Memerintah Dengan Kebaikan Dan Melarang Kemungkaran
Allah Ta'ala berfirman:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa alkhayri waya/muruuna bialma'ruufi wayanhawna 'ani almunkari waulaa-ika humu almuflihuuna
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar {217}; merekalah orang-orang yang beruntung."
There has to be a nation among you summoning to the good, bidding what is right, and forbidding what is wrong. It is they who are the felicitous.
(QS. Ali Imran [3]:104)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
kuntum khayra ummatin ukhrijat lilnnaasi ta/muruuna bialma'ruufi watanhawna 'ani almunkari watu/minuuna biallaahi walaw aamana ahlu alkitaabi lakaana khayran lahum minhumu almu/minuuna wa-aktsaruhumu alfaasiquuna
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
You are the best nation [ever] brought forth for mankind: you bid what is right and forbid what is wrong, and have faith in Allah. And if the People of the Book had believed, it would have been better for them. Among them [some] are faithful, but most of them are transgressors.
(QS. Ali Imran [3]:110)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
khudzi al'afwa wa/mur bial'urfi wa-a'ridh 'ani aljaahiliina
"Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh."
Adopt [a policy of] excusing [the faults of people], bid what is right, and turn away from the ignorant.
(QS. Al A`raaf [7]:199)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
waalmu/minuuna waalmu/minaatu ba'dhuhum awliyaau ba'dhin ya/muruuna bialma'ruufi wayanhawna 'ani almunkari wayuqiimuuna alshshalaata wayu/tuuna alzzakaata wayuthii'uuna allaaha warasuulahu ulaa-ika sayarhamuhumu allaahu inna allaaha 'aziizun hakiimun
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
But the faithful, men and women, are comrades of one another: they bid what is right and forbid what is wrong and maintain the prayer, give the zakāt, and obey Allah and His Apostle. It is they to whom Allah will soon grant His mercy. Indeed Allah is all-mighty, all-wise.
(QS. At Taubah [9]:71)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
lu'ina alladziina kafaruu min banii israa-iila 'alaa lisaani daawuuda wa'iisaa ibni maryama dzaalika bimaa 'ashaw wakaanuu ya'taduuna
kaanuu laa yatanaahawna 'an munkarin fa'aluuhu labi/sa maa kaanuu yaf'aluuna
"Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas."
"Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu."
The faithless among the Children of Israel were cursed on the tongue of David and Jesus son of Mary. That, because they would disobey and they used to commit transgression.
They would not forbid one another from the wrongs that they committed. Surely, evil is what they had been doing.
(QS. Al Maidah [5]:78-79)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
waquli alhaqqu min rabbikum faman syaa-a falyu/min waman syaa-a falyakfur innaa a'tadnaa lilzhzhaalimiina naaran ahatha bihim suraadiquhaa wa-in yastaghiitsuu yughaatsuu bimaa-in kaalmuhli yasywii alwujuuha bi/sa alsysyaraabu wasaa-at murtafaqaan
"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek."
And say, ‘[This is] the truth from your Lord: let anyone who wishes believe it, and let anyone who wishes disbelieve it.’ Indeed We have prepared for the wrongdoers a Fire whose curtains will surround them [on all sides]. If they cry out for help, they will be helped with a water like molten copper which will scald the faces. What an evil drink, and how ill a resting place!
(Al Kahfi [18]:29)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
faishda' bimaa tu/maru wa-a'ridh 'ani almusyrikiina
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."
So proclaim what you have been commanded, and turn away from the polytheists.
(Al Hijr [15]:94)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
falammaa nasuu maa dzukkiruu bihi anjaynaa alladziina yanhawna 'ani alssuu-i wa-akhadznaa alladziina zhalamuu bi'adzaabin ba-iisin bimaa kaanuu yafsuquuna
"Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik."
(QS. Al A`raaf [7]:165)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Ayat-ayat dalam bab ini amat banyak sekali serta dapat dimaklumi.
Adapun Hadis-hadisnya ialah:
PERTAMA
Abu Sa'id Al-Khudri (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Whoever amongst you sees an evil, he must change it with his hand; if he is unable to do so, then with his tongue; and if he is unable to do so, then with his heart; and that is the weakest form of Faith".
[Muslim].
فالأول: عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "من رأى منكم منكرًا فليغيره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان" ((رواه مسلم)).
Dari Abu Said al-Khudri r.a., berkata: Saya mendengar,
Rasulullah (ﷺ) bersabda:
"Barangsiapa di antara engkau semua melihat sesuatu kemunkaran, maka hendaklah mengubahnya itu dengan tangannya, jika tidak dapat - dengan atau kekuasaannya, maka Riyadhus Shalihin –Taman Orang-orang Shalih Bab 145 dengan lisannya- dengan jalan menasihati orang yang melakukan kemungkaran tadi - dan jika tidak dapat juga - dengan lisannya, maka dengan hatinya - maksudnya hatinya mengingkari serta tidak menyetujui perbuatan itu. Yang sedemikian itu - yakni dengan hati saja - adalah selemah-lemahnya keimanan."
(HR. Muslim)
Keterangan:
Kemunkaran itu jangan didiamkan saja merajalela. Bila kuasa harus diperingatkan dengan perbuatan agar terhenti kemungkaran tadi seketika itu juga. Bila tidak sanggup, maka dengan Iisan (dengan nasihat peringatan atau perkataan yang sopan-santun),sekalipun ini agak lambat berubahnya. Tetapi kalau masih juga tidak sanggup, maka cukuplah bahwa hati kita tidak ikut-ikut menyetujui adanya kemungkaran itu. Hanya saja yang terakhir ini adalah suatu tanda bahwa iman kita sangat lemah sekali. Karena dengan hati itu hanya bermanfaat untuk diri kita sendiri, sedang dengan perbuatan atau nasihat itu dapat bermanfaat untuk kita dan masyarakat umum, hingga kemungkaran itu tidak terus menjadijadi.
KE·DUA
Abdullah bin Mas'ud (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Never a Prophet had been sent before me by Allah to his people but he had, among his people, (his) disciples and companions, who followed his ways and obeyed his command. Then there came after them their successors who proclaimed what they did not practise, and practised what they were not commanded to do. And (he) who strove against them with his hand is a believer; he who strove against them with his heart is a believer; and he who strove against them with his tongue is a believer ; and beyond that there is no grain of Faith".
[Muslim].
الثاني: عن ابن مسعود رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "ما من نبي بعثه الله في أمة قبلي إلا كان له من أمته حواريون وأصحاب يأخذون بسنته ويقتدون بأمره، ثم إنها تختلف من بعدهم خلوف يقولون مالا يفعلون ويفعلون ما لا يؤمرون، فمن جاهدهم بيده فهو مؤمن، ومن جاهدهم بقلبه فهو مؤمن، ومن جاهدهم بلسانه فهو مؤمن ، وليس وراء ذلك الإيمان حبة خردل" ((رواه مسلم)).
Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Rasulullah (ﷺ) bersabda:
"Tiada seorang nabipun yang diutus oleh Allah sebelumku -Muhammad (ﷺ), melainkan ia mempunyai beberapa orang hawari - penolong atau pengikut setia - dari kalangan ummatnya, juga beberapa sahabat,yang mengambil teladan dengan sunnahnya serta mentaati perintahnya. Selanjutnya sesudah mereka ini akan menggantilah beberapa orang pengganti yang suka mengatakan apa yang tidak mereka lakukan, bahkan juga melakukan apa yang mereka tidak diperintahkan.
Maka barangsiapa yang berjuang melawan mereka itu - yakni para penyeleweng dari ajaran-ajaran nabi yang sebenarnya ini -dengan tangan - atau kekuasaannya, maka ia adalah seorang mu'min, barangsiapa yang berjuang melawan mereka dengan lisannya, iapun seorang mu'min dan barangsiapa yang berjuang melawan mereka dengan hatinya, juga seorang mu'min, tetapi jikalau semua itu tidak - dengan tangan, Iisan dan hati, maka tiada keimanan samasekali sekalipun hanya sebiji sawi."
(HR. Muslim)
KE·TIGA
'Ubadah bin As-Samit (May Allah be pleased with him) reported:
We swore allegiance to Messenger of Allah (ﷺ) to hear and obey; in time of difficulty and in prosperity, in hardship and in ease, to endure being discriminated against and not to dispute about rule with those in power, except in case of evident infidelity regarding which there is a proof from Allah. We swore allegiance to Messenger of Allah (ﷺ) to say what was right wherever we were, and not to fear from anyone's reproach.
[Al-Bukhari and Muslim].
الثالث: عن أبي الوليد عبادة بن الصامت رضي الله عنه قال: “بايعنا رسول الله صلى الله عليه وسلم على السمع والطاعة في العسر واليسر والمنشط والمكره، وعلى أثرةٍ علينا، وعلى أن لا ننازع الأمر أهله إلا أن تروا كفرًا بواحًا عندكم من الله تعالى فيه برهان ، وعلى أن نقول بالحق أينما كنا لا نخاف في الله لومة لائم" ((متفق عليه)) . (1)
Dari Abulwalid, yaitu 'Ubadah bin as-Shamit r.a., katanya: "Rasulullah (ﷺ) membai'at kepada kita semua untuk tetap mendengar - patuh - serta taat, baik dalam keadaan sukar ataupun mudah, juga dalam keadaan lapang dan payah - tertekan, juga agar kita semua lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada diri sendiri. Selain itu pula supaya kita semua tidak mencabut sesuatu perkara -jabatan -dari orang yang memegangnya, kecuali jikalau engkau semua melihat orang itu masuk dalam kekafiran yang nyata, yang bagimu ada bukti dari Allah dalam perkara kekafirannya tadi. Dibai'at pula agar kita semua berkata dengan hak - kebenaran - di mana saja kita berada, tidak perlu takut untuk mengatakan hak itu akan celaan dari orang yang suka mencela."
(Muttafaq 'alaih)
KE·EMPAT
Nu'man bin Bashir (May Allah be pleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "The likeness of the man who observes the limits prescribed by Allah and that of the man who transgresses them is like the people who get on board a ship after casting lots. Some of them are in its lower deck and some of them in its upper (deck). Those who are in its lower (deck), when they require water, go to the occupants of the upper deck, and say to them : 'If we make a hole in the bottom of the ship, we shall not harm you.' If they (the occupants of the upper deck) leave them to carry out their design they all will be drowned. But if they do not let them go ahead (with their plan), all of them will remain safe".
[Al- Bukhari].
الرابع: عن النعمان بن بشير رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "مثل القائم على حدود الله والواقع فيها كمثل قوم استهموا على سفينة، فصار بعضهم أعلاها وبعضهم أسفلها، وكان الذين في أسفلها إذا استقوا من الماء مروا على من فوقهم فقالوا: لو أنا خرقنا في نصيبنا خرقًا ولم نؤذ من فوقنا ، فإن تركوهم وما أرادوا هلكوا وهلكوا جميعًا، وإن أخذوا على أيديهم نجوا ونجوا جميعا" ((رواه البخاري)).
Dari Annu'man bin Basyir radhiallahu 'anhuma,
Nabi (ﷺ) bersabda:
"Perumpamaan orang yang berdiri tegak - untuk menentang orang-orang yang melanggar - pada had-had Allah - yakni apa-apa yang dilarang olehNya - dan orang yang menjerumuskan diri di dalam had-had Allah - yakni senantiasa melanggar laranganlaranganNya - adalah sebagai perumpamaan sesuatu kaum yang berserikat - yakni bersamasama - ada dalam sebuah kapal, maka yang sebagian dari mereka itu ada di bagian atas kapal, sedang sebagian lainnya ada di bagian bawah kapal. Orang-orang yang berada di bagian bawah kapal itu apabila hendak mengambil air, tentu saja melalui orang-orang yang ada di atasnya - maksudnya naik keatas dan oleh sebab hal itu dianggap sukar, maka mereka berkata: "Bagaimanakah andaikata kita membuat lobang saja di bagian bawah kita ini, suatu lobang itu tentunya tidak mengganggu orang yang ada di atas kita." Maka jika sekiranya orang yang bagian atas itu membiarkan saja orang yang bagian bawah menurut kehendaknya, tentulah seluruh isi kapal akan binasa. Tetapi jikalau orang bagian atas itu mengambil angan orang yang bagian bawah - melarang mereka dengan kekerasan - tentulah mereka selamat dan selamat pulalah seluruh penumpang kapal itu."
(HR. Bukhari)
KE·LIMA
Umm Salamah (May Allah be pleased with her) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "You will have rulers some of whom you approve and some of whom you will disapprove. He who dislikes them will be safe, and he who expresses disapproval will be safe, but he who is pleased and follows them (will be indeed sinful)". His audience asked: "Shall we not fight them?" He replied, "No, as long as they establish Salat amongst you".
[Muslim].
الخامس: عن أم المؤمنين أم سلمة هند بنت أبي أمية حذيفة رضي الله عنها، عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: " إنه يستعمل عليكم أمراءُ فتعرفون وتنكرون فمن كره فقد برئ، ومن أنكر فقد سلم، ولكن من رضي وتابع” قالوا: يا رسول الله ألا نقاتلهم؟ قال: "لا ، الإمام أقاموا فيكم الصلاة" ((رواه مسلم)).
Dari Ummui mu'minin yaitu Ummu Salamah yakni Hindun binti Abu Umayyah yakni Hudzaifah radhiallahu 'anha, dari Nabi (ﷺ),
bahwasanya beliau (ﷺ) bersabda:
"Bahwasanya saja nanti itu akan digunakanlah beberapa pemimpin negara - amir-amir, maka engkau semua akan menyetujui mereka, karena kelakuan mereka itu sebagian ada yang sesuai dengan syariat agama, tetapi engkau semuapun akan mengingkari mereka-sebab ada pula kelakuan-kelakuan mereka yang melanggar syariat agama. Maka barangsiapa yang benci - dengan hatinya, ia terlepaslah dari dosa, juga barangsiapa yang mengingkari, iapun selamat - dari siksa akhirat. Tetapi barangsiapa yang ridha serta mengikuti -pemimpin-pemimpin di atas, itulah yang bermaksiat."
Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apakah tidak perlu kita memerangi mereka
itu?"
Beliau (ﷺ) bersabda:
"Jangan, selama mereka masih mendirikan shalat bersamamu semua."
(HR. Muslim)
Maknanya ialah bahwa barangsiapa yang membenci kepada pemimpin-pemimpin yang suka melanggar syariat agama itu dengan hatinya, karena tidak kuasa mengingkari mereka dengan tangan atau lisannya, maka ia telah terlepas dari dosa dan ia telah pula menunaikan tugasnya. Juga barangsiapa yang mengingkari dengan sekedar kekuatannya, iapun selamat dari kemaksiatan ini. Tetapi barangsiapa yang ridha dengan kelakuankelakuan mereka serta mengikuti jejak mereka, maka itulah orang yang bermaksiat.
KE·ENAM
Zainab (May Allah be pleased with her) reported:
The Prophet (ﷺ) came to visit me one day frightened and he (ﷺ) said: "La ilaha illallah (There is no true God but Allah). Woe to the Arabs because of an evil which has drawn near! Today an opening of this size has been made in the barrier restraining Ya'juj and Ma'juj (Gog and Magog people)." And he (ﷺ) made a circle with his thumb and index finger. I said, "O Messenger of Allah! Shall we perish while still there will be righteous people among us?'' He (ﷺ) replied, "Yes, when wickedness prevails".
[Al-Bukhari and Muslim].
السادس: عن أم المؤمنين أم الحكم زينب بنت جحش رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم دخل عليها فزعا يقول: "لا إله إلا الله، ويل للعرب من شر قد اقترب، فتح اليوم من ردم يأجوج ومأجوج مثل هذه” وحلق بأصبعيه الإبهام والتي تليها. فقلت: يا رسول الله أنهلك وفينا الصالحون؟ قال: "نعم إذا كثر الخبث" ((متفق عليه)) .
Dari Ummul mu'minin yakni Ummulhakam, yaitu Zainab binti Jahsy radhiallahu 'anha, bahwasanya Rasulullah (ﷺ) masuk dalam rumahnya dengan rasa ketakutan.
Beliau (ﷺ) mengucapkan:
"La ilaha illallah, celaka bagi bangsa Arab, karena adanya keburukan yang telah dekat. Hari itu telah terbuka tabir Ya'juj dan Ma'juj [15], seperti ini,"
Dan beliau (ﷺ) mengolongkan kedua jarinya sebagai bulatan, yakni ibu jari dan jari sebelahnya - jari telunjuk. Saya - Zainab - lalu berkata: "Ya Rasulullah, apakah kita akan binasa, sedangkan di kalangan kita masih ada orang-orang yang shalih?"
Beliau (ﷺ) bersabda:
"Ya jikalau keburukan itu telah banyak."
(Muttafaq 'alaih)
KE·TUJUH
Abu Sa'id Al-Khudri (May Allah be pleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "Beware of sitting on roads (ways)." The people said: "We have but them as sitting places." Messenger of Allah (ﷺ) said, "If you have to sit there, then observe the rights of the way". They asked, "What are the rights of the way?" He (ﷺ) said, "To lower your gaze (on seeing what is illegal to look at), and (removal of harmful objects), returning greetings, enjoining good and forbidding wrong".
[Al-Bukhari and Muslim].
السابع: عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "إياكم والجلوس في الطرقات" فقالوا : يا رسول الله ما لنا من مجالسنا بد؛ نتحدث فيها! فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "فإذا أبيتم إلا المجلس فأعطوا الطريق حقه" قالوا: وما حق الطريق يا رسول الله؟ قال: "غض البصر وكف الأذى ورد السلام، والأمر بالمعروف ، والنهي عن المنكر" ((متفق عليه)) .
Dari Abu Said al-Khudri r.a.:
Nabi (ﷺ) sabdanya:
"Hindarilah olehmu semua duduk-duduk di jalan-jalanan."
Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, kita tidak dapat meninggalkan duduk-duduk kita, sebab kita semua bercakap-cakap di situ."
Rasulullah (ﷺ) lalu bersabda;
"Jikalau engkau semua enggan, melainkan tetap ingin duduk-duduk di situ, maka berikanlah jalan itu haknya."
Mereka bertanya: "Apakah haknya jalan itu,ya Rasulullah?"
Beliau (ﷺ) bersabda:
"Yaitu memejamkan mata, menahan diri membuat sesuatu yang berbahaya, menjawab salam, memerintah dengan kebaikan dan melarang dari kemungkaran."
(Muttafaq 'alaih)
KE·DELAPAN
'Abdullah bin 'Abbas (May Allah be pleased with them) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) saw a man wearing a gold ring. So he (the Prophet (ﷺ)) pulled it off and threw it away, saying, "One of you takes a live coal, and puts it on his hand." It was said to the man after Messenger of Allah (ﷺ) had left: "Take your ring (of gold) and utilize it," whereupon he said: "No, by Allah, I would never take it when Messenger of Allah (ﷺ) has thrown it away".
[Muslim].
الثامن : عن ابن عباس رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم رأى خاتمًا من ذهب في يد رجل، فنزعه فطرحه وقال: " يعمد أحدكم إلى جمرة من نار فيجعلها في يده !" فقيل للرجل بعد ما ذهب رسول الله صلى الله عليه وسلم : خذ خاتمك؛ انتفع به. قال: لا والله لا آخذه أبدًا وقد طرحه رسول الله صلى الله عليه وسلم. ((رواه مسلم)).
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah (ﷺ) melihat seutas cincin pada jari seseorang, kemudian beliau melepaskannya lalu meletakkannya dan bersabda: "Seseorang dari engkau semua sengaja menuju kepada bara api dari neraka, maka ia menjadikannya dalam tangannya."
Kemudian setelah Rasulullah (ﷺ) pergi, kepada orang yang memiliki cincin itu dikatakan: "Ambillah cincinmu. Manfaatkanlah ia - untuk keperluan lain." Orang itu menjawab: "Tidak, demi Allah, saya tidak akan mengambil cincin ini selama-lamanya. Bukankah ia telah diletakkan oleh Rasulullah (ﷺ)"
(HR. Muslim)
KE·SEMBILAN
Abu Sa'id Al-Hasan Basri reported:
'Aidh bin 'Amr (the Companion) (May Allah be pleased with him) visited 'Ubaidullah bin Ziyad (the ruler) and said to him: "Son, I heard Messenger of Allah (ﷺ) saying, 'The worst shepherds (rulers) are those who deal harshly in respect of supervision. Beware, Don't be one of them!"' Ibn Ziyad said to him, "Sit down, you are but husk from among the Companions of the Prophet (ﷺ)." 'Aidh bin 'Amr (May Allah be pleased with him) retorted: "Was there any husk among them? Surely, husk came after them and among others than them".
[Muslim].
التاسع: عن أبي سعيد الحسن البصري أن عائذ بن عمرو رضي الله عنه دخل على عبيد الله بن زياد فقال: أي بني، إني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "إن شر الرعاء الحطمة” فإياك أن تكون منهم. فقال له : اجلس فإنما أنت من نخالة أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ، فقال: وهل كانت لهم نخالة، إنما كانت النخالة بعدهم وفي غيرهم ! ((رواه مسلم)).
Dari Abu Said al-Hasan al-Bishri bahwasanya 'Aidz bin 'Amr r.amasuk ke tempat 'Ubaidullah bin Ziad lalu berkata: "Hai anakku, saya pernah mendengar
Rasulullah (ﷺ) bersabda:
"Sesungguhnya seburuk-buruk penggembala ialah orang yang tidak belas kasihan - pada gembalanya," maka janganlah engkau termasuk golongan penggembala yang semacam itu." 'Ubaidullah bin Ziad lalu berkata: "Duduklah, karena hanyasanya engkau itu adalah termasuk antah dari golongan sahabat-sahabat Rasulullah (ﷺ) - maksudnya bukan termasuk sahabat pilihan atau yang utama, 'Aidz bin 'Amr menjawab: "Apakah di kalangan sahabat-sahabat ada yang termasuk golongan antah? Yang termasuk antah ialah orang-orang yang datang sesudah sahabat-sahabat beliau (ﷺ) itu atau yang memang bukan sahabat."
(HR. Muslim)
Keterangan:
Huthamah, artinya manusia yang bersikap keras kepala gembalanya, baik cara menggiringnya ke ladang yakni tempat penggembalaan, dalam cara memberikan makanan dan minuman dan lain-lain lagi,sehingga yang digembalakan itu terdesak-desak antara yang satu dengan yang lain. Juga sering kali ia memukulnya sehingga menyakitkan sekali.
Hadis di atas bukan hanya khusus untuk penggembala ternak saja, tetapi juga penggembala rakyat, yakni para penguasa yang memimpin negara, para majikan terhadap kaum buruhnya, komandan terhadap pasukannya, guru terhadap muridnya dan lain-lain sebagainya.
Semua itu diperintahkan oleh agama Islam agar bersikap sebagai kedua orang tua yang amat kasih sayang kepada anaknya.
KE·SEPULUH
Hudhaifah (May Allah bepleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "By Him in Whose Hand my life is, you either enjoin good and forbid evil, or Allah will certainly soon send His punishment to you. Then you will make supplication and it will not be accepted".
[At-Tirmidhi].
العاشر: عن حذيفة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: " والذي نفسي بيده لتأمرن بالمعروف، ولتنهون عن المنكر، أو ليوشكن الله أن يبعث عليكم عقابًا منه، ثم تدعونه فلا يستجاب لكم" ((رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح)).
Dari Hudzaifah r.a.:
Nabi (ﷺ) sabdanya:
"Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, niscayalah engkau semua memerintahkan dengan kebaikan dan melarang dari kemungkaran atau kalau tidak, maka hampir-hampir saja Allah akan menurunkan siksa kepadamu semua, kemudian engkau semua berdoa kepadaNya, tetapi tidak akan dikabulkan untukmu semua doa itu."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
KE·SEBELAS
Abu Sa'id Al-Khudri (May Allah bepleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "The best type of Jihad (striving in the way of Allah) is speaking a true word in the presence of a tyrant ruler."
[Abu Dawud and At-Tirmidhi].
الحادي عشر: عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "أفضل الجهاد كلمة عدل عند سلطان جائر" ((رواه أبو داود، والترمذي وقال: حديث حسن)).
Dari Abu Said al-Khudri r.a.:
Nabi (ﷺ) sabdanya:
"Seutama-utamanya jihad ialah mengucapkan kalimat menuntut keadilan di hadapan seorang sultan - pemegang kekuasaan negara yang menyeleweng."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Keterangan:
Sebabnya berkata adil dan hak (benar) kepada sultan (penguasa negara) yang curang itu dianggap jihad atau perjuangan yang paling utama, karena memang jarang sekali yang berani melaksanakan, sebab takut balas dendamnya.
Yang dimaksudkan kalimat adil dan hak itu seperti menasihati jikalau sultan atau penguasa itu bertindak sewenang-wenang, menyeleweng dari tuntunan yang benar atau ia sendiri berbuat kemaksiatan dan kemungkaran.
Juga termasuk di dalamnya apabila orang bawahan sultan atau penguasa tadi memberikan laporan, artinya apa yang dilaporkan itu wajiblah menurut kenyataan. Rakyat miskin jangan dilaporkan makmur, ummat mengeluh jangan dilaporkan gembira, hasil tanaman rusak jangan dilaporkan memuaskan dan sebagainya.
Jikalau semua itu dilaksanakan baik-baik, maka berartilah bahwa orang yang suka melakukannya tersebut telah menunaikan jihad atau perjuangan yang seutama-utamanya.
KE·DUABELAS
Abu 'Abdullah Tariq bin Shihab (May Allah bepleased with him) reported:
A person asked the Prophet (ﷺ) (when he had just put his foot in the stirrup): "What is the highest form of Jihad?" He (ﷺ) said, "Speaking the truth in the presence of a tyrant ruler".
[An-Nasa'i].
الثاني عشر: عن أبي عبد الله طارق بن شهاب البجلي الأحمسي رضي الله عنه أن رجلاً سأل النبي صلى الله عليه وسلم، وقد وضع رجله في الغرز: أي الجهاد أفضل؟ قال: “كلمة حق عند سلطان جائر" ((رواه النسائي بإسناد صحيح)).
Dari Abu Abdillah, yaitu Thariq bin Syihab al-Bajali al-Ahmasi r.a. bahwasanya ada seorang lelaki bertanya kepada Nabi (ﷺ). dan ia telah meletakkan kakinya pada sanggur di - tempat berpijak pada kendaraan unta atau lain-lain yang terbuat dari kulit atau kayu, katanya: "Manakah jihad itu yang lebih utama?"
Beliau (ﷺ) menjawab:
"Yaitu mengucapkan kata-kata yang hak di hadapan sultan yang menyeleweng."
Diriwayatkan oleh Nasa'i dengan isnad shahih.
KE·TIGABELAS
'Abdullah bin Mas'ud (May Allah bepleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "The first defect (in religion) which affected the Children of Israel in the way that man would meet another and say to him: 'Fear Allah and abstain from what you are doing, for this is not lawful for you.' Then he would meet him the next day and find no change in him, but this would not prevent him from eating with him, drinking with him and sitting in his assemblies. When it came to this, Allah led their hearts into evil ways on account of their association with others." Then he (ﷺ) recited, "Those among the Children of Israel who disbelieved were cursed by the tongue of Dawud (David) and 'Isa (Jesus), son of Maryam (Mary). That was because they disobeyed (Allah and the Messengers) and were ever transgressing beyond bounds. They used not to forbid one another from the Munkar (wrong, evildoing, sins, polytheism, disbelief) which they committed. Vile indeed was what they used to do. You see many of them taking the disbelievers as their Auliya' (protectors and helpers). Evil indeed is that which their own selves have sent forward before them; for that (reason) Allah's wrath fell upon them and in torment will they abide. And had they believed in Allah and in the Prophet (Muhammad (ﷺ)) and in what has been revealed to him, never would they have taken them (the disbelievers) as Auliya' (protectors and helpers); but many of them are the Fasiqun (rebellious, disobedient to Allah)." (5:78-81)
Then he (ﷺ) continued: "Nay, by Allah, you either enjoin good and forbid evil and catch hold of the hand of the oppressor and persuade him to act justly and stick to the truth, or, Allah will involve the hearts of some of you with the hearts of others and will curse you as He had cursed them".
[Abu Dawud and At-Tirmidhi].
The wording in At-Tirmidhi is: Messenger of Allah (ﷺ) said, "When the Children of Israel became sinful, their learned men prohibited them but they would not turn back. Yet, the learned men associated with them and ate and drank with them. So, they were cursed at the tongues of Dawud and 'Isa (Jesus), son of Maryam (Mary), because they were disobedient and were given to transgression." At this stage Messenger of Allah (ﷺ) who was reclining on a pillow sat up and said, "No, By Him in Whose Hand my soul is, there is no escape for you but you persuade them to act justly."
الثالث عشر: عن ابن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "إن أول ما دخل النقص على بني إسرائيل أنه كان الرجل يلقى الرجل فيقول: يا هذا اتق الله ودع ما تصنع فإنه لا يحل لك، ثم يلقاه من الغد وهو على حاله، فلا يمنعه ذلك أن يكون أكيله وشريبه وقعيده، فلما فعلوا ذلك ضرب الله قلوب بعضهم ببعض" ثم قال: {لعن الذين كفروا من بني إسرائيل على لسان داود وعيسى ابن مريم ذلك بما عصوا وكانوا يعتدون. كانوا لا يتناهون عن منكر فعلوه لبئس ما كانوا يفعلون. ترى كثيرًا منهم يتولون الذين كفروا لبئس ما قدمت لهم أنفسهم } إلى قوله: {فاسقون} ((المائد: 78،81)) ثم قال: " كلا، والله لتأمرن بالمعروف ولتنهون عن المنكر، ولتأخذن على يد الظالم ولتأطرنه على الحق أطرا، ولتقصرنه على الحق قصرا، أو ليضربن الله بقلوب بعضكم على بعض، ثم ليلعننكم كما لعنهم" ((رواه أبو داود، والترمذي وقال: حديث حسن)).
هذا لفظ أبي داود، ولفظ الترمذي: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لما وقعت بنو إسرائيل في المعاصي نهتهم علماؤهم فلم ينتهوا، فجالسوهم في مجالسهم وواكلوهم وشاربوهم، فضرب الله قلوب بعضهم ببعض، ولعنهم على لسان داود وعيسى ابن مريم ذلك بما عصوا وكانوا يعتدون فجلس رسول الله صلى الله عليه وسلم، وكان متكئًا فقال: لا والذي نفسي بيده حتى تأطروهم على الحق أطرا .
قوله: تأطروهم أي تعطفوهم. ولتقصرنه أي لتحبسنه.
Dari Ibnu Mas'ud r.a. katanya:
"Rasulullah (ﷺ) bersabda:
"Sesungguhnya pertama kali cela yang mengenai kaum Bani Isratl ialah bahwasanya ada seorang lelaki yang bertemu dengari lelaki lainnya, kemudian orang tadi berkata kepada kawannya: "Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkanlah apa yang engkau kerjakan, sebab hal itu tidak halal untukmu." Kemudian orang itu menemui kawannya pada esok harinya, sedang kawannya itu masih mengerjakan sebagaimana keadaannya kemarin, tetapi perbuatannya yang sedemikian itu tidak menyebabkan ia enggan untuk tetap menjadi kawannya makan, minum dan duduk bersama. Ketika kaum Bani Israil sudah sama melakukan yang seperti tadi, Allah lalu memukulkan - membencikan - hati setengah mereka kepada setengahnya, kemudian beliau mengucapkan ayat - yang artinya: "Orang-orang kafir dari kaum Bani Israil itu dilaknat atas lisannya Dawud dan Isa anak Maryam.
Yang sedemikian itu disebabkan mereka durhaka dan melanggar peraturan (78). Mereka tidak saling larang-melarang pada kemungkaran yang mereka kerjakan, alangkah buruknya apa yang mereka lakukan itu (79). Engkau melihat kebanyakan mereka itu mengambil orangorang kafir menjadi pemimpin, sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kirimkan lebih dulu untuk diri mereka [16], sehingga firmanNya: "Kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik." (QS. Al Maidah: [5]:78-81)
Selanjutnya beliau (ﷺ) bersabda:
"Jangan demikian, demi Allah, niscayalah engkau semua itu wajib memerintahkan kebaikan, melarang dari kemungkaran, mengambil tangan orang yang zalim - yakni menghentikan kezalimannya - serta mengembalikannya atas kebenaran yang sesungguhnya, juga membasmi tindakannya kepada yang hak saja dengan pembatasan yang sesungguhsungguhnya.
Atau jikalau semua itu tidak dilakukan, maka niscayalah Allah akan memukulkan - membencikan - hati setengahmu terhadap setengahnya kemudian melaknati - mengutuk - engkau semua sebagaimana Dia mengutuk mereka - Bani Israil."
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. Ini adalah menurut lafaznya Imam 'Abu Dawud.
Adapun lafaznya Imam Termidzi ialah:
Rasulullah (ﷺ) bersabda: "Ketika kaum Bani Israil sudah terjerumus dalam berbagai kemaksiatan, lalu alim ulama mereka itupun melarang mereka, tetapi mereka tidak menghentikan perbuatan mereka itu. Kemudian alim ulama tadi mengawani mereka dalam duduk, makan dan minumnya - sebagai menyetujui kemungkaran yang dilakukan itu. Karena itu Allah lalu memukulkan - membencikan - hati setengah mereka terhadap
setengahnya serta melaknat mereka atas lidahnya Nabi Dawud dan Isa anak Maryam. Yang sedemikian itu adalah karena mereka telah melanggar aturan."
Kemudian Rasulullah (ﷺ) duduk dan sebelum itu beliau (ﷺ) bersandar, lalu meneruskan sabdanya: "Jangan demikian. Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya. Laknat itu pasti datang, sehingga engkau semua mengembalikan orangorang yang berbuat kemungkaran itu kepada kebenaran yang sesungguh-sungguhnya."
KE·EMPATBELAS
Abu Bakr As-Siddiq (May Allah bepleased with him) reported:
"O you people! You recite this Verse: 'O you who believe! Take care of your ownselves. If you follow the (right) guidance [and enjoin what is right (Islamic Monotheism and all that Islam orders one to do) and forbid what is wrong (polytheism, disbelief and all that Islam has forbidden)] no hurt can come to you from those who are in error.' (5:105) But I have heard Messenger of Allah (ﷺ) saying: "When people see an oppressor but do not prevent him from (doing evil), it is likely that Allah will punish them all."
[Abu Dawud and At-Tirmidhi].
الرابع عشر: عن أبي بكر الصديق، رضي الله عنه ، قال: يا أيها الناس إنكم لتقرءون هذه الآية: {يا أيها الذين آمنوا عليكم أنفسكم لا يضركم من ضل إذا اهتديتم} ((المائدة : 105)) وإني سمعت رسول الله، صلى الله عليه وسلم، يقول: “إن الناس إذا رأو الظالم فلم يأخذوا على يديه أوشك أن يعمهم الله بعقاب منه" ((رواه أبو داود، والترمذي، والنسائي بأسانيد صحيحة)).
Dari Abu Bakar as-Shiddiq r.a. katanya: "Hai sekalian manusia, sesungguhnya engkau semua tentu membaca ayat ini - yang artinya: "Hai sekalian orang-orang yang beriman, jagalah dirimu sendiri, tidaklah akan membikin bahaya kepadamu semua orang yang sesat itu, jikalau engkau telah memperoleh petunjuk." (al-Maidah: 105), tetapi sesungguhnya saya juga mendengar
Rasulullah (ﷺ) bersabda:
"Sesungguhnya para manusia itu apabila melihat orang yang zalim, lalu tidak mengambil atas kedua tangannya — tidak menghentikan perbuatannya [17], maka hampir saja Allah akan meratakan terhadap seluruh manusia tadi dengan menurunkan siksaNya."
Diriwayatkan oleh Imam-Imam Abu Dawud, Termidzi dan Nasa'i dengan isnad-isnad yang shahih.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
waltakun minkum ummatun yad'uuna ilaa alkhayri waya/muruuna bialma'ruufi wayanhawna 'ani almunkari waulaa-ika humu almuflihuuna
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar {217}; merekalah orang-orang yang beruntung."
{217} Ma`ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah;
sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari
pada-Nya.
There has to be a nation among you summoning to the good, bidding what is right, and forbidding what is wrong. It is they who are the felicitous.
(QS. Ali Imran [3]:104)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ وَلَوْ آمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ ۚ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ
kuntum khayra ummatin ukhrijat lilnnaasi ta/muruuna bialma'ruufi watanhawna 'ani almunkari watu/minuuna biallaahi walaw aamana ahlu alkitaabi lakaana khayran lahum minhumu almu/minuuna wa-aktsaruhumu alfaasiquuna
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
You are the best nation [ever] brought forth for mankind: you bid what is right and forbid what is wrong, and have faith in Allah. And if the People of the Book had believed, it would have been better for them. Among them [some] are faithful, but most of them are transgressors.
(QS. Ali Imran [3]:110)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
khudzi al'afwa wa/mur bial'urfi wa-a'ridh 'ani aljaahiliina
"Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh."
Adopt [a policy of] excusing [the faults of people], bid what is right, and turn away from the ignorant.
(QS. Al A`raaf [7]:199)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
waalmu/minuuna waalmu/minaatu ba'dhuhum awliyaau ba'dhin ya/muruuna bialma'ruufi wayanhawna 'ani almunkari wayuqiimuuna alshshalaata wayu/tuuna alzzakaata wayuthii'uuna allaaha warasuulahu ulaa-ika sayarhamuhumu allaahu inna allaaha 'aziizun hakiimun
"Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka ta'at pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
But the faithful, men and women, are comrades of one another: they bid what is right and forbid what is wrong and maintain the prayer, give the zakāt, and obey Allah and His Apostle. It is they to whom Allah will soon grant His mercy. Indeed Allah is all-mighty, all-wise.
(QS. At Taubah [9]:71)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُنْكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
lu'ina alladziina kafaruu min banii israa-iila 'alaa lisaani daawuuda wa'iisaa ibni maryama dzaalika bimaa 'ashaw wakaanuu ya'taduuna
kaanuu laa yatanaahawna 'an munkarin fa'aluuhu labi/sa maa kaanuu yaf'aluuna
"Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas."
"Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu."
The faithless among the Children of Israel were cursed on the tongue of David and Jesus son of Mary. That, because they would disobey and they used to commit transgression.
They would not forbid one another from the wrongs that they committed. Surely, evil is what they had been doing.
(QS. Al Maidah [5]:78-79)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا ۚ وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ ۚ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا
waquli alhaqqu min rabbikum faman syaa-a falyu/min waman syaa-a falyakfur innaa a'tadnaa lilzhzhaalimiina naaran ahatha bihim suraadiquhaa wa-in yastaghiitsuu yughaatsuu bimaa-in kaalmuhli yasywii alwujuuha bi/sa alsysyaraabu wasaa-at murtafaqaan
"Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek."
And say, ‘[This is] the truth from your Lord: let anyone who wishes believe it, and let anyone who wishes disbelieve it.’ Indeed We have prepared for the wrongdoers a Fire whose curtains will surround them [on all sides]. If they cry out for help, they will be helped with a water like molten copper which will scald the faces. What an evil drink, and how ill a resting place!
(Al Kahfi [18]:29)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ
faishda' bimaa tu/maru wa-a'ridh 'ani almusyrikiina
"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik."
So proclaim what you have been commanded, and turn away from the polytheists.
(Al Hijr [15]:94)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنْجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ وَأَخَذْنَا الَّذِينَ ظَلَمُوا بِعَذَابٍ بَئِيسٍ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
falammaa nasuu maa dzukkiruu bihi anjaynaa alladziina yanhawna 'ani alssuu-i wa-akhadznaa alladziina zhalamuu bi'adzaabin ba-iisin bimaa kaanuu yafsuquuna
"Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik."
(QS. Al A`raaf [7]:165)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Ayat-ayat dalam bab ini amat banyak sekali serta dapat dimaklumi.
Adapun Hadis-hadisnya ialah:
PERTAMA
Abu Sa'id Al-Khudri (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Whoever amongst you sees an evil, he must change it with his hand; if he is unable to do so, then with his tongue; and if he is unable to do so, then with his heart; and that is the weakest form of Faith".
[Muslim].
فالأول: عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "من رأى منكم منكرًا فليغيره بيده ، فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإيمان" ((رواه مسلم)).
Dari Abu Said al-Khudri r.a., berkata: Saya mendengar,
Rasulullah (ﷺ) bersabda:
"Barangsiapa di antara engkau semua melihat sesuatu kemunkaran, maka hendaklah mengubahnya itu dengan tangannya, jika tidak dapat - dengan atau kekuasaannya, maka Riyadhus Shalihin –Taman Orang-orang Shalih Bab 145 dengan lisannya- dengan jalan menasihati orang yang melakukan kemungkaran tadi - dan jika tidak dapat juga - dengan lisannya, maka dengan hatinya - maksudnya hatinya mengingkari serta tidak menyetujui perbuatan itu. Yang sedemikian itu - yakni dengan hati saja - adalah selemah-lemahnya keimanan."
(HR. Muslim)
Keterangan:
Kemunkaran itu jangan didiamkan saja merajalela. Bila kuasa harus diperingatkan dengan perbuatan agar terhenti kemungkaran tadi seketika itu juga. Bila tidak sanggup, maka dengan Iisan (dengan nasihat peringatan atau perkataan yang sopan-santun),sekalipun ini agak lambat berubahnya. Tetapi kalau masih juga tidak sanggup, maka cukuplah bahwa hati kita tidak ikut-ikut menyetujui adanya kemungkaran itu. Hanya saja yang terakhir ini adalah suatu tanda bahwa iman kita sangat lemah sekali. Karena dengan hati itu hanya bermanfaat untuk diri kita sendiri, sedang dengan perbuatan atau nasihat itu dapat bermanfaat untuk kita dan masyarakat umum, hingga kemungkaran itu tidak terus menjadijadi.
KE·DUA
Abdullah bin Mas'ud (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Never a Prophet had been sent before me by Allah to his people but he had, among his people, (his) disciples and companions, who followed his ways and obeyed his command. Then there came after them their successors who proclaimed what they did not practise, and practised what they were not commanded to do. And (he) who strove against them with his hand is a believer; he who strove against them with his heart is a believer; and he who strove against them with his tongue is a believer ; and beyond that there is no grain of Faith".
[Muslim].
الثاني: عن ابن مسعود رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: "ما من نبي بعثه الله في أمة قبلي إلا كان له من أمته حواريون وأصحاب يأخذون بسنته ويقتدون بأمره، ثم إنها تختلف من بعدهم خلوف يقولون مالا يفعلون ويفعلون ما لا يؤمرون، فمن جاهدهم بيده فهو مؤمن، ومن جاهدهم بقلبه فهو مؤمن، ومن جاهدهم بلسانه فهو مؤمن ، وليس وراء ذلك الإيمان حبة خردل" ((رواه مسلم)).
Dari Ibnu Mas'ud r.a. bahwasanya Rasulullah (ﷺ) bersabda:
"Tiada seorang nabipun yang diutus oleh Allah sebelumku -Muhammad (ﷺ), melainkan ia mempunyai beberapa orang hawari - penolong atau pengikut setia - dari kalangan ummatnya, juga beberapa sahabat,yang mengambil teladan dengan sunnahnya serta mentaati perintahnya. Selanjutnya sesudah mereka ini akan menggantilah beberapa orang pengganti yang suka mengatakan apa yang tidak mereka lakukan, bahkan juga melakukan apa yang mereka tidak diperintahkan.
Maka barangsiapa yang berjuang melawan mereka itu - yakni para penyeleweng dari ajaran-ajaran nabi yang sebenarnya ini -dengan tangan - atau kekuasaannya, maka ia adalah seorang mu'min, barangsiapa yang berjuang melawan mereka dengan lisannya, iapun seorang mu'min dan barangsiapa yang berjuang melawan mereka dengan hatinya, juga seorang mu'min, tetapi jikalau semua itu tidak - dengan tangan, Iisan dan hati, maka tiada keimanan samasekali sekalipun hanya sebiji sawi."
(HR. Muslim)
KE·TIGA
'Ubadah bin As-Samit (May Allah be pleased with him) reported:
We swore allegiance to Messenger of Allah (ﷺ) to hear and obey; in time of difficulty and in prosperity, in hardship and in ease, to endure being discriminated against and not to dispute about rule with those in power, except in case of evident infidelity regarding which there is a proof from Allah. We swore allegiance to Messenger of Allah (ﷺ) to say what was right wherever we were, and not to fear from anyone's reproach.
[Al-Bukhari and Muslim].
الثالث: عن أبي الوليد عبادة بن الصامت رضي الله عنه قال: “بايعنا رسول الله صلى الله عليه وسلم على السمع والطاعة في العسر واليسر والمنشط والمكره، وعلى أثرةٍ علينا، وعلى أن لا ننازع الأمر أهله إلا أن تروا كفرًا بواحًا عندكم من الله تعالى فيه برهان ، وعلى أن نقول بالحق أينما كنا لا نخاف في الله لومة لائم" ((متفق عليه)) . (1)
Dari Abulwalid, yaitu 'Ubadah bin as-Shamit r.a., katanya: "Rasulullah (ﷺ) membai'at kepada kita semua untuk tetap mendengar - patuh - serta taat, baik dalam keadaan sukar ataupun mudah, juga dalam keadaan lapang dan payah - tertekan, juga agar kita semua lebih mengutamakan kepentingan orang lain daripada diri sendiri. Selain itu pula supaya kita semua tidak mencabut sesuatu perkara -jabatan -dari orang yang memegangnya, kecuali jikalau engkau semua melihat orang itu masuk dalam kekafiran yang nyata, yang bagimu ada bukti dari Allah dalam perkara kekafirannya tadi. Dibai'at pula agar kita semua berkata dengan hak - kebenaran - di mana saja kita berada, tidak perlu takut untuk mengatakan hak itu akan celaan dari orang yang suka mencela."
(Muttafaq 'alaih)
KE·EMPAT
Nu'man bin Bashir (May Allah be pleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "The likeness of the man who observes the limits prescribed by Allah and that of the man who transgresses them is like the people who get on board a ship after casting lots. Some of them are in its lower deck and some of them in its upper (deck). Those who are in its lower (deck), when they require water, go to the occupants of the upper deck, and say to them : 'If we make a hole in the bottom of the ship, we shall not harm you.' If they (the occupants of the upper deck) leave them to carry out their design they all will be drowned. But if they do not let them go ahead (with their plan), all of them will remain safe".
[Al- Bukhari].
الرابع: عن النعمان بن بشير رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "مثل القائم على حدود الله والواقع فيها كمثل قوم استهموا على سفينة، فصار بعضهم أعلاها وبعضهم أسفلها، وكان الذين في أسفلها إذا استقوا من الماء مروا على من فوقهم فقالوا: لو أنا خرقنا في نصيبنا خرقًا ولم نؤذ من فوقنا ، فإن تركوهم وما أرادوا هلكوا وهلكوا جميعًا، وإن أخذوا على أيديهم نجوا ونجوا جميعا" ((رواه البخاري)).
Dari Annu'man bin Basyir radhiallahu 'anhuma,
Nabi (ﷺ) bersabda:
"Perumpamaan orang yang berdiri tegak - untuk menentang orang-orang yang melanggar - pada had-had Allah - yakni apa-apa yang dilarang olehNya - dan orang yang menjerumuskan diri di dalam had-had Allah - yakni senantiasa melanggar laranganlaranganNya - adalah sebagai perumpamaan sesuatu kaum yang berserikat - yakni bersamasama - ada dalam sebuah kapal, maka yang sebagian dari mereka itu ada di bagian atas kapal, sedang sebagian lainnya ada di bagian bawah kapal. Orang-orang yang berada di bagian bawah kapal itu apabila hendak mengambil air, tentu saja melalui orang-orang yang ada di atasnya - maksudnya naik keatas dan oleh sebab hal itu dianggap sukar, maka mereka berkata: "Bagaimanakah andaikata kita membuat lobang saja di bagian bawah kita ini, suatu lobang itu tentunya tidak mengganggu orang yang ada di atas kita." Maka jika sekiranya orang yang bagian atas itu membiarkan saja orang yang bagian bawah menurut kehendaknya, tentulah seluruh isi kapal akan binasa. Tetapi jikalau orang bagian atas itu mengambil angan orang yang bagian bawah - melarang mereka dengan kekerasan - tentulah mereka selamat dan selamat pulalah seluruh penumpang kapal itu."
(HR. Bukhari)
KE·LIMA
Umm Salamah (May Allah be pleased with her) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "You will have rulers some of whom you approve and some of whom you will disapprove. He who dislikes them will be safe, and he who expresses disapproval will be safe, but he who is pleased and follows them (will be indeed sinful)". His audience asked: "Shall we not fight them?" He replied, "No, as long as they establish Salat amongst you".
[Muslim].
الخامس: عن أم المؤمنين أم سلمة هند بنت أبي أمية حذيفة رضي الله عنها، عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: " إنه يستعمل عليكم أمراءُ فتعرفون وتنكرون فمن كره فقد برئ، ومن أنكر فقد سلم، ولكن من رضي وتابع” قالوا: يا رسول الله ألا نقاتلهم؟ قال: "لا ، الإمام أقاموا فيكم الصلاة" ((رواه مسلم)).
Dari Ummui mu'minin yaitu Ummu Salamah yakni Hindun binti Abu Umayyah yakni Hudzaifah radhiallahu 'anha, dari Nabi (ﷺ),
bahwasanya beliau (ﷺ) bersabda:
"Bahwasanya saja nanti itu akan digunakanlah beberapa pemimpin negara - amir-amir, maka engkau semua akan menyetujui mereka, karena kelakuan mereka itu sebagian ada yang sesuai dengan syariat agama, tetapi engkau semuapun akan mengingkari mereka-sebab ada pula kelakuan-kelakuan mereka yang melanggar syariat agama. Maka barangsiapa yang benci - dengan hatinya, ia terlepaslah dari dosa, juga barangsiapa yang mengingkari, iapun selamat - dari siksa akhirat. Tetapi barangsiapa yang ridha serta mengikuti -pemimpin-pemimpin di atas, itulah yang bermaksiat."
Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apakah tidak perlu kita memerangi mereka
itu?"
Beliau (ﷺ) bersabda:
"Jangan, selama mereka masih mendirikan shalat bersamamu semua."
(HR. Muslim)
Maknanya ialah bahwa barangsiapa yang membenci kepada pemimpin-pemimpin yang suka melanggar syariat agama itu dengan hatinya, karena tidak kuasa mengingkari mereka dengan tangan atau lisannya, maka ia telah terlepas dari dosa dan ia telah pula menunaikan tugasnya. Juga barangsiapa yang mengingkari dengan sekedar kekuatannya, iapun selamat dari kemaksiatan ini. Tetapi barangsiapa yang ridha dengan kelakuankelakuan mereka serta mengikuti jejak mereka, maka itulah orang yang bermaksiat.
KE·ENAM
Zainab (May Allah be pleased with her) reported:
The Prophet (ﷺ) came to visit me one day frightened and he (ﷺ) said: "La ilaha illallah (There is no true God but Allah). Woe to the Arabs because of an evil which has drawn near! Today an opening of this size has been made in the barrier restraining Ya'juj and Ma'juj (Gog and Magog people)." And he (ﷺ) made a circle with his thumb and index finger. I said, "O Messenger of Allah! Shall we perish while still there will be righteous people among us?'' He (ﷺ) replied, "Yes, when wickedness prevails".
[Al-Bukhari and Muslim].
السادس: عن أم المؤمنين أم الحكم زينب بنت جحش رضي الله عنها أن النبي صلى الله عليه وسلم دخل عليها فزعا يقول: "لا إله إلا الله، ويل للعرب من شر قد اقترب، فتح اليوم من ردم يأجوج ومأجوج مثل هذه” وحلق بأصبعيه الإبهام والتي تليها. فقلت: يا رسول الله أنهلك وفينا الصالحون؟ قال: "نعم إذا كثر الخبث" ((متفق عليه)) .
Dari Ummul mu'minin yakni Ummulhakam, yaitu Zainab binti Jahsy radhiallahu 'anha, bahwasanya Rasulullah (ﷺ) masuk dalam rumahnya dengan rasa ketakutan.
Beliau (ﷺ) mengucapkan:
"La ilaha illallah, celaka bagi bangsa Arab, karena adanya keburukan yang telah dekat. Hari itu telah terbuka tabir Ya'juj dan Ma'juj [15], seperti ini,"
Dan beliau (ﷺ) mengolongkan kedua jarinya sebagai bulatan, yakni ibu jari dan jari sebelahnya - jari telunjuk. Saya - Zainab - lalu berkata: "Ya Rasulullah, apakah kita akan binasa, sedangkan di kalangan kita masih ada orang-orang yang shalih?"
Beliau (ﷺ) bersabda:
"Ya jikalau keburukan itu telah banyak."
(Muttafaq 'alaih)
[15] Ya'juj dan Ma'juj adalah dua bangsa yang dahulu banyak membuai kerusakan di atas bumi, lalu batas daerah kediaman mereka ilu ditutup dengan cor-coran besi bercampur tembaga, sehingga mereka tidak dapat keluar dari situ,sebab tembok besi bercampur tembaga tadi amat tebal dan licinnya, pula sangat linggi. Nanti apabila sudah dekat sekali tibanya hari kiamat kedua bangsa itu akan dapat keluar, sebab temboknya pecah-pecah dan hancur. Keluarnya kedua bangsa itu merupakan alamat besar bahwa hari kiamat sudah dekat sekali tibanya.
Hadis ini menunjukkan bahwa manakala di dalam suatu tempat atau negeri sudah terlampau banyak keburukan, kemungkaran, kefasikan dan kecurangan, maka kebinasaan dan kerusakan akan merata di daerah itu dan tidak hanya mengenai orang jahat-jahat saja, tetapi orang-orang shalih tidak akan dapat menghindarkan diri dari azab Allah itu, sekalipun jumlah mereka itu cukup banyak.
Oleh sebab itu segala macam kemaksiatan dan kemungkaran hendaklah segera dibasmi dan segala keburukan segera dimusnahkan, agar jangan sampai terjadi malapetaka sebagaimana yang diuraikan di atas.
Hadis ini menunjukkan bahwa manakala di dalam suatu tempat atau negeri sudah terlampau banyak keburukan, kemungkaran, kefasikan dan kecurangan, maka kebinasaan dan kerusakan akan merata di daerah itu dan tidak hanya mengenai orang jahat-jahat saja, tetapi orang-orang shalih tidak akan dapat menghindarkan diri dari azab Allah itu, sekalipun jumlah mereka itu cukup banyak.
Oleh sebab itu segala macam kemaksiatan dan kemungkaran hendaklah segera dibasmi dan segala keburukan segera dimusnahkan, agar jangan sampai terjadi malapetaka sebagaimana yang diuraikan di atas.
KE·TUJUH
Abu Sa'id Al-Khudri (May Allah be pleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "Beware of sitting on roads (ways)." The people said: "We have but them as sitting places." Messenger of Allah (ﷺ) said, "If you have to sit there, then observe the rights of the way". They asked, "What are the rights of the way?" He (ﷺ) said, "To lower your gaze (on seeing what is illegal to look at), and (removal of harmful objects), returning greetings, enjoining good and forbidding wrong".
[Al-Bukhari and Muslim].
السابع: عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "إياكم والجلوس في الطرقات" فقالوا : يا رسول الله ما لنا من مجالسنا بد؛ نتحدث فيها! فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "فإذا أبيتم إلا المجلس فأعطوا الطريق حقه" قالوا: وما حق الطريق يا رسول الله؟ قال: "غض البصر وكف الأذى ورد السلام، والأمر بالمعروف ، والنهي عن المنكر" ((متفق عليه)) .
Dari Abu Said al-Khudri r.a.:
Nabi (ﷺ) sabdanya:
"Hindarilah olehmu semua duduk-duduk di jalan-jalanan."
Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, kita tidak dapat meninggalkan duduk-duduk kita, sebab kita semua bercakap-cakap di situ."
Rasulullah (ﷺ) lalu bersabda;
"Jikalau engkau semua enggan, melainkan tetap ingin duduk-duduk di situ, maka berikanlah jalan itu haknya."
Mereka bertanya: "Apakah haknya jalan itu,ya Rasulullah?"
Beliau (ﷺ) bersabda:
"Yaitu memejamkan mata, menahan diri membuat sesuatu yang berbahaya, menjawab salam, memerintah dengan kebaikan dan melarang dari kemungkaran."
(Muttafaq 'alaih)
KE·DELAPAN
'Abdullah bin 'Abbas (May Allah be pleased with them) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) saw a man wearing a gold ring. So he (the Prophet (ﷺ)) pulled it off and threw it away, saying, "One of you takes a live coal, and puts it on his hand." It was said to the man after Messenger of Allah (ﷺ) had left: "Take your ring (of gold) and utilize it," whereupon he said: "No, by Allah, I would never take it when Messenger of Allah (ﷺ) has thrown it away".
[Muslim].
الثامن : عن ابن عباس رضي الله عنهما أن رسول الله صلى الله عليه وسلم رأى خاتمًا من ذهب في يد رجل، فنزعه فطرحه وقال: " يعمد أحدكم إلى جمرة من نار فيجعلها في يده !" فقيل للرجل بعد ما ذهب رسول الله صلى الله عليه وسلم : خذ خاتمك؛ انتفع به. قال: لا والله لا آخذه أبدًا وقد طرحه رسول الله صلى الله عليه وسلم. ((رواه مسلم)).
Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah (ﷺ) melihat seutas cincin pada jari seseorang, kemudian beliau melepaskannya lalu meletakkannya dan bersabda: "Seseorang dari engkau semua sengaja menuju kepada bara api dari neraka, maka ia menjadikannya dalam tangannya."
Kemudian setelah Rasulullah (ﷺ) pergi, kepada orang yang memiliki cincin itu dikatakan: "Ambillah cincinmu. Manfaatkanlah ia - untuk keperluan lain." Orang itu menjawab: "Tidak, demi Allah, saya tidak akan mengambil cincin ini selama-lamanya. Bukankah ia telah diletakkan oleh Rasulullah (ﷺ)"
(HR. Muslim)
KE·SEMBILAN
Abu Sa'id Al-Hasan Basri reported:
'Aidh bin 'Amr (the Companion) (May Allah be pleased with him) visited 'Ubaidullah bin Ziyad (the ruler) and said to him: "Son, I heard Messenger of Allah (ﷺ) saying, 'The worst shepherds (rulers) are those who deal harshly in respect of supervision. Beware, Don't be one of them!"' Ibn Ziyad said to him, "Sit down, you are but husk from among the Companions of the Prophet (ﷺ)." 'Aidh bin 'Amr (May Allah be pleased with him) retorted: "Was there any husk among them? Surely, husk came after them and among others than them".
[Muslim].
التاسع: عن أبي سعيد الحسن البصري أن عائذ بن عمرو رضي الله عنه دخل على عبيد الله بن زياد فقال: أي بني، إني سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: "إن شر الرعاء الحطمة” فإياك أن تكون منهم. فقال له : اجلس فإنما أنت من نخالة أصحاب محمد صلى الله عليه وسلم ، فقال: وهل كانت لهم نخالة، إنما كانت النخالة بعدهم وفي غيرهم ! ((رواه مسلم)).
Dari Abu Said al-Hasan al-Bishri bahwasanya 'Aidz bin 'Amr r.amasuk ke tempat 'Ubaidullah bin Ziad lalu berkata: "Hai anakku, saya pernah mendengar
Rasulullah (ﷺ) bersabda:
"Sesungguhnya seburuk-buruk penggembala ialah orang yang tidak belas kasihan - pada gembalanya," maka janganlah engkau termasuk golongan penggembala yang semacam itu." 'Ubaidullah bin Ziad lalu berkata: "Duduklah, karena hanyasanya engkau itu adalah termasuk antah dari golongan sahabat-sahabat Rasulullah (ﷺ) - maksudnya bukan termasuk sahabat pilihan atau yang utama, 'Aidz bin 'Amr menjawab: "Apakah di kalangan sahabat-sahabat ada yang termasuk golongan antah? Yang termasuk antah ialah orang-orang yang datang sesudah sahabat-sahabat beliau (ﷺ) itu atau yang memang bukan sahabat."
(HR. Muslim)
Keterangan:
Huthamah, artinya manusia yang bersikap keras kepala gembalanya, baik cara menggiringnya ke ladang yakni tempat penggembalaan, dalam cara memberikan makanan dan minuman dan lain-lain lagi,sehingga yang digembalakan itu terdesak-desak antara yang satu dengan yang lain. Juga sering kali ia memukulnya sehingga menyakitkan sekali.
Hadis di atas bukan hanya khusus untuk penggembala ternak saja, tetapi juga penggembala rakyat, yakni para penguasa yang memimpin negara, para majikan terhadap kaum buruhnya, komandan terhadap pasukannya, guru terhadap muridnya dan lain-lain sebagainya.
Semua itu diperintahkan oleh agama Islam agar bersikap sebagai kedua orang tua yang amat kasih sayang kepada anaknya.
KE·SEPULUH
Hudhaifah (May Allah bepleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "By Him in Whose Hand my life is, you either enjoin good and forbid evil, or Allah will certainly soon send His punishment to you. Then you will make supplication and it will not be accepted".
[At-Tirmidhi].
العاشر: عن حذيفة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: " والذي نفسي بيده لتأمرن بالمعروف، ولتنهون عن المنكر، أو ليوشكن الله أن يبعث عليكم عقابًا منه، ثم تدعونه فلا يستجاب لكم" ((رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح)).
Dari Hudzaifah r.a.:
Nabi (ﷺ) sabdanya:
"Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya, niscayalah engkau semua memerintahkan dengan kebaikan dan melarang dari kemungkaran atau kalau tidak, maka hampir-hampir saja Allah akan menurunkan siksa kepadamu semua, kemudian engkau semua berdoa kepadaNya, tetapi tidak akan dikabulkan untukmu semua doa itu."
Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
KE·SEBELAS
Abu Sa'id Al-Khudri (May Allah bepleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "The best type of Jihad (striving in the way of Allah) is speaking a true word in the presence of a tyrant ruler."
[Abu Dawud and At-Tirmidhi].
الحادي عشر: عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "أفضل الجهاد كلمة عدل عند سلطان جائر" ((رواه أبو داود، والترمذي وقال: حديث حسن)).
Dari Abu Said al-Khudri r.a.:
Nabi (ﷺ) sabdanya:
"Seutama-utamanya jihad ialah mengucapkan kalimat menuntut keadilan di hadapan seorang sultan - pemegang kekuasaan negara yang menyeleweng."
Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Keterangan:
Sebabnya berkata adil dan hak (benar) kepada sultan (penguasa negara) yang curang itu dianggap jihad atau perjuangan yang paling utama, karena memang jarang sekali yang berani melaksanakan, sebab takut balas dendamnya.
Yang dimaksudkan kalimat adil dan hak itu seperti menasihati jikalau sultan atau penguasa itu bertindak sewenang-wenang, menyeleweng dari tuntunan yang benar atau ia sendiri berbuat kemaksiatan dan kemungkaran.
Juga termasuk di dalamnya apabila orang bawahan sultan atau penguasa tadi memberikan laporan, artinya apa yang dilaporkan itu wajiblah menurut kenyataan. Rakyat miskin jangan dilaporkan makmur, ummat mengeluh jangan dilaporkan gembira, hasil tanaman rusak jangan dilaporkan memuaskan dan sebagainya.
Jikalau semua itu dilaksanakan baik-baik, maka berartilah bahwa orang yang suka melakukannya tersebut telah menunaikan jihad atau perjuangan yang seutama-utamanya.
KE·DUABELAS
Abu 'Abdullah Tariq bin Shihab (May Allah bepleased with him) reported:
A person asked the Prophet (ﷺ) (when he had just put his foot in the stirrup): "What is the highest form of Jihad?" He (ﷺ) said, "Speaking the truth in the presence of a tyrant ruler".
[An-Nasa'i].
الثاني عشر: عن أبي عبد الله طارق بن شهاب البجلي الأحمسي رضي الله عنه أن رجلاً سأل النبي صلى الله عليه وسلم، وقد وضع رجله في الغرز: أي الجهاد أفضل؟ قال: “كلمة حق عند سلطان جائر" ((رواه النسائي بإسناد صحيح)).
Dari Abu Abdillah, yaitu Thariq bin Syihab al-Bajali al-Ahmasi r.a. bahwasanya ada seorang lelaki bertanya kepada Nabi (ﷺ). dan ia telah meletakkan kakinya pada sanggur di - tempat berpijak pada kendaraan unta atau lain-lain yang terbuat dari kulit atau kayu, katanya: "Manakah jihad itu yang lebih utama?"
Beliau (ﷺ) menjawab:
"Yaitu mengucapkan kata-kata yang hak di hadapan sultan yang menyeleweng."
Diriwayatkan oleh Nasa'i dengan isnad shahih.
KE·TIGABELAS
'Abdullah bin Mas'ud (May Allah bepleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "The first defect (in religion) which affected the Children of Israel in the way that man would meet another and say to him: 'Fear Allah and abstain from what you are doing, for this is not lawful for you.' Then he would meet him the next day and find no change in him, but this would not prevent him from eating with him, drinking with him and sitting in his assemblies. When it came to this, Allah led their hearts into evil ways on account of their association with others." Then he (ﷺ) recited, "Those among the Children of Israel who disbelieved were cursed by the tongue of Dawud (David) and 'Isa (Jesus), son of Maryam (Mary). That was because they disobeyed (Allah and the Messengers) and were ever transgressing beyond bounds. They used not to forbid one another from the Munkar (wrong, evildoing, sins, polytheism, disbelief) which they committed. Vile indeed was what they used to do. You see many of them taking the disbelievers as their Auliya' (protectors and helpers). Evil indeed is that which their own selves have sent forward before them; for that (reason) Allah's wrath fell upon them and in torment will they abide. And had they believed in Allah and in the Prophet (Muhammad (ﷺ)) and in what has been revealed to him, never would they have taken them (the disbelievers) as Auliya' (protectors and helpers); but many of them are the Fasiqun (rebellious, disobedient to Allah)." (5:78-81)
Then he (ﷺ) continued: "Nay, by Allah, you either enjoin good and forbid evil and catch hold of the hand of the oppressor and persuade him to act justly and stick to the truth, or, Allah will involve the hearts of some of you with the hearts of others and will curse you as He had cursed them".
[Abu Dawud and At-Tirmidhi].
The wording in At-Tirmidhi is: Messenger of Allah (ﷺ) said, "When the Children of Israel became sinful, their learned men prohibited them but they would not turn back. Yet, the learned men associated with them and ate and drank with them. So, they were cursed at the tongues of Dawud and 'Isa (Jesus), son of Maryam (Mary), because they were disobedient and were given to transgression." At this stage Messenger of Allah (ﷺ) who was reclining on a pillow sat up and said, "No, By Him in Whose Hand my soul is, there is no escape for you but you persuade them to act justly."
الثالث عشر: عن ابن مسعود رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "إن أول ما دخل النقص على بني إسرائيل أنه كان الرجل يلقى الرجل فيقول: يا هذا اتق الله ودع ما تصنع فإنه لا يحل لك، ثم يلقاه من الغد وهو على حاله، فلا يمنعه ذلك أن يكون أكيله وشريبه وقعيده، فلما فعلوا ذلك ضرب الله قلوب بعضهم ببعض" ثم قال: {لعن الذين كفروا من بني إسرائيل على لسان داود وعيسى ابن مريم ذلك بما عصوا وكانوا يعتدون. كانوا لا يتناهون عن منكر فعلوه لبئس ما كانوا يفعلون. ترى كثيرًا منهم يتولون الذين كفروا لبئس ما قدمت لهم أنفسهم } إلى قوله: {فاسقون} ((المائد: 78،81)) ثم قال: " كلا، والله لتأمرن بالمعروف ولتنهون عن المنكر، ولتأخذن على يد الظالم ولتأطرنه على الحق أطرا، ولتقصرنه على الحق قصرا، أو ليضربن الله بقلوب بعضكم على بعض، ثم ليلعننكم كما لعنهم" ((رواه أبو داود، والترمذي وقال: حديث حسن)).
هذا لفظ أبي داود، ولفظ الترمذي: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لما وقعت بنو إسرائيل في المعاصي نهتهم علماؤهم فلم ينتهوا، فجالسوهم في مجالسهم وواكلوهم وشاربوهم، فضرب الله قلوب بعضهم ببعض، ولعنهم على لسان داود وعيسى ابن مريم ذلك بما عصوا وكانوا يعتدون فجلس رسول الله صلى الله عليه وسلم، وكان متكئًا فقال: لا والذي نفسي بيده حتى تأطروهم على الحق أطرا .
قوله: تأطروهم أي تعطفوهم. ولتقصرنه أي لتحبسنه.
Dari Ibnu Mas'ud r.a. katanya:
"Rasulullah (ﷺ) bersabda:
"Sesungguhnya pertama kali cela yang mengenai kaum Bani Isratl ialah bahwasanya ada seorang lelaki yang bertemu dengari lelaki lainnya, kemudian orang tadi berkata kepada kawannya: "Bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkanlah apa yang engkau kerjakan, sebab hal itu tidak halal untukmu." Kemudian orang itu menemui kawannya pada esok harinya, sedang kawannya itu masih mengerjakan sebagaimana keadaannya kemarin, tetapi perbuatannya yang sedemikian itu tidak menyebabkan ia enggan untuk tetap menjadi kawannya makan, minum dan duduk bersama. Ketika kaum Bani Israil sudah sama melakukan yang seperti tadi, Allah lalu memukulkan - membencikan - hati setengah mereka kepada setengahnya, kemudian beliau mengucapkan ayat - yang artinya: "Orang-orang kafir dari kaum Bani Israil itu dilaknat atas lisannya Dawud dan Isa anak Maryam.
Yang sedemikian itu disebabkan mereka durhaka dan melanggar peraturan (78). Mereka tidak saling larang-melarang pada kemungkaran yang mereka kerjakan, alangkah buruknya apa yang mereka lakukan itu (79). Engkau melihat kebanyakan mereka itu mengambil orangorang kafir menjadi pemimpin, sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kirimkan lebih dulu untuk diri mereka [16], sehingga firmanNya: "Kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik." (QS. Al Maidah: [5]:78-81)
[16] Sampai kata-kata "diri mereka" itu belum selesai ayat 80 dari surah al-Maidah. Lanjutan ialah: Allah memurkai mereka dan mereka pasti kekal dalam siksaan (80). Jikalau mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi dan apa-apa yang diwahyukan padanya, lentulah mereka tidak mengambil orang-orang kafir itu menjadi pemimpin. Tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik (kurang sempurna akalnya)" (81).
Selanjutnya beliau (ﷺ) bersabda:
"Jangan demikian, demi Allah, niscayalah engkau semua itu wajib memerintahkan kebaikan, melarang dari kemungkaran, mengambil tangan orang yang zalim - yakni menghentikan kezalimannya - serta mengembalikannya atas kebenaran yang sesungguhnya, juga membasmi tindakannya kepada yang hak saja dengan pembatasan yang sesungguhsungguhnya.
Atau jikalau semua itu tidak dilakukan, maka niscayalah Allah akan memukulkan - membencikan - hati setengahmu terhadap setengahnya kemudian melaknati - mengutuk - engkau semua sebagaimana Dia mengutuk mereka - Bani Israil."
Diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. Ini adalah menurut lafaznya Imam 'Abu Dawud.
Adapun lafaznya Imam Termidzi ialah:
Rasulullah (ﷺ) bersabda: "Ketika kaum Bani Israil sudah terjerumus dalam berbagai kemaksiatan, lalu alim ulama mereka itupun melarang mereka, tetapi mereka tidak menghentikan perbuatan mereka itu. Kemudian alim ulama tadi mengawani mereka dalam duduk, makan dan minumnya - sebagai menyetujui kemungkaran yang dilakukan itu. Karena itu Allah lalu memukulkan - membencikan - hati setengah mereka terhadap
setengahnya serta melaknat mereka atas lidahnya Nabi Dawud dan Isa anak Maryam. Yang sedemikian itu adalah karena mereka telah melanggar aturan."
Kemudian Rasulullah (ﷺ) duduk dan sebelum itu beliau (ﷺ) bersandar, lalu meneruskan sabdanya: "Jangan demikian. Demi Zat yang jiwaku ada di dalam genggaman kekuasaanNya. Laknat itu pasti datang, sehingga engkau semua mengembalikan orangorang yang berbuat kemungkaran itu kepada kebenaran yang sesungguh-sungguhnya."
KE·EMPATBELAS
Abu Bakr As-Siddiq (May Allah bepleased with him) reported:
"O you people! You recite this Verse: 'O you who believe! Take care of your ownselves. If you follow the (right) guidance [and enjoin what is right (Islamic Monotheism and all that Islam orders one to do) and forbid what is wrong (polytheism, disbelief and all that Islam has forbidden)] no hurt can come to you from those who are in error.' (5:105) But I have heard Messenger of Allah (ﷺ) saying: "When people see an oppressor but do not prevent him from (doing evil), it is likely that Allah will punish them all."
[Abu Dawud and At-Tirmidhi].
الرابع عشر: عن أبي بكر الصديق، رضي الله عنه ، قال: يا أيها الناس إنكم لتقرءون هذه الآية: {يا أيها الذين آمنوا عليكم أنفسكم لا يضركم من ضل إذا اهتديتم} ((المائدة : 105)) وإني سمعت رسول الله، صلى الله عليه وسلم، يقول: “إن الناس إذا رأو الظالم فلم يأخذوا على يديه أوشك أن يعمهم الله بعقاب منه" ((رواه أبو داود، والترمذي، والنسائي بأسانيد صحيحة)).
Dari Abu Bakar as-Shiddiq r.a. katanya: "Hai sekalian manusia, sesungguhnya engkau semua tentu membaca ayat ini - yang artinya: "Hai sekalian orang-orang yang beriman, jagalah dirimu sendiri, tidaklah akan membikin bahaya kepadamu semua orang yang sesat itu, jikalau engkau telah memperoleh petunjuk." (al-Maidah: 105), tetapi sesungguhnya saya juga mendengar
Rasulullah (ﷺ) bersabda:
"Sesungguhnya para manusia itu apabila melihat orang yang zalim, lalu tidak mengambil atas kedua tangannya — tidak menghentikan perbuatannya [17], maka hampir saja Allah akan meratakan terhadap seluruh manusia tadi dengan menurunkan siksaNya."
Diriwayatkan oleh Imam-Imam Abu Dawud, Termidzi dan Nasa'i dengan isnad-isnad yang shahih.
[17] Yakni mencegahnya dari penganiayaan yang dilakukan baik dengan tangan atau kekuasaan, dengan lisan
atau nasihat atau pun dengan mengingkari dalam hati, maka dengan cepat atau lambat, Allah akan
menurunkan siksanya. Siksa itu akan dijatuhkan kepada orang yang zalim, sebab kezalimannya, juga kepada
orang-orang lain yang tidak ikut melakukan kezaliman, sebab mereka berdiam saja, padahal dapat mencegah
atau kuasa menghentikan perilaku si zalim tadi, tetapi berhubung pertimbangan ini atau itu, ia enggan
melarangnya, misalnya karena takut hilang kedudukannya dan lain-lain.
atau nasihat atau pun dengan mengingkari dalam hati, maka dengan cepat atau lambat, Allah akan
menurunkan siksanya. Siksa itu akan dijatuhkan kepada orang yang zalim, sebab kezalimannya, juga kepada
orang-orang lain yang tidak ikut melakukan kezaliman, sebab mereka berdiam saja, padahal dapat mencegah
atau kuasa menghentikan perilaku si zalim tadi, tetapi berhubung pertimbangan ini atau itu, ia enggan
melarangnya, misalnya karena takut hilang kedudukannya dan lain-lain.