BAB 19.
ORANG YANG MEMULAI MEMBUAT SUNNAH YANG BAIK ATAU BURUK.
Allah Ta'ala berfirman:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
waalladziina yaquuluuna rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wadzurriyyaatinaa qurrata a'yunin waij'alnaa lilmuttaqiina imaamaan
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."
And those who say, ‘Our Lord! Grant us comfort in our spouses and descendants, and make us imams of the Godwary.’
(QS. Al Furqaan [25]:74)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ
waja'alnaahum a-immatan yahduuna bi-amrinaa wa-awhaynaa ilayhim fi'la alkhayraati wa-iqaama alshshalaati wa-iitaa-a alzzakaati wakaanuu lanaa 'aabidiina
"Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah."
We made them imams, guiding by Our command, and We revealed to them the performance of good deeds, the maintenance of prayers, and the giving of zakāt, and they used to worship Us.
(QS. Al Anbiyaa' [21]:73)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Jarir bin 'Abdullah (May Allah be pleased with him) reported:
We were with Messenger of Allah (ﷺ) shortly after dawn when there came to him some people clad in woollen rags, or covered with sleeveless blankets; and with swords hanging down from their necks. Most of them rather, all of them, belonged to the Mudar tribe. The face of the Prophet (ﷺ) changed when he saw them starving. Then he went into his house and came out; then he commanded Bilal (May Allah be pleased with him) to proclaim Adhan (call to prayers). So he proclaimed Adhan and recited Iqamah and the Prophet (ﷺ) led the Salat. Then he delivered a Khutbah saying, "O mankind! Be dutiful to your Rubb, Who created you from a single person (Adam), and from him (Adam) He created his wife (Eve), and from them both He created many men and women; and fear Allah through Whom you demand your (natural) rights, and do not sever the relations of kinship. Surely, Allah is Ever an All-Watcher over you." (4:1) He also recited the Ayah which is in the end of Surat Al-Hashr: "O you who believe! Fear Allah and keep your duty to Him. And let every one look what he has sent forth for the tomorrow". (59:18). Thereafter, every man gave in charity Dinar, Dirham, clothes, measure-fulls of wheat and measure-fulls of dates till he said: "(Give in charity) be it half a date". Then a man of the Ansar came with a bag which was difficult for him to hold in his hand. Thereafter, the people came successively (with charity) till I saw two heaps of food and clothes. I noticed that the face of Messenger of Allah (ﷺ) was glowing like that of the bright moon or glittering gold. Then he (ﷺ) said, "Whosoever introduces a good practice in Islam, there is for him its reward and the reward of those who act upon it after him without anything being diminished from their rewards. And whosoever introduces an evil practice in Islam, will shoulder its sin and the sins of all those who will act upon it, without diminishing in any way their burden"
[Muslim].
عن أبي عمرو، جرير بن عبد الله، رضي الله عنه ، قال: كنا في صدر النهار عند رسول الله، صلى الله عليه وسلم، فجاءه قوم عراة مجتابي النمار، أو العباء، متقلدي السيوف، عامتهم من مضر، بل كلهم من مضر؛ فتمعر وجه رسول الله، صلى الله عليه وسلم، لما رأى بهم من الفاقة؛ فدخل ثم خرج، فأمر بلالاً فأذن وأقام، فصلى ثم خطب؛ فقال: {يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة} إلى آخر الآية: {إن الله كان عليكم رقيبا}، والآية الأخرى التي في آخر الحشر: {يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد} تصدق رجل من ديناره من درهمه من ثوبه من صاع بره من صاع تمره _حتى قال _ ولو بشق تمرة ,فجاء رجل من الأنصار بصرة كادت كفه تعجز عنها، بل قد عجزت، ثم تتابع الناس حتى رأيت كومين من طعام وثياب، حتى رأيت وجه رسول الله، صلى الله عليه وسلم، يتهلل كأنه مذهبة، فقال رسول الله، صلى الله عليه وسلم، " من سن في الإسلام سنة حسنة فله أجرها، وأجر من عمل بها من بعده من غير أن يقنص من أجورهم شيء، ومن سن في الإسلام سنة سيئة كان عليه وزرها ووزر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أوزارهم شيء" ((رواه مسلم)).
Dari Abu 'Amr yaitu Jarir bin Abdullah r.a., katanya: "Kita pernah berada di sisi Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam pada tengah siang hari. Kemudian datanglah kepada beliau itu suatu kaum yang telanjang, mengenakan pakaian bulu harimau - bergaris-garis lurik-lurik - atau mengenakan baju kurung, sambil menyandang pedang, umumnya mereka itu dari suku Mudhar, atau memang semuanya dari Mudhar, maka berubahlah wajah Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam karena melihat mereka yang dalam keadaan miskin itu. Kemudian beliau masuk - rumahnya, lalu keluar lagi, terus menyuruh Bilal untuk berazan.
Selanjutnya Bilal berazan dan beriqamat lalu bersembahyang, kemudian beliau berkhutbah. Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam mengucapkan ayat An Nisa' sampai ke akhir ayat, yaitu:
يا أَيُّهَا النّاسُ اتَّقوا رَبَّكُمُ الَّذي خَلَقَكُم مِن نَفسٍ واحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنها زَوجَها وَبَثَّ مِنهُما رِجالًا كَثيرًا وَنِساءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذي تَساءَلونَ بِهِ وَالأَرحامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كانَ عَلَيكُم رَقيبًا
yaa ayyuhaa alnnaasu ittaquu rabbakumu alladzii khalaqakum min nafsin waahidatin wakhalaqa minhaa zawjahaa wabatstsa minhumaa rijaalan katsiiran wanisaa-an waittaquu allaaha alladzii tasaa-aluuna bihi waal-arhaama inna allaaha kaana 'alaykum raqiiban
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya {263} Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain {264}, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."
O mankind! Be wary of your Lord who created you from a single soul, and created its mate from it, and from the two of them, scattered numerous men and women. Be wary of Allah, in whose Name you adjure one another, and the wombs.1 Indeed Allah is watchful over you.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Beliau membacakan pula ayat yang dalam surat Al-Hasyr:
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلتَنظُر نَفسٌ ما قَدَّمَت لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبيرٌ بِما تَعمَلونَ
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha waltanzhur nafsun maa qaddamat lighadin waittaquu allaaha inna allaaha khabiirun bimaa ta'maluuna
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
O you who have faith! Be wary of Allah, and let every soul consider what it sends ahead [Or ‘prepares,’ or ‘makes ready.’] for tomorrow, and be wary of Allah. Allah is indeed well aware of what you do.
(QS. Al Hasyr [59]:18)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Di saat itu ada orang yang bersedekah dengan dinarnya, dengan dirhamnya, dengan bajunya, dengan sha' gandumnya, juga dengan sha' kurmanya, sampai-sampai
Beliau bersabda:
"Sekalipun hanya dengan potongan kurma - juga baik."
Selanjutnya ada pula orang dari kaum Anshar yang datang dengan suatu wadah yang tapak tangannya hampir-hampir tidak kuasa mengangkatnya, bahkan sudah tidak kuat. Selanjutnya beruntun-runtunlah para manusia itu memberikan sedekahnya masing-masing, sehingga saya dapat melihat ada dua tumpukan dari makanan dan pakaian, sampai-sampai saya melihat pula wajah Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam berseri-seri, seolah-olah wajah beliau itu bercahaya bersih sekali.
Kemudian beliau bersabda:
"Barangsiapa yang memulai membuat sunnah dalam Islam berupa amalan yang baik, maka ia memperoleh pahalanya diri sendiri dan juga pahala orang yang mengerjakan itu sesudah -sepeninggalnya - tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka yang mencontohnya itu. Dan barangsiapa yang memulai membuat sunnah dalam Islam berupa amalan yang buruk, maka ia memperoleh dosanya diri sendiri dan juga dosa orang yang mengerjakan itu sesudahnya - sepeninggalnya - tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu."
(HR. Muslim)
Sabda Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam Mujtabin nimar, yaitu dengan jim dan sesudah alif ada ba' bertitik satu. Annimar adalah jama'nya Namirah (Jadi namirah itu mufrad), artinya pakaian dari bulu yang bergaris-garis (bagaikan macan lurik), sedang makna Mujtabiha ialah mengenakannya sesudah melobangi di bagian kepala orang-orang yang memakainya. Ini berasal dari kata aljaub, artinya memotong,
Sebagaimana firman Allah Ta'ala:
"Dan kaum Tsamud yang memahat dan memotong (menembus) batu-batu besar di lembah (tanah rendah)."
Sabda beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam Tama'-'ara, dengan 'ain muhmaiah, artinya berubah (wajah serta sikapnya).
Adapun kata rawi (yang meriwayatkan Hadist ini): ra-aitu kaumaini, boleh difathahkan kafnya dan boleh pula didhammahkan, artinya "Saya melihat dua buah tumpukan atau dua buah gundukan."
Sabda Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam: Ka-annabu mudzhabah, itu dengan menggunakan dzal mu'jamah dan fathahnya ha' serta ba' muwahhadah.
Demikian yang dikatakan oleh Al-Qadhi 'lyadh dan lain-lain, tetapi sebagian alim-ulama ada yang menulisnya lalu diucapkan Mud-hanah dengan menggunakan dal muhmaiah dan dhammahnya ha' serta nun.
Demikian ini yang dibenarkan oleh Al-Humaidi, tetapi yang sahih serta masyhur ialah yang pertama; adapun artinya menurut kedua macam itu sama saja yakni bersih serta bercahaya.
Ibn Mas'ud (May Allah be pleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "The first son of Adam*) takes a share of the guilt of every one who murders another wrongfully because he was the initiator of committing murder".
[Al-Bukhari and Muslim].
وعن ابن مسعود رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "ليس من نفس تقتل ظلماً إلا كان على ابن آدم الأول كفل من دمها لأنه كان أول من سن القتل" ((متفق عليه)) .
Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Tiada seseorangpun yang dibunuh secara penganiayaan, melainkan atas anak Adam - manusia yang pertama melakukannya itu -mempunyai tanggungan dari darahnya - semua jiwa yang terbunuh secara penganiayaan, sebab sesungguhnya ia adalah pertama-tama orang yang memulai membuat sunnah membunuh."
Yang dimaksudkan ialah Qabil putera Nabiullah Adam a.s. yang membunuh saudaranya yakni Habil."
Disebutkan Allah Ta'ala dalam firmanNya di Surah Al-Maidah:
۞ وَاتلُ عَلَيهِم نَبَأَ ابنَي آدَمَ بِالحَقِّ إِذ قَرَّبا قُربانًا فَتُقُبِّلَ مِن أَحَدِهِما وَلَم يُتَقَبَّل مِنَ الآخَرِ قالَ لَأَقتُلَنَّكَ ۖ قالَ إِنَّما يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ المُتَّقينَ
wautlu 'alayhim naba-a ibnay aadama bialhaqqi idz qarrabaa qurbaanan fatuqubbila min ahadihimaa walam yutaqabbal mina al-aakhari qaala la-aqtulannaka qaala innamaa yataqabbalu allaahu mina almuttaqiina
"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa"."
Relate to them truly the account of Adam’s two sons. When the two of them offered an offering, it was accepted from one of them and not accepted from the other. [One of them] said, ‘Surely I will kill you.’ [The other one] said, ‘Allah accepts only from the Godwary.
(QS. Al Maidah [5]:27)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
لَئِن بَسَطتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقتُلَني ما أَنا بِباسِطٍ يَدِيَ إِلَيكَ لِأَقتُلَكَ ۖ إِنّي أَخافُ اللَّهَ رَبَّ العالَمينَ
la-in basathta ilayya yadaka litaqtulanii maa anaa bibaasithin yadiya ilayka li-aqtulaka innii akhaafu allaaha rabba al'aalamiina
"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."
Even if you extend your hand toward me to kill me, I will not extend my hand toward you to kill you. Indeed I fear Allah, the Lord of all the worlds.
(QS. Al Maidah [5]:28)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
إِنّي أُريدُ أَن تَبوءَ بِإِثمي وَإِثمِكَ فَتَكونَ مِن أَصحابِ النّارِ ۚ وَذٰلِكَ جَزاءُ الظّالِمينَ
innii uriidu an tabuu-a bi-itsmii wa-itsmika fatakuuna min ash-haabi alnnaari wadzaalika jazaau alzhzhaalimiina
"Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim."
I desire that you earn [the burden of] my sin [That is, ‘the sin of murdering me.’] and your sin, to become one of the inmates of the Fire, and such is the requital of the wrongdoers.’
(QS. Al Maidah [5]:29)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
فَطَوَّعَت لَهُ نَفسُهُ قَتلَ أَخيهِ فَقَتَلَهُ فَأَصبَحَ مِنَ الخاسِرينَ
fathawwa'at lahu nafsuhu qatla akhiihi faqatalahu fa-ashbaha mina alkhaasiriina
"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi."
So his soul prompted him to kill his brother, and he killed him, and thus became one of the losers.
(QS. Al Maidah [5]:30)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
فَبَعَثَ اللَّهُ غُرابًا يَبحَثُ فِي الأَرضِ لِيُرِيَهُ كَيفَ يُواري سَوءَةَ أَخيهِ ۚ قالَ يا وَيلَتا أَعَجَزتُ أَن أَكونَ مِثلَ هٰذَا الغُرابِ فَأُوارِيَ سَوءَةَ أَخي ۖ فَأَصبَحَ مِنَ النّادِمينَ
faba'atsa allaahu ghuraaban yabhatsu fii al-ardhi liyuriyahu kayfa yuwaarii saw-ata akhiihi qaala yaa waylataa a'ajaztu an akuuna mitsla haadzaa alghuraabi fauwaariya saw-ata akhii fa-ashbaha mina alnnaadimiina
"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya {410}. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal."
Then Allah sent a crow, exploring in the ground, to show him how to bury the corpse of his brother. He said, ‘Woe to me! Am I unable to be [even] like this crow and bury my brother’s corpse?’ Thus he became regretful.
(QS. Al Maidah [5]:31)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Muttafaq 'alaih)
ORANG YANG MEMULAI MEMBUAT SUNNAH YANG BAIK ATAU BURUK.
Allah Ta'ala berfirman:
وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
waalladziina yaquuluuna rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wadzurriyyaatinaa qurrata a'yunin waij'alnaa lilmuttaqiina imaamaan
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."
And those who say, ‘Our Lord! Grant us comfort in our spouses and descendants, and make us imams of the Godwary.’
(QS. Al Furqaan [25]:74)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَجَعَلْنَاهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا وَأَوْحَيْنَا إِلَيْهِمْ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَإِقَامَ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءَ الزَّكَاةِ وَكَانُوا لَنَا عَابِدِينَ
waja'alnaahum a-immatan yahduuna bi-amrinaa wa-awhaynaa ilayhim fi'la alkhayraati wa-iqaama alshshalaati wa-iitaa-a alzzakaati wakaanuu lanaa 'aabidiina
"Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah."
We made them imams, guiding by Our command, and We revealed to them the performance of good deeds, the maintenance of prayers, and the giving of zakāt, and they used to worship Us.
(QS. Al Anbiyaa' [21]:73)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Jarir bin 'Abdullah (May Allah be pleased with him) reported:
We were with Messenger of Allah (ﷺ) shortly after dawn when there came to him some people clad in woollen rags, or covered with sleeveless blankets; and with swords hanging down from their necks. Most of them rather, all of them, belonged to the Mudar tribe. The face of the Prophet (ﷺ) changed when he saw them starving. Then he went into his house and came out; then he commanded Bilal (May Allah be pleased with him) to proclaim Adhan (call to prayers). So he proclaimed Adhan and recited Iqamah and the Prophet (ﷺ) led the Salat. Then he delivered a Khutbah saying, "O mankind! Be dutiful to your Rubb, Who created you from a single person (Adam), and from him (Adam) He created his wife (Eve), and from them both He created many men and women; and fear Allah through Whom you demand your (natural) rights, and do not sever the relations of kinship. Surely, Allah is Ever an All-Watcher over you." (4:1) He also recited the Ayah which is in the end of Surat Al-Hashr: "O you who believe! Fear Allah and keep your duty to Him. And let every one look what he has sent forth for the tomorrow". (59:18). Thereafter, every man gave in charity Dinar, Dirham, clothes, measure-fulls of wheat and measure-fulls of dates till he said: "(Give in charity) be it half a date". Then a man of the Ansar came with a bag which was difficult for him to hold in his hand. Thereafter, the people came successively (with charity) till I saw two heaps of food and clothes. I noticed that the face of Messenger of Allah (ﷺ) was glowing like that of the bright moon or glittering gold. Then he (ﷺ) said, "Whosoever introduces a good practice in Islam, there is for him its reward and the reward of those who act upon it after him without anything being diminished from their rewards. And whosoever introduces an evil practice in Islam, will shoulder its sin and the sins of all those who will act upon it, without diminishing in any way their burden"
[Muslim].
عن أبي عمرو، جرير بن عبد الله، رضي الله عنه ، قال: كنا في صدر النهار عند رسول الله، صلى الله عليه وسلم، فجاءه قوم عراة مجتابي النمار، أو العباء، متقلدي السيوف، عامتهم من مضر، بل كلهم من مضر؛ فتمعر وجه رسول الله، صلى الله عليه وسلم، لما رأى بهم من الفاقة؛ فدخل ثم خرج، فأمر بلالاً فأذن وأقام، فصلى ثم خطب؛ فقال: {يا أيها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة} إلى آخر الآية: {إن الله كان عليكم رقيبا}، والآية الأخرى التي في آخر الحشر: {يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله ولتنظر نفس ما قدمت لغد} تصدق رجل من ديناره من درهمه من ثوبه من صاع بره من صاع تمره _حتى قال _ ولو بشق تمرة ,فجاء رجل من الأنصار بصرة كادت كفه تعجز عنها، بل قد عجزت، ثم تتابع الناس حتى رأيت كومين من طعام وثياب، حتى رأيت وجه رسول الله، صلى الله عليه وسلم، يتهلل كأنه مذهبة، فقال رسول الله، صلى الله عليه وسلم، " من سن في الإسلام سنة حسنة فله أجرها، وأجر من عمل بها من بعده من غير أن يقنص من أجورهم شيء، ومن سن في الإسلام سنة سيئة كان عليه وزرها ووزر من عمل بها من بعده من غير أن ينقص من أوزارهم شيء" ((رواه مسلم)).
Dari Abu 'Amr yaitu Jarir bin Abdullah r.a., katanya: "Kita pernah berada di sisi Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam pada tengah siang hari. Kemudian datanglah kepada beliau itu suatu kaum yang telanjang, mengenakan pakaian bulu harimau - bergaris-garis lurik-lurik - atau mengenakan baju kurung, sambil menyandang pedang, umumnya mereka itu dari suku Mudhar, atau memang semuanya dari Mudhar, maka berubahlah wajah Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam karena melihat mereka yang dalam keadaan miskin itu. Kemudian beliau masuk - rumahnya, lalu keluar lagi, terus menyuruh Bilal untuk berazan.
Selanjutnya Bilal berazan dan beriqamat lalu bersembahyang, kemudian beliau berkhutbah. Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam mengucapkan ayat An Nisa' sampai ke akhir ayat, yaitu:
يا أَيُّهَا النّاسُ اتَّقوا رَبَّكُمُ الَّذي خَلَقَكُم مِن نَفسٍ واحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنها زَوجَها وَبَثَّ مِنهُما رِجالًا كَثيرًا وَنِساءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذي تَساءَلونَ بِهِ وَالأَرحامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كانَ عَلَيكُم رَقيبًا
yaa ayyuhaa alnnaasu ittaquu rabbakumu alladzii khalaqakum min nafsin waahidatin wakhalaqa minhaa zawjahaa wabatstsa minhumaa rijaalan katsiiran wanisaa-an waittaquu allaaha alladzii tasaa-aluuna bihi waal-arhaama inna allaaha kaana 'alaykum raqiiban
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya {263} Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain {264}, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu."
{263} Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.
{264} Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
{264} Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.
O mankind! Be wary of your Lord who created you from a single soul, and created its mate from it, and from the two of them, scattered numerous men and women. Be wary of Allah, in whose Name you adjure one another, and the wombs.1 Indeed Allah is watchful over you.
1 That is, ‘Be wary of Allah and observe the rights of the blood relations and beware of breaking the ties of kinship.’
(QS. An Nisa' [4]:1)««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Beliau membacakan pula ayat yang dalam surat Al-Hasyr:
يا أَيُّهَا الَّذينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلتَنظُر نَفسٌ ما قَدَّمَت لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبيرٌ بِما تَعمَلونَ
yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha waltanzhur nafsun maa qaddamat lighadin waittaquu allaaha inna allaaha khabiirun bimaa ta'maluuna
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan."
O you who have faith! Be wary of Allah, and let every soul consider what it sends ahead [Or ‘prepares,’ or ‘makes ready.’] for tomorrow, and be wary of Allah. Allah is indeed well aware of what you do.
(QS. Al Hasyr [59]:18)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Di saat itu ada orang yang bersedekah dengan dinarnya, dengan dirhamnya, dengan bajunya, dengan sha' gandumnya, juga dengan sha' kurmanya, sampai-sampai
Beliau bersabda:
"Sekalipun hanya dengan potongan kurma - juga baik."
Selanjutnya ada pula orang dari kaum Anshar yang datang dengan suatu wadah yang tapak tangannya hampir-hampir tidak kuasa mengangkatnya, bahkan sudah tidak kuat. Selanjutnya beruntun-runtunlah para manusia itu memberikan sedekahnya masing-masing, sehingga saya dapat melihat ada dua tumpukan dari makanan dan pakaian, sampai-sampai saya melihat pula wajah Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam berseri-seri, seolah-olah wajah beliau itu bercahaya bersih sekali.
Kemudian beliau bersabda:
"Barangsiapa yang memulai membuat sunnah dalam Islam berupa amalan yang baik, maka ia memperoleh pahalanya diri sendiri dan juga pahala orang yang mengerjakan itu sesudah -sepeninggalnya - tanpa dikurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka yang mencontohnya itu. Dan barangsiapa yang memulai membuat sunnah dalam Islam berupa amalan yang buruk, maka ia memperoleh dosanya diri sendiri dan juga dosa orang yang mengerjakan itu sesudahnya - sepeninggalnya - tanpa dikurangi sedikitpun dari dosa-dosa mereka yang mencontohnya itu."
(HR. Muslim)
Sabda Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam Mujtabin nimar, yaitu dengan jim dan sesudah alif ada ba' bertitik satu. Annimar adalah jama'nya Namirah (Jadi namirah itu mufrad), artinya pakaian dari bulu yang bergaris-garis (bagaikan macan lurik), sedang makna Mujtabiha ialah mengenakannya sesudah melobangi di bagian kepala orang-orang yang memakainya. Ini berasal dari kata aljaub, artinya memotong,
Sebagaimana firman Allah Ta'ala:
"Dan kaum Tsamud yang memahat dan memotong (menembus) batu-batu besar di lembah (tanah rendah)."
Sabda beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam Tama'-'ara, dengan 'ain muhmaiah, artinya berubah (wajah serta sikapnya).
Adapun kata rawi (yang meriwayatkan Hadist ini): ra-aitu kaumaini, boleh difathahkan kafnya dan boleh pula didhammahkan, artinya "Saya melihat dua buah tumpukan atau dua buah gundukan."
Sabda Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam: Ka-annabu mudzhabah, itu dengan menggunakan dzal mu'jamah dan fathahnya ha' serta ba' muwahhadah.
Demikian yang dikatakan oleh Al-Qadhi 'lyadh dan lain-lain, tetapi sebagian alim-ulama ada yang menulisnya lalu diucapkan Mud-hanah dengan menggunakan dal muhmaiah dan dhammahnya ha' serta nun.
Demikian ini yang dibenarkan oleh Al-Humaidi, tetapi yang sahih serta masyhur ialah yang pertama; adapun artinya menurut kedua macam itu sama saja yakni bersih serta bercahaya.
Ibn Mas'ud (May Allah be pleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "The first son of Adam*) takes a share of the guilt of every one who murders another wrongfully because he was the initiator of committing murder".
[Al-Bukhari and Muslim].
*) The son of Adam in the Hadith is said to be Qabil. Allah tells us
about his story in Surat Al-Ma'idah (The Table spread with Food). Verses
27-31.
وعن ابن مسعود رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "ليس من نفس تقتل ظلماً إلا كان على ابن آدم الأول كفل من دمها لأنه كان أول من سن القتل" ((متفق عليه)) .
Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Tiada seseorangpun yang dibunuh secara penganiayaan, melainkan atas anak Adam - manusia yang pertama melakukannya itu -mempunyai tanggungan dari darahnya - semua jiwa yang terbunuh secara penganiayaan, sebab sesungguhnya ia adalah pertama-tama orang yang memulai membuat sunnah membunuh."
Yang dimaksudkan ialah Qabil putera Nabiullah Adam a.s. yang membunuh saudaranya yakni Habil."
Disebutkan Allah Ta'ala dalam firmanNya di Surah Al-Maidah:
۞ وَاتلُ عَلَيهِم نَبَأَ ابنَي آدَمَ بِالحَقِّ إِذ قَرَّبا قُربانًا فَتُقُبِّلَ مِن أَحَدِهِما وَلَم يُتَقَبَّل مِنَ الآخَرِ قالَ لَأَقتُلَنَّكَ ۖ قالَ إِنَّما يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ المُتَّقينَ
wautlu 'alayhim naba-a ibnay aadama bialhaqqi idz qarrabaa qurbaanan fatuqubbila min ahadihimaa walam yutaqabbal mina al-aakhari qaala la-aqtulannaka qaala innamaa yataqabbalu allaahu mina almuttaqiina
"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa"."
Relate to them truly the account of Adam’s two sons. When the two of them offered an offering, it was accepted from one of them and not accepted from the other. [One of them] said, ‘Surely I will kill you.’ [The other one] said, ‘Allah accepts only from the Godwary.
(QS. Al Maidah [5]:27)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
لَئِن بَسَطتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقتُلَني ما أَنا بِباسِطٍ يَدِيَ إِلَيكَ لِأَقتُلَكَ ۖ إِنّي أَخافُ اللَّهَ رَبَّ العالَمينَ
la-in basathta ilayya yadaka litaqtulanii maa anaa bibaasithin yadiya ilayka li-aqtulaka innii akhaafu allaaha rabba al'aalamiina
"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."
Even if you extend your hand toward me to kill me, I will not extend my hand toward you to kill you. Indeed I fear Allah, the Lord of all the worlds.
(QS. Al Maidah [5]:28)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
إِنّي أُريدُ أَن تَبوءَ بِإِثمي وَإِثمِكَ فَتَكونَ مِن أَصحابِ النّارِ ۚ وَذٰلِكَ جَزاءُ الظّالِمينَ
innii uriidu an tabuu-a bi-itsmii wa-itsmika fatakuuna min ash-haabi alnnaari wadzaalika jazaau alzhzhaalimiina
"Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim."
I desire that you earn [the burden of] my sin [That is, ‘the sin of murdering me.’] and your sin, to become one of the inmates of the Fire, and such is the requital of the wrongdoers.’
(QS. Al Maidah [5]:29)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
فَطَوَّعَت لَهُ نَفسُهُ قَتلَ أَخيهِ فَقَتَلَهُ فَأَصبَحَ مِنَ الخاسِرينَ
fathawwa'at lahu nafsuhu qatla akhiihi faqatalahu fa-ashbaha mina alkhaasiriina
"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi."
So his soul prompted him to kill his brother, and he killed him, and thus became one of the losers.
(QS. Al Maidah [5]:30)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
فَبَعَثَ اللَّهُ غُرابًا يَبحَثُ فِي الأَرضِ لِيُرِيَهُ كَيفَ يُواري سَوءَةَ أَخيهِ ۚ قالَ يا وَيلَتا أَعَجَزتُ أَن أَكونَ مِثلَ هٰذَا الغُرابِ فَأُوارِيَ سَوءَةَ أَخي ۖ فَأَصبَحَ مِنَ النّادِمينَ
faba'atsa allaahu ghuraaban yabhatsu fii al-ardhi liyuriyahu kayfa yuwaarii saw-ata akhiihi qaala yaa waylataa a'ajaztu an akuuna mitsla haadzaa alghuraabi fauwaariya saw-ata akhii fa-ashbaha mina alnnaadimiina
"Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya {410}. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal."
{410} Dipahami dari ayat ini bahwa manusia banyak pula mengambil pelajaran dari alam dan jangan segan-segan mengambil pelajaran dari yang lebih rendah tingkatan pengetahuannya.
Then Allah sent a crow, exploring in the ground, to show him how to bury the corpse of his brother. He said, ‘Woe to me! Am I unable to be [even] like this crow and bury my brother’s corpse?’ Thus he became regretful.
(QS. Al Maidah [5]:31)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Muttafaq 'alaih)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar