غداً رجلا يفتح الله على يديه، يحب الله ورسوله، ويحبه الله ورسوله" فبات الناس يدوكون ليلتهم أيهم يعطاها. فلما أصبح الناس غدوا على رسول الله صلى الله عليه وسلم: كلهم يرجو أن يعطاها، فقال: "أين علي بن أبى طالب؟" فقيل: يا رسول الله هو يشتكي عينيه قال: "فأرسلوا إليه" فأتي به ، فبصق رسول الله صلى الله عليه وسلم في عينيه، ودعا له، فبرأ حتى كأن لم يكن به وجع، فأعطاه الراية. فقال علي رضي الله عنه : يا رسول الله أقاتلهم حتى يكونوا مثلنا؟ فقال: "انفذ على رسلك حتى تنزل بساحتهم، ثم ادعهم إلى الإسلام، وأخبرهم بما يجب عليهم من حق الله تعالى فيه، فوالله لأن يهدي الله بك رجلاً واحداً خير لك من حمر النعم" ((متفق عليه)).
Dari Abul Abbas yaitu Sahl bin Sa'ad as-Sa'idi r.a. bahwasanya pada hari perang Khaibar
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Niscayalah saya akan memberikan bendera ini esok hari kepada seseorang yang Allah akan memberikan kemenangan di atas kedua tangannya. Ia mencintai Allah dan RasulNya dan ia juga dicintai Allah dan RasulNya."
Malam harinya orang-orang - para sahabat - sama bercakap-cakap berbisik-bisik, siapa di antara mereka yang akan diberi bendera itu. Setelah pagi hari menjelma, orang-orang sama pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. semuanya mengharapkan agar supaya bendera itu diberikan padanya.
Kemudian beliau s.a.w. bersabda:
"Di manakah Ali bin Abu Thalib?"
Kepada beliau dikatakan: "Ya Rasulullah, ia sakit di keduamatanya."
Beliau bersabda lagi:
"Bawalah ia kemari."
Ali didatangkan di hadapan beliau s.a.w. kemudian Rasulullah s.a.w. berludah ke keduamatanya dan mendoakan untuk kesembuhannya, lalu iapun sembuhlah - kedua matanya, seolah-olah tidak pernah sakit sebelumnya. Selanjutnya beliau s.a.w. memberikan bendera itu padanya. Ali r.a. berkata: "Ya Rasulullah, apakah saya wajib memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita semua - yakni masuk Islam?"
Beliau s.a.w. menjawab:
"Berjalanlah perlahan-lahan - tidak tergesa-gesa, sehingga engkau datang di halaman perkampungan mereka. Kemudian ajaklah mereka itu untuk masuk Islam dan beritahukanlah kepada mereka apa-apa yang wajib atas diri mereka dari hak-haknya Allah Ta'ala yang perlu dipenuhi. Demi Allah, niscayalah jikalau Allah memberikan petunjuk dengan sebab usahamu akan seseorang - satu orang saja, maka hal itu lebih baik bagimu daripada memiliki unta-unta yang merah-merah - kiasan harta yang amat dicintai oleh bangsa Arab."
(Muttafaq 'alaih)
Anas bin Malik (May Allah be pleased with him) reported:
A young man from the tribe of Aslam said, "O Messenger of Allah (ﷺ), I wish to fight (in the Cause of Allah) but I do not have anything to equip myself with (for fighting)". He (the Prophet (ﷺ)) said, "Go to so- and-so, for he had equipped himself (for fighting) but he fell ill." So he (the young man) went to him and said, "Messenger of Allah (ﷺ) sends you his greetings and says that you should give me the equipment that you have provided yourself with." The man said (to his wife or servant): "O so-and-so, give him the equipment I have collected for myself and do not withhold anything from him. By Allah, if you withhold anything from him, we will not be blessed therein".
[Muslim].
وعن أنس رضي الله عنه أن فتى من أسلم قال: يا رسول الله إني أريد الغزو وليس معي ما أتجهز به؟ قال: "ائت فلانا فإنه قد كان تجهز فمرض" فأتاه فقال: إن رسول الله صلى الله عليه وسلم يقرئك السلام ويقول: أعطني الذي تجهزت به، فقال: يا فلانة أعطيه الذي تجهزت به، ولا تحبسي منه شيئاً ، فوالله لا تحبسين منه شيئاً فيبارك لك فيه. ((رواه مسلم)).
Dari Anas r.a. bahwasanya seorang pemuda dari suku Aslam berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya saya ini ingin mengikuti peperangan, tetapi saya tidak mempunyai sesuatu yang saya gunakan sebagai persiapan - bekal."
Beliau s.a.w. lalu bersabda:
"Datanglah pada si Fulan itu, sebab ia telah bersiap-siap - dengan bekalnya - tetapi kemudian sakit." Pemuda itu mendatangi orang tersebut dan berkata: "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. mengucapkan salam padamu," dan pemuda itu berkata lagi: "Berikanlah kepada saya bekal-bekal yang telah Tuan siapkan." Orang tersebut lalu berkata- kepada isterinya: "Hai Fulanah,berikanlah pada orang ini apa-apa yang telah saya siapkan untuk bekal - dalam perang. Janganlah bekal itu engkau tahan sedikitpun,demi Allah, janganlah bekal itu engkau tahan sedikitpun, supaya engkau memperoleh berkah dalam bekal - yangdiberikan tadi."
(Riwayat Muslim)
MEMBERIKAN PETUNJUK KEPADA KEBAIKAN DAN MENGAJAK KE ARAH HIDAYAH ATAU KE ARAH KESESATAN.
Allah Ta'ala berfirman:
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَإِلَى اللَّهِ تُرْجَعُ الْأُمُورُ
ya'lamu maa bayna aydiihim wamaa khalfahum wa-ilaa allaahi turja'u al-umuuru
"Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan semua urusan."
He knows that which is before them and that which is behind them, and to Allah all matters are returned.
(QS. Al Hajj [22]:76)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
ud'u ilaa sabiili rabbika bialhikmati waalmaw'izhati alhasanati wajaadilhum biallatii hiya ahsanu inna rabbaka huwa a'lamu biman dhalla 'an sabiilihi wahuwa a'lamu bialmuhtadiina
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah {845} dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk."
{845} Hikmah: ialah Perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil.
Invite to the way of your Lord with wisdom and good advice and dispute with them in a manner that is best. Indeed your Lord knows best those who stray from His way, and He knows best those who are guided.
(QS. An Nahl [16]:125)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنْ رَبِّهِمْ وَرِضْوَانًا وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu laa tuhilluu sya'aa-ira allaahi walaa alsysyahra alharaama walaa alhadya walaa alqalaa-ida walaa aammiina albayta alharaama yabtaghuuna fadhlan min rabbihim waridhwaanan wa-idzaa halaltum faistaaduu walaa yajrimannakum syanaaanu qawmin an shadduukum 'ani almasjidi alharaami an ta'taduu wata'aawanuu 'alaa albirri waalttaqwaa walaa ta'aawanuu 'alaa al-itsmi waal'udwaani waittaquu allaaha inna allaaha syadiidu al'iqaabi
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah {389}, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram {390}, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya {391}, dan binatang-binatang qalaa-id {392}, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya {393} dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."
{389} Syi`ar Allah Ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-tempat mengerjakannya.
{390} Maksudnya antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan Ihram., Maksudnya Ialah: dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu.
{391} Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka`bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah Haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
{392} Ialah: binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka`bah.
{393} Dimaksud dengan karunia Ialah: Keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan. keredhaan dari Allah Ialah: pahala amalan haji.
{390} Maksudnya antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan Ihram., Maksudnya Ialah: dilarang melakukan peperangan di bulan-bulan itu.
{391} Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka`bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah Haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
{392} Ialah: binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka`bah.
{393} Dimaksud dengan karunia Ialah: Keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan. keredhaan dari Allah Ialah: pahala amalan haji.
O you who have faith! Do not violate Allah’s sacraments, neither the sacred month,1 nor the offering,2 nor the necklaces, nor those bound3 for the Sacred House who seek their Lord’s grace and [His] pleasure. But when you emerge from pilgrim sanctity you may hunt for game. Ill feeling for a people should not lead you, because they barred you from [entering] the Sacred Mosque, to transgress. Cooperate in piety and Godwariness, but do not cooperate in sin and aggression, and be wary of Allah. Indeed Allah is severe in retribution.
(QS. Al Maaidah [5]:2)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa alkhayri waya/muruuna bialma'ruufi wayanhawna 'ani almunkari waulaa-ika humu almuflihuuna
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar {217}; merekalah orang-orang yang beruntung."
{217} Ma`ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah;
sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari
pada-Nya.
There has to be a nation among you summoning to the good, bidding what is right, and forbidding what is wrong. It is they who are the felicitous.
(QS. Ali 'Imran [3]:104)
Abu Mas'ud 'Uqbah bin 'Amr Al-Ansari Al-Badri (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Whoever guides someone to virtue will be rewarded equivalent to him who practices that good action".
[Muslim].
وعن أبي مسعود عقبة بن عمرو الأنصاري البدي رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "من دل على خير فله مثل أجر فاعله" ((رواه مسلم)).
Dari Abu Mas'ud yaitu 'Uqbah bin 'Amral-Anshari al-Badri r.a., katanya:
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang memberikan petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah seperti pahala orang yang melakukan kebaikan itu."
(Riwayat Muslim)
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "If anyone calls others to follow right guidance, his reward will be equivalent to those who follow him (in righteousness) without their reward being diminished in any respect, and if anyone invites others to follow error, the sin, will be equivalent to that of the people who follow him (in sinfulness) without their sins being diminished in any respect".
[Muslim].
وعن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "من دعا إلى هدى كان له من الأجر مثل أجور من تبعه لا ينقص ذلك من أجورهم شيئاً، ومن دعا إلى ضلالة كان عليه من الإثم مثل آثام من تبعه لا ينقص ذلك من آثامهم شيئاً" ((رواه مسلم)).
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Barangsiapa yang mengajak ke arah kebaikan, maka ia memperoleh pahala sebagaimana pahala-pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedikitpun dan dari pahala-pahala mereka yang mencontohnya itu, sedang barangsiapa yang mengajak kearah keburukan, maka ia memperoleh dosa sebagaimana dosa-dosa orang-orang yang mengikutinya, tanpa dikurangi sedrkitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu."
(Riwayat Muslim)
Sahl bin Sa'd (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said on the day of the Khaibar Battle, "I will give this banner to a person at whose hands Allah will grant victory; a man who loves Allah and His Messenger (ﷺ), and Allah and His Messenger love him also." The people spent the night thinking as to whom it would be given. When it was morning, the people hastened to Messenger of Allah (ﷺ). Every one of them was hoping that the banner would be given to him. He (the Prophet (ﷺ)) asked, "Where is 'Ali bin Abu Talib?" They said: "O Messenger of Allah! His eyes are sore." He (ﷺ) then sent for him and when he came, Messenger of Allah (ﷺ) applied his saliva to his eyes and supplicated. 'Ali (May Allah be pleased with him) recovered as if he had no ailment at all. He (ﷺ) conferred upon him the banner. 'Ali (May Allah be pleased with him) said: ''O Messenger of Allah, shall I fight against them until they are like us?" Thereupon he (the Prophet (ﷺ)) said, "Advance cautiously until you reach their open places; thereafter, invite them to Islam and inform them what is obligatory for them from the Rights of Allah, for, by Allah, if Allah guides even one person through you that is better for you than possessing a whole lot of red camels".
[Al- Bukhari and Muslim].
وعن العباس سهل بن سعد الساعدي رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال يوم خيبر: "لأعطين الراية غداً رجلا يفتح الله على يديه، يحب الله ورسوله، ويحبه الله ورسوله" فبات الناس يدوكون ليلتهم أيهم يعطاها. فلما أصبح الناس غدوا على رسول الله صلى الله عليه وسلم: كلهم يرجو أن يعطاها، فقال: "أين علي بن أبى طالب؟" فقيل: يا رسول الله هو يشتكي عينيه قال: "فأرسلوا إليه" فأتي به ، فبصق رسول الله صلى الله عليه وسلم في عينيه، ودعا له، فبرأ حتى كأن لم يكن به وجع، فأعطاه الراية. فقال علي رضي الله عنه : يا رسول الله أقاتلهم حتى يكونوا مثلنا؟ فقال: "انفذ على رسلك حتى تنزل بساحتهم، ثم ادعهم إلى الإسلام، وأخبرهم بما يجب عليهم من حق الله تعالى فيه، فوالله لأن يهدي الله بك رجلاً واحداً خير لك من حمر النعم" ((متفق عليه)).
Dari Abul Abbas yaitu Sahl bin Sa'ad as-Sa'idi r.a. bahwasanya pada hari perang Khaibar
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Niscayalah saya akan memberikan bendera ini esok hari kepada seseorang yang Allah akan memberikan kemenangan di atas kedua tangannya. Ia mencintai Allah dan RasulNya dan ia juga dicintai Allah dan RasulNya."
Malam harinya orang-orang - para sahabat - sama bercakap-cakap berbisik-bisik, siapa di antara mereka yang akan diberi bendera itu. Setelah pagi hari menjelma, orang-orang sama pergi ke tempat Rasulullah s.a.w. semuanya mengharapkan agar supaya bendera itu diberikan padanya.
Kemudian beliau s.a.w. bersabda:
"Di manakah Ali bin Abu Thalib?"
Kepada beliau dikatakan: "Ya Rasulullah, ia sakit di keduamatanya."
Beliau bersabda lagi:
"Bawalah ia kemari."
Ali didatangkan di hadapan beliau s.a.w. kemudian Rasulullah s.a.w. berludah ke keduamatanya dan mendoakan untuk kesembuhannya, lalu iapun sembuhlah - kedua matanya, seolah-olah tidak pernah sakit sebelumnya. Selanjutnya beliau s.a.w. memberikan bendera itu padanya. Ali r.a. berkata: "Ya Rasulullah, apakah saya wajib memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita semua - yakni masuk Islam?"
Beliau s.a.w. menjawab:
"Berjalanlah perlahan-lahan - tidak tergesa-gesa, sehingga engkau datang di halaman perkampungan mereka. Kemudian ajaklah mereka itu untuk masuk Islam dan beritahukanlah kepada mereka apa-apa yang wajib atas diri mereka dari hak-haknya Allah Ta'ala yang perlu dipenuhi. Demi Allah, niscayalah jikalau Allah memberikan petunjuk dengan sebab usahamu akan seseorang - satu orang saja, maka hal itu lebih baik bagimu daripada memiliki unta-unta yang merah-merah - kiasan harta yang amat dicintai oleh bangsa Arab."
(Muttafaq 'alaih)
Anas bin Malik (May Allah be pleased with him) reported:
A young man from the tribe of Aslam said, "O Messenger of Allah (ﷺ), I wish to fight (in the Cause of Allah) but I do not have anything to equip myself with (for fighting)". He (the Prophet (ﷺ)) said, "Go to so- and-so, for he had equipped himself (for fighting) but he fell ill." So he (the young man) went to him and said, "Messenger of Allah (ﷺ) sends you his greetings and says that you should give me the equipment that you have provided yourself with." The man said (to his wife or servant): "O so-and-so, give him the equipment I have collected for myself and do not withhold anything from him. By Allah, if you withhold anything from him, we will not be blessed therein".
[Muslim].
وعن أنس رضي الله عنه أن فتى من أسلم قال: يا رسول الله إني أريد الغزو وليس معي ما أتجهز به؟ قال: "ائت فلانا فإنه قد كان تجهز فمرض" فأتاه فقال: إن رسول الله صلى الله عليه وسلم يقرئك السلام ويقول: أعطني الذي تجهزت به، فقال: يا فلانة أعطيه الذي تجهزت به، ولا تحبسي منه شيئاً ، فوالله لا تحبسين منه شيئاً فيبارك لك فيه. ((رواه مسلم)).
Dari Anas r.a. bahwasanya seorang pemuda dari suku Aslam berkata: "Ya Rasulullah, sesungguhnya saya ini ingin mengikuti peperangan, tetapi saya tidak mempunyai sesuatu yang saya gunakan sebagai persiapan - bekal."
Beliau s.a.w. lalu bersabda:
"Datanglah pada si Fulan itu, sebab ia telah bersiap-siap - dengan bekalnya - tetapi kemudian sakit." Pemuda itu mendatangi orang tersebut dan berkata: "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. mengucapkan salam padamu," dan pemuda itu berkata lagi: "Berikanlah kepada saya bekal-bekal yang telah Tuan siapkan." Orang tersebut lalu berkata- kepada isterinya: "Hai Fulanah,berikanlah pada orang ini apa-apa yang telah saya siapkan untuk bekal - dalam perang. Janganlah bekal itu engkau tahan sedikitpun,demi Allah, janganlah bekal itu engkau tahan sedikitpun, supaya engkau memperoleh berkah dalam bekal - yangdiberikan tadi."
(Riwayat Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar