Rabu, 24 Desember 2014

Bab 13 - Jalan Kebaikan.



BAB 13.
MENERANGKAN BANYAKNYA JALAN-JALAN KEBAIKAN.

Allah Ta'ala berfirman:

 يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنْفِقُونَ قُلْ مَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ
yas-aluunaka maatsaa yunfiquuna qul maa anfaqtum min khayrin falilwaalidayni waal-aqrabiina waalyataamaa waalmasaakiini waibni alssabiili wamaa taf'aluu min khayrin fa-inna allaaha bihi 'aliimun

"Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan." Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya."

 They ask you as to what they should spend. Say, ‘Whatever wealth you spend, let it be for parents, relatives, orphans, the needy, and the traveller.’ And whatever good that you may do, Allah indeed knows it.
(QS. Al Baqarah [2]:215)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

الْحَجُّ أَشْهُرٌ مَعْلُومَاتٌ فَمَنْ فَرَضَ فِيهِنَّ الْحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي الْحَجِّ وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
alhajju asyhurun ma'luumaatun faman faradha fiihinna alhajja falaa rafatsa walaa fusuuqa walaa jidaala fii alhajji wamaa taf'aluu min khayrin ya'lamhu allaahu watazawwaduu fa-inna khayra alzzaadi alttaqwaa waittaquuni yaa ulii al-albaabi

"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi {122}, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats {123}, berbuat fasik dan berbantah- bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa {124} dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal."
{122} Ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.
{123} Rafats artinya mengeluarkan Perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh atau bersetubuh.
{124} Maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari perbuatan hina atau minta-minta selama perjalanan haji.

The ḥajj [season] is in months well-known; so whoever decides on ḥajj [pilgrimage] therein, [should know that] there is to be no sexual contact, vicious talk, or disputing during the ḥajj. And whatever good you do, Allah knows it. And take provision, for indeed the best provision is Godwariness. So be wary of Me, O you who possess intellects!
(QS. Al Baqarah [2]:197)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
faman ya'mal mitsqaala dzarratin khayran yarahu

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya."

So whoever does an atom’s weight of good will see it,
(QS. Az Zalzalah [99]:7)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
man 'amila shaalihan falinafsihi waman asaa-a fa'alayhaa tsumma ilaa rabbikum turja'uuna

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan."

 Whoever acts righteously, it is for his own soul, and whoever does evil, it is to its own detriment, then you will be brought back to your Lord.
(QS. Al Jaatsiyah [45]:15)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ayat-ayat yang berhubungan dengan bab ini amat banyak sekali.

Adapun Hadis-hadis yang menguraikan bab ini juga amat banyak sekali dan tidak dapat diringkaskan keseluruhannya. Maka itu akan kami sebutkan sebagian daripada Hadis-hadis tersebut:

PERTAMA


Abu Dharr (May Allah be pleased with him) reported:

I asked: "O Messenger of Allah! Which action is the best?" He (ﷺ) said, "Faith in Allah and Jihad in the way of Allah." I asked: "Which neck (slave) is best (for emancipation)?" He said, "That which is dearest of them in price and most valuable of them to its masters". I asked: "If I cannot afford (it)?" He said, "Then help a labourer or work for one who is disabled". I asked: "If I cannot do (it)?" He said, "You should restrain yourself from doing wrong to people, because it (serves as) charity which you bestow upon yourself".
[Al-Bukhari and Muslim].

الأول‏:‏ عن أبي ذر جندب بن جنادة رضي الله عنها قال‏:‏ قلت يا رسول الله، أي الأعمال أفضل‏؟‏ قال‏:‏ ‏"‏الإيمان بالله، والجهاد في سبيله‏"‏‏.‏ قلت‏:‏ أي الرقاب أفضل‏؟‏ قال‏:‏ ‏"‏أنفسها عند أهلها، وأكثرها ثمناً‏"‏ قلت‏:‏ فإن لم أفعل‏؟‏ قال‏:‏ ‏"‏تعين صانعاً أو تصنع لأخرق‏"‏ قلت‏:‏ يا رسول الله أرأيت إن ضعفت عن بعض العمل‏؟‏ قال‏:‏ تكف شرك عن الناس فإنها صدقة منك على نفسك‏"‏‏.‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Zar, yaitu Jundub bin Junadah r.a., katanya: "Saya berkata: Ya Rasulullah, amalan manakah yang lebih utama - banyak fadhilahnya?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam menjawab:
"Yaitu beriman kepada Allah dan berjihad untuk membela agamaNya."

Saya bertanya lagi: "Hamba sahaya manakah yang lebih utama?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam menjawab:
"Yaitu yang dipandang terindah bagi pemiliknya serta yang termahal harganya."

Saya bertanya pula: "Jikalau saya tidak dapat mengerjakan itu -yakni berjihad fisabilillah ataupun memerdekakan hambasahaya yang mahal harganya, maka apakah yang dapat saya lakukan?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Berilah pertolongan kepada seseorang pekerja - shani' - atau engkau mengerjakan sesuatu kepada seseorang yang kurang pandai bekerja - akhraq."

Saya berkata pula: "Ya Rasulullah, bukankah Tuan telah mengetahui, jikalau saya ini lemah sekali dalam sebagian pekerjaan?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Tahanlah keburukanmu, jangan sampai mengenai orang banyak, amalan sedemikian itupun merupakan sedekah daripadamu untuk dirimu sendiri - yakni tidak mengganggu orang lain."
(Muttafaq 'alaih)

Lafaz Shani' - yang artinya pekerja - dengan menggunakan shad muhmalah, itulah yang masyhur. Tetapi ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa kalimat itu berbunyi dha-i', yakni dengan mu'jamah - dhad, maka artinya ini ialah orang yang mempunyai banyak apa-apa yang hilang, misalnya karena kefakirannya ataupun karena kekurangan keluarga-keluarganya dan lain-lain lagi. Adapun akhraq itu artinya ialah orang yang tidak dapat memperbaguskan apa-apa yang sedang diusahakan untuk mengerjakannya.

KE·DUA


Abu Dharr (May Allah be pleased with him) reported:

Messenger of Allah (ﷺ) said, "When you get up in the morning, charity is due from every one of your joints. There is charity in every ascription of glory to Allah; there is charity in every declaration of His Greatness; there is charity in every utterance of praise of Him; there is charity in every declaration that He is the only true God (worthy of worship); there is charity in enjoining good; there is charity in forbidding evil. Two Rak'ah of Duha (Forenoon prayer) is equal to all this (in reward)".
[Muslim].

الثاني‏:‏ عن أبي ذر أيضاً رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏"‏ يصبح على كل سلامى من أحدكم صدقة، فكل تسبيحة صدقة، وكل تحميدة صدقة، وكل تهليلة صدقة، وكل تكبيرة صدقة، وأمر بالمعروف صدقة، ونهى عن المنكر صدقة، ويجزيء من ذلك ركعتان يركعهما من الضحى‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم(24)‏.‏

Dari Abu Zar r.a. juga bahwasanya

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Setiap ruas tulang dari seseorang di antara engkau semua itu setiap paginya hendaklah memberikan sedekahnya, maka tiap setasbihan - bacaan Subhanallah - adalah sedekah, tiap setahmidan -bacaan Alhamdulillah - adalah sedekah, tiap setahlilan bacaan La ilaha illallah - adalah sedekah, tiap setakbiran - bacaan AllahuAkbar - adalah sedekah, memerintah pada kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah dan yang sedemikian itu dapat dicukupi - diimbangi pahalanya - oleh dua rakaat yang seseorang itu bersembahyang dengannya di waktu dhuha - antara sedikit setelah terbitnya matahari sampai matahari di tengah-tengah atau istiwa'."
(HR. Muslim)

KE·TIGA


 Abu Dharr (May Allah be pleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "The deeds of my people, good and bad, were presented before me, and I found the removal of harmful objects from the road among their good deeds, and phlegm which might be in a mosque left unburied among their evil deeds".
[Muslim].

الثالث عنه قال‏:‏ قال النبي صلى الله عليه وسلم ‏:‏ ‏ "‏ عرضت علي أعمال أمتي حسنها وسيئها، فوجدت في محاسن أعمالها الأذى يماط عن الطريق، ووجدت في مساوىء أعمالها النخاعة تكون في المسجد لا تدفن‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Zar juga, katanya:

Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Maka saya mengetahuinya dalam golongan amalan-amalan yang baik adalah menyingkirkan sesuatu yang berbahaya dari jalan, sedang dari golongan amalan-amalan yang buruk ialah dahak yang dilakukan di dalam masjid dan tidak ditanam."
(HR. Muslim)

KE-ENAM


Abu Dharr (May Allah be pleased with him) reported:
Some people said to Messenger of Allah (ﷺ): "O Messenger of Allah, the rich have taken away (all the) reward. They observe Salat (prayers) as we do; and give Sadaqah (charity) out of their surplus wealth." Upon this he (the Prophet (ﷺ)) said, "Has Allah not prescribed for you (a course) following which you can (also) give Sadaqah? In every declaration of the glorification of Allah (i.e., saying Subhan Allah) there is a Sadaqah, and in every Takbir (i.e., saying Allahu Akbar) is a Sadaqah, and in every celebration of praise (saying Al-hamdu lillah) is a Sadaqah, and in every declaration that He is One (La ilaha illallah) is a Sadaqah, and in enjoining of good is a Sadaqah, and in forbidding evil is a Sadaqah, and in man's sexual intercourse (with his wife) there is a Sadaqah." They (the Companions) said: "O Messenger of Allah, is there reward for him who satisfies his sexual need among us?" He said, "You see, if he were to satisfy it with something forbidden, would it not be a sin on his part? Similarly, if he were to satisfy it legally, he should be rewarded".
[Muslim].

الرابع عنه‏:‏ أن ناساً قالوا‏:‏ يارسول الله، ذهب أهل الدثور بالأجور، يصلون كما نصلي، ويصومون كما نصوم، ويتصدقون بفضول أموالهم قال‏:‏ ‏"‏ أو ليس قد جعل الله لكم ما تصدقون به‏:‏ إن بكل تسبيحة صدقة، وكل تكبيرة صدقة، وكل تحميدة صدقة، وكل تهليلة صدقة، وأمر بالمعروف صدقة، ونهي عن المنكر صدقة وفي بضع أحدكم صدقة قالوا‏:‏ يارسول الله أيأتى أحدنا شهوته، ويكون له فيها أجر‏؟‏‏!‏ قال‏:‏ ‏"‏ أرأيتم لو وضعها في حرام أكان عليه وزر‏؟‏ فكذلك إذا وضعها في الحلال كان له أجر‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Zar pula, bahwasanya orang-orang sama berkata: "Ya Rasulullah, orang-orang yang kaya raya sama pergi dengan membawa pahala yang banyak - karena banyak pula amalannya. Mereka itu bersembahyang sebagaimana kita juga bersembahyang, mereka berpuasa sebagaimana kita juga berpuasa, tambahan lagi mereka dapat bersedekah dengan kelebihan harta-harta mereka."

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Bukankah Allah telah menjadikan untukmu semua sesuatu yang dapat engkau semua gunakan sebagai sedekah. Sesungguhnya datam setiap tasbih adalah merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, memerintahkan kebaikan juga sedekah, melarang kemungkaran itupun sedekah pula dan bahkan dalam bersetubuhnya seseorang dari engkau semua itupun sedekah."

Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah apakah seseorang dari kita yang mendatangi syahwatnya itu juga memperoleh pahala?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Adakah engkau semua mengerti, bagaimana jikalau syahwat itu diletakkannya dalam sesuatu yang haram, adakah orang itu memperoleh dosa? Maka demikian itu pulalah jikalau ia meletakkan syahwatnya itu dalam hal yang dihalalkan, iapun memperoleh pahala."
(HR. Muslim)

Ad-dutsuur, dengan tsa' yang bertitik tiga buah, artinya harta benda yang melimpah ruah, mufradnya berbunyi Ditsrun.

Keterangan
  • Yang menghadap Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam ini adalah dari golongan kaum Muhajirin (orang-orang yang sama berpindah mengikuti Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam dari Mekkah ke Madinah) yang fakir-fakir.
  • Jadi pokoknya mereka mengadu karena merasa kurang pahalanya kalau dibanding dengan orang-orang yang kaya-kaya itu, sebab merasa tidak dapat bersedekah karena miskinnya.
  • setashbih, yakni sekali membaca Tasbih Subhanallah, Takbir yaitu membaca Allahu Akbar, Tahmid yakni bacaan Alhamdulillah dan Tahlil yaitu La ilaha illallah.
  • Dalam kemaluan isteripun ada sedekahnya yakni bersetubuh itupun ada pahalanya seperti pahala sedekah.
  • Menyampaikan syahwat dalam keharaman yakni melacur atau berzina.
KE·LIMA


Abu Dharr (May Allah be pleased with him) reported:

The Prophet (ﷺ) said, "Do not belittle any good deed, even meeting your brother (Muslim) with a cheerful face".
[Muslim].

الخامس‏:‏ عنه قال لي النبي صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏ "‏ لا تحقرن من المعروف شيئاً ولو أن تلقى أخاك بوجهٍ طليق‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Zar lagi, katanya:

Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda kepadaku:
"Janganlah engkau menghinakan sesuatu kebaikan sedikitpun, sekalipun hanya dengan jalan engkau menemui saudaramu dengan wajah yang berseri-seri."

(HR, Muslim)

KE ·ENAM


Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Every day the sun rises charity (Sadaqah) is due on every joint of a person: you administer justice between two men is a charity; and assisting a man to mount his beast, or helping him load his luggage on it is a charity; and a good word is a charity; and every step that you take (towards the mosque) for Salat (prayer) is a charity and removing harmful things from the road is a charity".
[Al-Bukhari and Muslim].
In Muslim, it is reported on the authority of 'Aishah (May Allah be pleased with her) that Messenger of Allah (ﷺ) said, "Everyone of the children of Adam has been created with three hundred and sixty joints; so he who declares the Glory of Allah (i.e., saying Allahu Akbar), praises Allah (i.e., Al-hamdu lillah), declares Allah to be One (i.e., La ilaha illallah), glorifies Allah, and seeks forgiveness from Allah (i.e., Astaghfirullah), and removes stone, or thorn, or bone from people's path, and enjoins good and forbids evil, to the number of those three hundred and sixty, will walk that day having rescued himself from Hell".

السادس ‏:‏ عن أبي هريرة رضي الله عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏:‏ ‏"‏ كل سلامى من الناس عليه صدقة كل يوم تطلع فيه الشمس‏:‏ تعدل بين الأثنين صدقة، وتعين الرجل في دابته، فتحمله عليها، أو ترفع له عليها متاعه صدقة، والكلمة الطيبة صدقة، وبكل خطوة تمشيها إلى الصلاة صدقة، وتميط الأذى عن الطريق صدقة‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏‏.‏

ورواه مسلم أيضاً من رواية عائشة رضي الله عنها قالت‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏"‏ إنه خلق كل إنسان من بني آدم على ستين وثلاثمائه مفصل، فمن كبر الله، وحمد الله، وهلل الله، وسبح الله واستغفر الله، وعزل حجراً عن طريق الناس أو شوكة أو عظماً عن طريق الناس، أو أمر بمعروف أو نهى عن المنكر، عدد الستين والثلاثمائة، فإنه يمسي يومئذ وقد زحزح نفسه عن النار‏"‏‏.‏


Dari Abu Hurairah r.a.,

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Setiap ruas tulang dari para manusia itu harus memberikan sedekah setiap harinya yang di situ terbitlah matahari. Berlaku adil antara dua orang itupun sedekah, ucapan yang baik itupun sedekah, dengan setiap langkah yang dijalaninya untuk pergi shalat juga sedekah, melemparkan apa-apa yang berbahaya dari jalan itu juga sedekah."
(Muttafaq 'alaih)

Imam Muslim meriwayatkan juga dari riwayat Aisyah radhiallahu 'anha, katanya:

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Bahwasanya setiap manusia dari Bani Adam itu dijadikan atas tigaratus enampuluh ruas tulang. Maka barangsiapa yang bertakbir kepada Allah, bertahmid kepada Allah, bertahlil kepada Allah, bertasbih kepada Allah, mohon pengampunan kepada Allah, suka melemparkan batu dari jalan para manusia, ataupun duri ataupun tulang dari jalan orang banyak, atau memerintahkan kebaikan atau melarang kemungkaran, sebanyak tigaratus enampuluh kali banyaknya, maka sesungguhnya orang itu bersore-sore pada hari itu dan ia telah menjauhkan dirinya dari neraka."

Keterangan:
Berlaku adil yang dimaksudkan dalam Hadis ini seperti waktu memberi putusan pada dua orang yang sedang berselisih adalah sebesar-besar pahala dalam arti sedekah ini.

Ingatlah firman Allah:
"Tidak ada kebaikan sama sekali di dalam bisik-bisik mereka itu. Kecuali orang yang menyuruh bersedekah dan kebaikan atau yang mendamaikan antara para manusia. Dan barangsiapa yang suka melakukan sedemikian itu untuk mencari keridhaan Allah, maka padanya oleh Allah diberi pahala yang besar sekali."

Perkataan yang baik itu seperti memberi nasihat, menunjukkan orang yang tersesat jalan dan lain-lain.

Menghindarkan bahaya dari jalan misalnya batu, pecahan kaca, paku dan lain-lain agar tidak mengenai atau mencederai orang-orang yang melaluinya.

KE·TUJUH


Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "He who goes to the mosque at dawn or dusk (for Salat), Allah prepares a hospitable abode for him in Jannah, every time when he walks to it or comes back from it".
[Al-Bukhari and Muslim].

السابع‏:‏ عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏ "‏ من غدا إلى المسجد أو راح، أعد الله له في الجنة نزلا كلما غدا أو راح‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam,

Beliau bersabda:
"Barangsiapa yang pergi ke masjid pagi atau sore hari, maka Allah menyediakan untuknya sebuah jaminan - nuzul - dalam surga setiap ia pergi, pagi atau sore hari itu."
(Muttafaq 'alaih)

Nuzul, maksudnya jaminan yang berupa makanan atau rezeki dan apa saja yang dapat disediakan untuk tamu.

KE·DELAPAN


Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
O Muslim women, never belittle any gift you give your neighbour even if it is a hoof of a sheep".
[Al-Bukhari and Muslim].

الثامن‏:‏ عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏ "‏ يا نساء المسلمات لا تحقرن جارة لجارتها ولو فرسن شاة‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏‏.‏

 Dari Abu Hurairah r.a. katanya:

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Hai kaum muslimat - wanita Islam, janganlah seseorang tetangga itu menghinakan tetangganya, sekalipun yang diberikan oleh tetangganya itu hanya berupa kaki kambing."
(Muttafaq 'alaih)

Imam al-Jauhari berkata: Al-Firsin, artinya kaki binatang umumnya dipergunakan untuk kaki unta, sebagaimana halnya lafaz At-Hafir dipergunakan untuk menerangkan kaki ternak yang lain-lain. Tetapi adakalanya Al-Firsin itu digunakan sebagai kata isti'arah (pinjaman) untuk menerangkan kaki kambing.

Keterangan:
Hadis ini mengandung dua macam pengertian yaitu:
  1. Orang yang diberi jangan sekali-kali menghinakan tetangganya yang memberikan sesuatu kepadanya, sekalipun berupa kaki kambing. Uraian inilah yang kami cantumkan di atas dan sesuai pula dengan penafsiran yang dapat kita periksa dalam kitab Dalilul Falihin syarah Riyadhus Shalihin, yang dikarang oleh Syekh 'Alan ash-Shiddiqi asy-Syafi'i al-Makki yang wafat pada tahun 1057 Hijriyah-Rahimahullahu Ta'ala rahmatan wasi'ah - yakni dalam jilid kedua halaman 128, diterbitkan oleh "Darul Kitabil 'Arabi", Beirut Libanon.
  2. Jadi yang diberi hendaknya bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada pemberinya, meskipun apa yang diberikan itu baginya tidak berarti. Sebabnya orang yang diberi itu dilarang menghinakan pemberian orang lain, sekalipun sedikit nilainya, karena pada umumnya orang yang enggan berterima kasih pada pemberian sedikit, ia enggan pula berterima kasih pada pemberian yang banyak. Dalam sebuah Hadis lain di sebutkan: Dapat pula diberi penafsiran bahwa orang yang memberi itu jangan sekali-kali menghinakan kecilnya pahala yang akan diperolehnya dengan jalan memberikan sedekah atau hadiah yang disampaikan kepada tetangganya, meskipun hanya berupa kaki kambing. Ini sebagai sindiran karena yang diberikan itu amat sedikitnya, kurang berharga atau tidak berarti. Jadi memberi itu sekalipun sedikit adalah lebih baik daripada tidak memberi samasekali. Dalam persoalan pahalanya,

Allah Ta'ala berfirman:
"Barangsiapa yang melakukan kebaikan - meskipun - itu seberat debu (biji sawi atau semut kecil), maka ia akan mengetahuinya (yakni mendapatkan pahalanya)."

Penjelasan ini sesuai dengan catatan yang ditulis oleh Al-Ustadz Ridhwan Muhammad Ridhwan dalam kitab Riyadhus Shalihin yang drterbitkan oleh "Darul Kitabil 'Arabi", Beirut Libanon.
Kedua pendapat di atas itu sama-sama dapat dipakainya, yakni baik bagi pemberi atau yang diberi. Yang memberi jangan menghina kecilnya pahala, sebab yang disedekahkan atau dihadiahkan hanya sedikit sekali, sedang yang diberipun jangan menghina orang yang memberi, sebab sedekah atau hadiah yang disampaikan kepadanya itu hanya sedikit dan kurang berharga, yaitu kaki kambing atau lain-lain yang sifatnya tidak bernilai tinggi atau tidak mahal harganya.

KE·SEMBILAN


Abu Hurairah (May Allah be pleased with him):
The Prophet (ﷺ) said, "Iman has over seventy branches - or over sixty branches - the uppermost of which is the declaration: 'None has the right to be worshipped but Allah'; and the least of which is the removal of harmful object from the road, and modesty is a branch of Iman."
[Al-Bukhari and Muslim].

التاسع‏:‏ عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏ "‏ الإيمان بضع وسبعون، أو بضع وستون شعبة‏:‏ فأفضلها قول لا إله إلا الله، وأدناها إماطة الأذى عن الطريق، والحياء شعبة من الإيمان‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏‏.‏


Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam,

Sabdanya:
"Iman itu ada tujuhpuluh lebih atau enampuluh lebih - lebihnya ialah antara tiga sampai sembilan - cabangnya. Maka yang terutama sekali ialah ucapan La ilaha illallah, sedang yang terendah sekali ialah melemparkan apa-apa yang berbahaya dari jalan. Perasaan malu - berbuat keburukan - adalah salah satu cabang dari keimanan."
(Muttafaq 'alaih)

KE·SEPULUH


Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "While a man was walking on his way he became extremely thirsty. He found a well, he went down into it to drink water. Upon leaving it, he saw a dog which was panting out of thirst. His tongue was lolling out and he was eating moist earth from extreme thirst. The man thought to himself: 'This dog is extremely thirsty as I was.' So he descended into the well, filled up his leather sock with water, and holding it in his teeth, climbed up and quenched the thirst of the dog. Allah appreciated his action and forgave his sins". The Companions asked: "Shall we be rewarded for showing kindness to the animals also?" He (ﷺ) said, "A reward is given in connection with every living creature".
[Al-Bukhari and Muslim].
In the narration of Al-Bukhari, the Prophet (ﷺ) is reported to have said: "Allah forgave him in appreciation of this act and admitted him to Jannah".
Another narration says: "Once a dog was going round the well and was about to die out of thirst. A prostitute of Banu Israel happened to see it. So she took off her leather sock and lowered it into the well. She drew out some water and gave the dog to drink. She was forgiven on account of her action".

العاشر‏:‏ عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏"‏ بينما رجل يمشى بطريق اشتد عليه العطش، فوجد بئراً فنزل فيها فشرب، ثم خرج فإذا كلب يلهث يأكل الثرى من العطش، فقال الرجل‏:‏ لقد بلغ هذا الكلب من العطش مثل الذي كان قد بلغ منى، فنزل البئر فملأ خفه ماء ثم أمسكه بفيه، حتى رقي فسقى الكلب، فشكر الله له فغفر له‏"‏ قالوا ‏:‏ يارسول الله إن لنا في البهائم أجراً‏؟‏ فقال‏:‏ في كل كبدٍ رطبة أجر‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏‏.‏

Kesepuluh: Dari Abu Hurairah r.a. lagi

bahwasanya Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Pada suatu ketika ada seorang lelaki berjalan di suatu jalan, ia sangat merasa haus, lalu menemukan sebuah sumur, kemudian turun di dalamnya terus minum. Setelah itu iapun keluarlah. Tiba-tiba ada seekor anjing mengulur-ulurkan lidahnya sambil makan tanah karena hausnya, Orang itu berkata - dalam hati; "Niscayalah anjing ini telah sampai pada kehausan sebagaimana yang telah sampai padaku tadi." lapun turun lagi ke dalam sumur lalu memenuhi sepatu khufnya dengan air, kemudian memegang sepatu itu pada mulutnya, sehingga ia keluar dari sumur tadi, terus memberi minum pada anjing tersebut. Allah berterima kasih pada orang tadi dan memberikan pengampunan padanya."

Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apakah sebenarnya kita juga memperoleh pahala dengan sebab memberi - makan minum - pada golongan binatang?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam. menjawab:
"Dalam setiap hati yang basah - maksudnya setiap sesuatu yang hidup yang diberi makan minum - ada pahalanya."
(Muttafaq 'alaih)

Dalam sebuah riwayat dari Imam Bukhari disebutkan demikian: "Allah lalu berterima kasih pada orang tersebut, kemudian memberikan pengampunan padanya, lalu memasukkannya ke dalam syurga."
Dalam riwayat lain dari Bukhari dan Muslim disebutkan pula: "Pada suatu ketika ada seekor anjing berputar-putar di sekitar sebuah sumur, hampir saja ia terbunuh oleh kehausan,tiba-tibaada seseorang pezina - perempuan - dari golongan kaum pelacur Bani Israil melihatnya. Wanita itu lalu melepaskan sepatunya kemudian mengambilkan air untuk anjing tadi dan meminumkan air itu padanya, maka dengan perbuatannya itu diampunilah wanita tersebut.

Keterangan:
Hadis di atas mengandung suatu anjuran supaya kita semua berbuat baik terhadap segala macam binatang yang muhtaram atau yang dimuliakan. Yang dimaksudkan binatang muhtaram ialah binatang yang menurut agama Islam tidak boleh dibunuh.

KE·SEBELAS


Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "I saw a man going about in Jannah (and enjoying himself) as a reward for cutting from the middle of the road, a tree which was causing inconvenience to the Muslims".
[Muslim].
Another narration says: "A man who passed by a branch of a tree leaning over a road and decided to remove it, saying to himself, 'By Allah! I will remove from the way of Muslims so that it would not harm them.' On account of this he was admitted to Jannah".
According to the narration in Al-Bukhari and Muslim: Messenger of Allah (ﷺ) said, "While a man was walking, he saw a thorny branch on the road, so he removed it and Allah appreciated his action and forgave him".

الحادي عشر‏:‏ عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏ "‏ لقد رأيت رجلا يتقلب في الجنة في شجرة قطعها من ظهر الطريق كانت تؤذى المسلمين‏"‏‏.‏‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏
وفي رواية‏:‏ ‏ ‏ مر رجل بغصن شجرة على ظهر طريق فقال‏:‏ والله لأنحين هذا عن المسلمين لا يؤذيهم، فأدخل الجنة‏ ‏‏.‏
وفي رواية لهما‏:‏ ‏ ‏ بينما رجل يمشى بطريق وجد غصن شوك على الطريق، فأخره فشكره الله له، فغفر له‏ .‏


Dari Abu Hurairah r.a. lagi dari

Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam sabdanya:
"Niscayalah saya telah melihat seseorang yang bersuka-ria dalam syurga dengan sebab memotong sebuah pohon dari tengah jalanan yang pohon itu membuat kesusahan bagi kaum Muslimin."
(HR. Muslim)

Dalam riwayat Muslim yang lain disebutkan demikian: "Pada suatu ketika ada seorang lelaki berjalan melalui sebuah cabang pohon yang melintang di tengah jalanan, kemudian ia berkata: "Demi Allah, niscayalah pohon ini hendak kulenyapkan dari jalanan kaum Muslimin supaya ia tidak membuat kesukaran pada mereka itu." Orang tersebut lalu dimasukkan dalam syurga.

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim pula disebutkan demikian: "Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang berjalan di jalanan. Ia menemukan cabang dari sebuah pohon berduri pada jalanan itu, kemudian cabang berduri itu disingkirkan olehnya. Allah lalu berterima kasih kepada orang tadi dan memberikan pengampunan kepadanya."

KE·DUABELAS


Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "He who performs his Wudu' perfectly and comes to Jumu'ah prayer and listens (to the Khutbah) silently, the sins which he has committed since the previous Friday plus three more days (i.e., 10 days) will be forgiven for him. One who distracts himself with pebbles during the Khutbah will not get the (Jumu'ah) reward".
[Muslim].

الثاني عشر‏:‏ عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏ "‏ من توضأ فأحسن الوضوء، ثم أتى الجمعة، فاستمع وأنصت، غفر له ما بينه وبين الجمعة وزيادة ثلاثة أيام، ومن مس الحصا فقد لغا‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Hurairah r.a., katanya

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang berwudhu' lalu memperbaguskan wudhu'nya kemudian mendatangi shalat Jum'at, lalu mendengarkan - khutbah serta berdiam diri - tidak bercakap-cakap sedikitpun, maka diampunilah untuk antara Jum'at itu dengan Jum'at yang berikutnya dan ditambah pula dengan tiga hari lagi. Barangsiapa yang memegang - mempermain-mainkan - batu kerikil - di waktu ada khutbah - maka ia telah berbuat kesalahan."
(HR. Muslim)

KE·TIGABELAS


Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "When a Muslim or a believer washes his face (in the course of Wudu'), every sin he has committed with his eyes is washed away from his face along with water, or with the last drop of water; when he washes his hands, every sin they wrought is erased from his hands with the water, or with the last drop of water; and when he washes his feet, every sin towards which his feet walked is washed away with water, or with the last drop of water, with the result that he comes out cleansed of all sins".
[Muslim].

الثالث عشر‏:‏ عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏ "‏ إذا توضأ العبد المسلم، أو المؤمن فغسل وجهه خرج من وجهه كل خطيئة نظر إليها بعينيه مع الماء، أو آخر قطر الماء، فإذا غسل رجليه خرجت كل خطيئة مشتها رجلاه مع الماء أو مع آخر قطر الماء حتى يخرج نقياً من الذنوب‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Jikalau seseorang hamba muslim ataupun mu'min berwudhu', kemudian ia membasuh mukanya, maka keluarlah dari mukanya itu setiap kesalahan yang dilihat olehnya dengan menggunakan kedua matanya bersama dengan air atau bersama dengan tetesan air yang terakhir. Selanjutnya apabila ia membasuh kedua tangannya, maka keluarlah dari kedua tangannya itu semua kesalahan yang diambil - dilakukan - oleh kedua tangannya bersama dengan air atau bersama tetesan air yang terakhir. Kemudian apabila ia membasuh kedua kakinya, maka keluarlah semua kesalahan yang dijalani oleh kedua kakinya itu bersama dengan air atau bersama dengan tetesan air yang terakhir, sehingga keluarlah orang tersebut dalam keadaan bersih dari semua dosa."
(HR. Muslim)

KE·EMPATBELAS

 

 Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "The five (daily) Salat (prayers), and from one Jumu'ah prayer to the (next) Jumu'ah prayer, and from Ramadan to Ramadan are expiations for the (sins) committed in between (their intervals); provided the major sins are not committed".
[Muslim].

الرابع عشر‏:‏ عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏ "‏ الصلوات الخمس، والجمعة إلى الجمعة، ورمضان إلى رمضان مكفرات لما بينهن إذا اجتنبت الكبائر‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Hurairah r.a.dari

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Shalat lima waktu, dari Jum'at yang satu ke Jum'at yang benkutnya,dari Ramadhan yang satu ke Ramadhan yang berikutnya itu dapat menjadi penghapus dosa-dosa antara jarak keduanya itu, jikalau dosa-dosa besar dijauhi."
(HR. Muslim)

KE·LIMABELAS


Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Should I not direct you to something by which Allah obliterates the sins and elevates (your) ranks." They said: "Yes, O Messenger of Allah". He said, "Performing Wudu' properly, even in difficulty, frequently going to the mosque, and waiting eagerly for the next Salat (prayer) after a Salat is over; indeed, that is Ar- Ribat".
[Muslim].

الخامس عشر‏:‏ عنه قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏"‏ ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا، ويرفع به الدرجات‏؟‏‏"‏ قالوا‏:‏ بلى يا رسول الله، قال‏:‏ ‏"‏ إسباغ الوضوء على المكاره، وكثرة الخطا إلى المساجد، وانتظار الصلاة بعد الصلاة، فذلكم الرباط‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Hurairah r.a., katanya:

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Sukakah engkau semua saya tunjukkan pada sesuatu amalan yang dengannya itu Allah akan menghapuskan segala macam kesalahan serta mengangkat pula dengannya tadi sampai beberapa derajat?"

Para sahabat menjawab; "Baik, ya Rasulullah."

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Yaitu menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi kesukaran-kesukaran banyaknya, melangkahkan kaki untuk pergi ke masjid serta menantikan shalat setelah selesai shalat yang satunya. Yang sedemikian itulah yang dinamakan perjuangan."
(HR. Muslim)

Keterangan:
Menyempurnakan wudhu' sekalipun menghadapi kesukaran, misalnya di saat yang udaranya dingin sekali, sehingga airnyapun menjadi sangat pula dinginnya.
Dalam Hadis di atas dijelaskan bahwa senantiasa berthaharah, yakni tetap suci dari hadas besar dan kecil, juga shalat dan segala sesuatu yang dilakukan ditujukan untuk niat beribadat dan berbakti kepada Tuhan, adalah sama pahalanya dengan berjihad fi-sabilillah.

KE·ENAMBELAS


Abu Musa Al-Ash'ari (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "He who observes the Fajr and 'Asr (prayers) will enter Jannah."
[Al-Bukhari and Muslim].

السادس عشر‏:‏ عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏ "‏ من صلى البردين دخل الجنة‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Musa al-Asy'ari r.a., katanya

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang bersembahyang dua shalat barad - makna sebenarnya dingin, maka ia dapat masuk surga."
(Muttafaq 'alaih)

Dua shalat barad yang dimaksud ialah shalat Subuh dan Asar.

KE·TUJUHBELAS


Abu Musa Al-Ash'ari (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "When a slave of Allah suffers from illness or sets on a journey, he is credited with the equal of whatever good works he used to do when he was healthy or at home".
[Al-Bukhari].

السابع عشر‏:‏ عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏:‏‏ "‏ إذا مرض العبد أو سافر كتب له مثل ما كان يعمل مقيماً صحيحاً‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه البخاري‏)‏‏)‏‏.‏
Dari Abu Musa al-Asy'ari pula, katanya

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Apabila seseorang hamba itu sakit atau bepergian, maka dicatatlah untuknya pahala ketaatan sebagaimana kalau ia mengerjakannya di waktu ia sedang berada di rumah sendiri dan dala keadaan sehat."
(HR. Bukhari)

KE·DELAPANBELAS


Jabir (May Allah be pleased with him) reported that he heard Messenger of Allah (ﷺ) saying, "Every good deed is charity".
[Al-Bukhari].
Muslim has reported the same on the authority of Hudhaifah (May Allah be pleased with him).

الثامن عشر‏:‏ عن جابر رضي الله عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏ "‏ كل معروف صدقة‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه البخاري، ورواه مسلم من رواية حذيفة رضي الله عنه‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Jabir r.a., katanya

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Setiap perbuatan baik itu merupakan sedekah."

Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, juga diriwayatkan oleh Imam Muslim dari riwayat Hudzaifah r.a.

KE·SEMBILANBELAS


Jabir (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "When a Muslim plants a tree, whatever is eaten from it is charity from him and whatever is stolen is charity and whatever is subtracted from it is charity".
[Muslim].
Another narration says: "If a Muslim plants a tree, or sows a field and men and beasts and birds eat from it, all of it is charity from him".

التاسع عشر‏:‏ عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏"‏ ما من مسلم يغرس غرساً إلا كان ما أكل منه له صدقة، وما سرق منه له صدقة، ولا يرزؤه أحد إلا كان له صدقة‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏.‏ ‏)‏‏)‏ وفي رواية له‏:‏ ‏"‏ فلا يغرس المسلم غرساً، فيأكل منه إنسان ولا دابة ولا طير إلا كان له صدقة إلى يوم القيامة‏"‏‏.‏

وفي رواية له‏:‏ ‏"‏ لا يغرس مسلم غرساً، ولا يزرع زرعاً، فيأكل منه إنسان ولا دابة ولا شىء إلا كانت له صدقة‏"‏ وروياه جميعاً من رواية أنس رضي الله عنه‏.‏


Dari Jabir r.a. pula, katanya

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Tiada seorang muslimpun yang menanam suatu tanaman, melainkan apa saja yang dapat dimakan dari hasil tanamannya itu, maka itu adalah sebagai sedekah baginya, dan apa saja yang tercuri daripadanya, itupun sebagai sedekah baginya. Dan tidak pula dikurangi oleh seseorang lain, melainkan itupun sebagai sedekah baginya."
(HR. Muslim)

Dalam riwayat Imam Muslim yang lain disebutkan: "Maka tidaklah seseorang muslim itu menanam sesuatu tanaman, kemudian dari hasil tanamannya itu dimakan oleh manusia ataupun binatang, ataupun burung, kecuali semuanya itu adalah sebagai sedekah baginya sampai hari kiamat."

Dalam riwayat Imam Muslim yang lain lagi disebutkan: "Tidaklah seseorang muslim itu menanam sesuatu tanaman, tidak pula ia menanam sesuatu tumbuh-tumbuhan, kemudian dari hasil tanamannya itu dimakan oleh manusia, ataupun oleh binatang ataupun oleh apa saja, melainkan itu adalah sebagai sedekah baginya."

Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan Hadis-hadis semuanya itu dari riwayat Anas r.a.

KE·DUAPULUH


 Jabir (May Allah be pleased with him) reported:
The tribe Banu Salimah wanted to move nearer to the mosque. On learning this Messenger of Allah (ﷺ) said to them, "I heard that you intend to move nearer to the mosque". They said, "That is so, O Messenger of Allah, we do want to do that". He said, "O Banu Salimah, keep to your homes, your steps (to the mosque) are recorded".
[Muslim].
Another narration says: "There is for every step (towards the mosque) a degree (of reward) for you".
[Muslim].

العشرون‏:‏ عنه قال‏:‏ أراد بنو سلمة أن ينقلوا قرب المسجد فبلغ ذلك رسول الله صلى الله عليه وسلم، فقال لهم‏:‏ ‏"‏ إنه قد بلغني أنكم تريدون أن تنتقلوا قرب المسجد‏؟‏‏"‏ فقالوا‏:‏ نعم يارسول الله قد أردنا ذلك، فقال‏:‏‏"‏بني سلمة دياركم؛ تكتب آثاركم ‎، دياركم، تكتب آثاركم‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Jabir r.a. lagi, katanya: "Bani Salimah - salah satu kabilah kaum Anshar yang terkenal radhiallahu 'anhum - bermaksud hendak berpindah tempat di dekat masjid. Berita itu sampai kepada Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam, kemudian kepada Bani Salimah itu,

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Sesungguhnya saja telah sampai berita kepadaku bahwa engkau semua ingin berpindah ketempat di dekat masjid?"

Mereka menjawab: "Benar, ya Rasulullah, kita berkehendak sedemikian itu."

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda lagi:
"Wahai Bani Salimah, tetaplah di rumah-rumahmu itu saja, akan dicatatlah langkah-langkahmu itu - pahala melangkahkan kaki dari rumah ke masjid itu pastt dicatat sebanyak yang dijalankan. Jadi tidak perlu berpindah ke dekat masjid. Tetaplah di rumah-rumahmu itu saja, akan dicatatlah langkah-langkahmu itu."
(HR. Muslim)

Dalam riwayat lain disebutkan: "Sesungguhnya dengan setiap langkah itu ada derajatnya sendiri." Imam Bukhari meriwayatkan pula dengan pengertian yang semakna dengan di atas dari riwayat Anas r.a.

KE·DUAPULUHSATU


 Ubayy bin Ka'b (May Allah be pleased with him) reported:
There was a man, and I do not know of any other man whose house was farther than his from the mosque, and he never missed Salat (in congregation). It was said to him (or I said to him): "If you buy a donkey you could ride it in the dark nights and in the burning sand." He said: "I do not like my house to be by the side of the mosque, for I (eagerly) desire that my steps towards the mosque and back from it should be recorded when I return to my family." Upon this Messenger of Allah (ﷺ) said, "Allah has granted you all the rewards for you".
[Muslim].
Another narration says: "You will get the reward for what you have anticipated".

الحادي والعشرون‏:‏ عن أبي المنذر أبي بن كعب رضي الله عنه قال‏:‏ كان رجل لا أعلم رجلاً أبعد من المسجد منه، وكان لا تخطئه صلاة فقيل له، أو فقلت له‏:‏ لو اشتريت حماراً تركبه في الظلماء، وفي الرمضاء، فقال‏:‏ ما يسرني أن منزلي إلى جنب المسجد، إني أريد أن يكتب لي ممشاي إلى المسجد، ورجوعي إذا رجعت إلى أهلي، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏ "‏قد جمع الله لك ذلك كله‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abdulmundzir yaitu Ubaybin Ka'ab r.a. katanya: "Ada seseorang yang saya tidak mengetahui ada orang lain yang rumahnya lebih jauh lag! daripada orang itu untuk pergi ke masjid. Orang tadi tidak pernah terluput oleh shalat - jamaah. Kemudian kepadanya itu ditanyakan, atau saya sendiri bertanya kepadanya:
"Alangkah baiknya jikalau engkau membeli seekor keledai yang dapat engkau naiki apabila malam gelap gulita ataupun di waktu siang yang panasnya amat terik."
Orang itu menjawab: "Saya tidak senang sekiranya rumahku itu ada di dekat masjid. Sesungguhnya saya ingin sekali kalau perjalananku ke masjid itu dicatat- sebagai pahala, demikian juga pulangku jikalau saya pulang ke tempat keluargaku."

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam lalu bersabda:
"Allah telah mengumpulkan untukmu semua yang kau kehendaki itu - yakni keinginanmu untuk memperoleh pahala banyak itu dikabulkan oleh Allah."

Dalam riwayat lain disebutkan: "Sesungguhnya bagimu adalah pahala apa yang telah engkau amalkan-yakni diperhitungkan menurut banyak sedikitnya langkah yang dijalani dari rumah ke masjid itu."

Ar-ramdha' ialah bumi yang terkena panas matahari yang amat terik.

KE·DUAPULUHDUA


 Abdullah bin 'Amr bin Al-'as (May Allah be pleased with them) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "There are forty kinds of virtue; the uppermost of them is to lend a (milch) she-goat (to someone in order to benefit from it and then return it). He who practices any of these virtues expecting its reward and relying on the truthfulness of the promise made for it, shall enter Jannah."
[Al-Bukhari].

الثاني والعشرون‏:‏ عن أبي محمد عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏ "‏أربعون خصلة أعلاها منيحة العنز، ما من عامل يعمل بخصلة منها رجاء ثوابها وتصديق موعودها إلا أدخله الله بها الجنة‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه البخاري‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Muhammad yaitu Abdullah bin 'Amr bin Ash radhiallahu 'anhuma, katanya

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Ada empat puiuh perkara, setinggi-tingginya - dalam derajat-nya - ialah memberikan - manihah - kambing. Tiada seorangpun yang mengerjakan salah satu perkara dari empatpuiuh perkara itu, dengan mengharapkan pahalanya dan mempercayai apa yang dijadikan - oleh Tuhan - melainkan Allah akan memasukkannya ke dalam syurga."
(HR.Bukhari)

Manihah ialah memberikan kambing betina pada orang lain agar diperah susunya - binatang yang diberikan tadi, lalu dimakan -yakni diminum, kemudian dikembalikan lagi kepada yang memilikinya, apabila sudah habis susu yang ada di dalam teteknya.

Manihah itu dapat berupa kambing dan disebut Manihatul 'ami atau Manihatusy syaati dan dapat pula berupa unta, lalu disebut Manihatun naaqati.

KE·DUAPULUHTIGA


 'Adi bin Hatim (May Allah be pleased with him) reported:
I heard the Prophet (ﷺ) saying, "Protect yourself from (Hell) Fire, by giving of half of a date (in charity)".
[Al-Bukhari and Muslim].
In another narration 'Adi bin Hatim (May Allah be pleased with him) reported Messenger of Allah (ﷺ) as saying: "Allah will surely speak with everyone of you without an interpreter. He (the man) will look at his right side and will see nothing but (the deeds) which he had done before, and he will look to his left side and will see nothing but (the deeds) which he had done before. Then he will look in front of him and will find nothing but Hell-fire facing him. So protect (yourselves) from (Hell) Fire, by giving in charity even half a date; and if he does not finds it, then with a kind word".

الثالث والعشرون‏:‏ عن عدي بن حاتم رضي الله عنه قال‏:‏ سمعت النبي صلى الله عليه وسلم يقول‏:‏ ‏"‏ اتقوا النار ولو بشق تمرةٍ‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏ ‏.‏

وفي رواية لهما عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏"‏ ما منكم من أحد إلا سيكلمه ربه ليس بينه وبينه ترجمان فينظر أيمن منه فلا يرى إلا ما قدم، وينظر أشأم منه فلا يرى إلا ما قدم، ينظر بين يديه فلا يرى إلا النار تلقاء وجهه، فاتقوا النار ولو بشق تمرة، فمن لم يجد فبكلمة طيبةٍ‏"‏‏.‏


Dari 'Adi bin Hatim r.a., katanya: Saya mendengar

Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Takutlah pada - siksa - neraka itu, sekalipun dengan memberikan sedekah potongan kurma."
(Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, disebutkan lagi, dari 'Adi bin Hatim, katanya:

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Tiada seorangpun dari engkau semua, melainkan akan diajak berbicara oleh Tuhannya dan antara dia dengan Tuhannya tidak ada seorang tarjumanpun - penyambung kata. Orang itu melihat ke sebelah kanannya, maka tidak ada yang dilihat olehnya kecuali amalan yangtelah dilakukannya sebelum itu -dari amalan yang baik - dan juga dia melihat ke sebelah kirinya, maka tidak ada pula yang dilihat olehnya, kecuali amalan yang dilakukan sebelum itu - dari amalan yang jelek. Dia melihat pula antara kedua tangannya, maka tidak ada yang dilihatnya kecuali neraka yang ada di hadapannya. Maka takutlah engkau semua pada - siksa - neraka, sekalipun dengan bersedekah potongan kurma. Kemudian barangsiapa yang tidak menemukan sesuatu untuk disedekahkan, maka bersedekahlah dengan ucapan yang baik saja."

KE·DUAPULUHEMPAT


Anas (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Allah will be pleased with His slave who praises Him (i.e., says Al-hamdu lillah) when he eats and praises Him when he drinks".
[Muslim].

الرابع والعشرون‏:‏ عن أنس رضي الله عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ ‏ "‏إن الله ليرضى عن العبد أن يأكل الأكلة فيحمده عليها ، أو يشرب الشربة فيحمده عليها‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Anas r.a., katanya:

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah itu niscaya meridhai pada seseorang hamba, jikalau ia makan sesuatu makanan - pagi ataupun sore, kemudian mengucapkan puji-pujian kepada Allah atas makanan yang dimakannya itu, ataupun meminum sesuatu minuman, kemudian mengucapkan puji-pujian kepada Allah atas minuman yang diminumnya itu."
(HR. Muslim)

Al-Aktah, dengan difathahkan hamzahnya, artinya ialah makan siang atau makan malam.

KE·DUAPULUHLIMA

 
  
Abu Musa Al-Ash'ari (May Allah be pleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "Giving in charity is an obligation upon every Muslim". It was said (to him): "What about one who does not find (the means) to do so?" He (ﷺ) said, "Let him work with his hands, thus doing benefit to himself and give in charity." It was said to him: "What if he does not have (the means) to do so?" He (ﷺ) said, "Then let him assist the needy, the aggrieved." It was said: "What about if he cannot even do this?" He (ﷺ) said, "Then he should enjoin good." He was asked: "What if he cannot do that?" He (the Prophet (ﷺ)) said, "He should then abstain from evil, for verily, that is a charity from him".
[Al-Bukhari and Muslim].

الخامس والعشرون‏:‏ عن أبي موس رضي الله عنه ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏"‏على كل مسلم صدقة‏"‏ قال ‏:‏ أرأيت إن لم يجد‏؟‏ قال‏:‏ أرأيت إن لم يستطع‏؟‏ قال‏:‏ ‏"‏يعين ذا الحاجة الملهوف‏"‏ قال‏:‏ أرأيت إن لم يستطع‏؟‏ قال‏:‏ ‏"‏يأمر بالمعروف أو الخير‏"‏ قال ‏:‏ أرأيت إن لم يفعل‏؟‏ قال‏:‏ يمسك عن الشر فإنها صدقة‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏ ‏.‏‏

Dari Abu Musa r.a. dari

Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam, sabdanya:
"Setiap orang Islam itu harus bersedekah."

Abu Musa bertanya: "Tahukah Tuan, bagaimanakah jikalau ia tidak menemukan sesuatu untuk disedekahkan?"

Beliau menjawab:
"Kalau tidak ada hendaklah ia bekerja dengan kedua tangannya, kemudian ia dapat memberikan kemanfaatan kepada dirinya sendiri, kemudian bersedekah."

Ia bertanya lagi: "Tahukah Tuan, bagaimanakah jikalau ia tidak kuasa berbuat demikian?"

Beliau menjawab:
"Hendaklah ia memberikan pertolongan kepada orang yang menghajatkan bantuan."

Ia bertanya lagi: "Tahukah Tuan, bagaimanakah jikalau ia tidak dapat berbuat demikian?"

Beliau menjawab:
"Hendaklah ia memerintah dengan kebaikan atau kebagusan."

Ia bertanya lagi: "Tahukah Tuan, bagaimanakah jikalau ia tidak kuasa berbuat demikian."

Beliau menjawab:
"Hendaklah ia menahan diri dari berbuat kejahatan, maka yang sedemikian itupun sebagai sedekah yang diberikan olehnya."
(Muttafaq 'alaih)
Klik Di Sini
•[Daftar Isi]•
[Bab 12]•[Bab 14]•
kx2bab-eaxeexka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar