Selasa, 27 Januari 2015

Bab 26 - Keharaman Menganiaya


BAB 26.
KEHARAMAN MENGANIAYA DAN PERINTAH MENGEMBALIKAN APA-APA HASIL DARI PENGANIAYAAN.

Allah Ta'ala berfirman:
 وَأَنذِرهُم يَومَ الآزِفَةِ إِذِ القُلوبُ لَدَى الحَناجِرِ كاظِمينَ ۚ ما لِلظّالِمينَ مِن حَميمٍ وَلا شَفيعٍ يُطاعُ
wa-andzirhum yawma al-aazifati idzi alquluubu ladaa alhanaajiri kaatsimiina maa lilzhzhaalimiina min hamiimin walaa syafii'in yuthaa'u

"berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya."

Warn them of the Imminent Day1 when the hearts will be at the throats, choking with suppressed agony, [and] the wrongdoers will have no sympathizer, nor any intercessor who might be heard.
(QS. Al Mu'min [40]:18)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

 وَيَعبُدونَ مِن دونِ اللَّهِ ما لَم يُنَزِّل بِهِ سُلطانًا وَما لَيسَ لَهُم بِهِ عِلمٌ ۗ وَما لِلظّالِمينَ مِن نَصيرٍ
waya'buduuna min duuni allaahi maa lam yunazzil bihi sulthaanan wamaa laysa lahum bihi 'ilmun wamaa lilzhzhaalimiina min nashiirin

"Dan mereka menyembah selain Allah, apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya. Dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada seorang penolongpun."

They worship besides Allah that for which He has not sent down any authority, and of which they have no knowledge. And the wrongdoers shall have no helper.
(QS. Al-Hajj [22]:71)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Adapun Hadis-hadisnya, maka di antaranya ialah Hadisnya Abu Zar radhiallahu ‘anhuma yang sudah disebutkan di muka dalam akhir bab Mujahadah atau Perjuangan, Lihat Hadis no. 111.


Jabir bin 'Abdullah (May Allah bepleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Beware of injustice, for oppression will be darkness on the Day of Resurrection; and beware of stinginess because it doomed those who were before you. It incited them to shed blood and treat the unlawful as lawful."
[Muslim]

وعن جابر رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏ "‏اتقوا الظلم، فإن الظلم ظلمات يوم القيامة، واتقوا الشح فإن الشح أهلك من كان قبلكم، حملهم على أن سفكوا دماءهم واستحلوا محارمهم‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Jabir radhiallahu ‘anhuma, bahwa

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Takutlah engkau semua - hindarkanlah dirimu semua - akan perbuatan menganiaya, sebab menganiaya itu akan merupakan berbagai kegelapan pada hari kiamat. Juga takutlah - hindarkanlah dirimu semua - akan sifat kikir, sebab kikir itu menyebabkan rusak binasanya ummat yang sebelummu semua. Itulah yang menyebabkan mereka sampai suka mengalirkan darah sesamanya dan pula menyebabkan mereka menghalalkan apa-apa yang diharamkan pada diri mereka."
(HR. Muslim)


Abu Hurairah (May Allah bepleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "On the Resurrection Day, the rights will be paid to those to whom they are due so much so that a hornless sheep will be retaliated for by punishing the horned sheep which broke its horns".
[Muslim].

وعن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏ "‏لتؤدن الحقوق إلى أهلها يوم القيامة حتى يقاد للشاة الجلحاء من الشاة القرناء‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhuma, bahwa

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam, bersabda:
"Niscayalah engkau itu akan menunaikan - memberikan - hak-hak itu kepada ahlinya - pemiliknya - pada hari kiamat, sehingga dibimbinglah kambing yang tak bertanduk dari kambing yang bertanduk - yakni kambing tak bertanduk itu akan memberikan balasan menyakiti kepada kambing yang bertanduk sesuai dengan perbuatan yang bertanduk itu ketika di dunia."
(HR. Muslim)

Keterangan:
Hadis ini dengan jelas menerangkan bahwa semua binatang pada hari kiamat nanti akan dikumpulkan di padang mahsyar dan dikembalikan tubuh dan ruhnya sebagaimana waktu hidupnya di dunia. Jadi sama halnya dengan manusia, baik yang sudah mukalaf, yang masih kanak-kanak, begitu pula yang gila.


 Ibn `Umar (May Allah bepleased with them) reported:
We were talking about the Farewell Pilgrimage without knowing what was it when Messenger of Allah (ﷺ) was also present. He (ﷺ) stood up and recited the Praise and Glorification of Allah. He then gave a detailed account of Ad-Dajjal and said, 'Every Prophet sent by Allah had warned his people against his mischief. Nuh (ﷺ) )warned his nation and so did all the Prophets after him. If he (i.e., Ad-Dajjal) appears among you, his condition will not remain hidden from you. Your Rubb is not one-eyed, but Ad-Dajjal is. His right eye is protruding like a swollen grape. Listen, Allah has made your blood, and your properties as inviolable as of this day of yours (i.e., the Day of Sacrifice), in this city of yours (i.e., Makkah), in this month of yours (i.e., Dhul -Hijjah). Listen, have I conveyed Allah's Message to you?'' The people replied in affirmative. There upon he said, "O Allah, bear witness.'' And he repeated it thrice. He (ﷺ) concluded: "Do not revert after me as infidels killing one another".
[Al-Bukhari].

وعن ابن عمر رضي الله عنهما قال‏:‏ كنا نتحدث عن حجة الوداع، والنبي صلى الله عليه وسلم بين أظهرنا، ولا ندري ما حجة الوداع، حتى حمد الله رسول الله صلى الله عليه وسلم، وأثنى عليه، ثم ذكر المسيح الدجال فأطنب في ذكره، وقال‏:‏ “ ما بعث الله من نبي إلا أنذره أمته‏:‏ أنذره نوح والنبيون من بعده، وإنه إن يخرج فيكم فما خفي عليكم من شأنه فليس يخفى عليكم، إن ربكم ليس بأعور، وإنه أعور عين اليمنى، كأن عينه عنبة طافية‏.‏ ألا إن الله حرم عليكم دماءكم وأموالكم ، كحرمة يومكم هذا، في بلدكم هذا، في شهركم هذا، ألا هل بلغت‏؟‏” قالوا‏:‏ نعم، قال‏:‏ “اللهم اشهد -ثلاثًا- ويلكم، أو ويحكم، انظروا، لا ترجعوا بعدي كفارًا يضرب بعضكم رقاب بعض‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه البخاري ، وروي مسلم بعضه‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Kita semua sedang mempercakapkan perihal haji wada' (haji Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam yang terakhir dan sebagai mohon diri), sedang Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam ada di hadapan kita. Kita semua tidak mengetahui apa yang sebenarnya disebut haji wada' itu sehingga Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bertahmid kepada Allah serta memujiNya, kemudian menyebutkan perihal al-Masih Dajjal. [21]
[21] Dajjal adalah manusia penipu dan pembohong, buta matanya yang sebelah kanan, memiliki berbagai keistimewaan dan mengaku menjadi Tuhan. Banyak juga pengikutnya. Ia akan datang apabila hari kiamat sudah hampir tiba. Jadi merupakan alamat kubra (alamat besar) perihal akar segera datangnya hari kiamat itu.

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam memperpanjang dalam menguraikan tentang dajjal itu dan bersabda:
"Tiada seorang Nabipun yang diutus oleh Allah, melainkan Nabi itu tentu menakutnakuti ummatnya tentang tibanya Dajjal. Nuh dan semua Nabi yang datang sesudahnya sama menakut-nakuti -ummatnya - tentang Dajjal tersebut. Bahwa Dajjal itu akan keluar di kalangan engkau semua, maka tidak akan tersamarkan perihal keadaannya itu atasmu semua dan persoalan dirinyapun tidak samar-samar pula bagimu. Sesungguhnya Tuhanmu tidaklah buta matanya sebelah, padahal sesungguhnya Dajjal itu adalah buta matanya sebelah kanan, seolah-olah matanya itu sebagai sebuah buah anggur yang menonjol kemuka. Ingatlah, sesungguhnya Allah mengharamkan atasmu semua darah-darahmu - untuk dialirkan - serta harta-hartamu - untuk dirampas, sebagaimana kesuciannya harimu ini dalam negeri sucimu ini -yakni negeri Makkah, Ingatlah, bukankah saya telah menyampaikan?"

Para sahabat berkata: "Benar." 

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda: 
 "Ya Allah, saksikanlah," sampai tiga kali. "Celaka untukmu semua," atau "Bencana untukmu semua," lihatlah - perhatikanlah, janganlah engkau semua kembali menjadi orang-orang kafir sepeninggalku nanti, yang sebagian memukul leher sebagian yang lain - yakni bunuh-membunuh tanpa dasar kebenaran."
(HR. Bukhari)

Imam Muslim juga meriwayatkan sebagiannya.


'Aishah (May Allah bepleased with her) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Whoever usurps unlawfully even a hand span of land a collar measuring seven times (this) land will be placed around his neck on the Day of Resurrection".
[Al-Bukhari and Muslim].

وعن عائشة رضي الله عنها أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ “من ظلم قيد شبر من الأرض طوقه من سبع أرضين” ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏ ‏.‏

Dari Aisyah radhiallahu 'anha, bahwa

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang menganiaya - mengambil tanpa izin pemiliknya - seukuran kirakira sejengkal tanah, maka tanah itu akan dikalungkan di lehernya dari tujuh lapis bumi — sebagai siksanya pada hari kiamat nanti."
(Muttafaq 'alaih)


Abu Musa (May Allah bepleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Verily, Allah gives respite to the oppressor. But when He seizes him, He does not let him escape." Then he (ﷺ)) recited, "Such is the Seizure of your Rubb when He seizes the (population of) towns while they are doing wrong. Verily, His Seizure is painful (and) severe". (11:102).
[Al-Bukhari and Muslim].

وعن أبي موسى رضي الله عنه قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏:‏ “إن الله ليملي للظالم فإذا أخذه لم يفلته ثم قرأ‏:‏ ‏{‏وكذلك أخذ ربك إذا أخذ القرى وهي ظالمة إن أخذه أليم شديد‏}‏ ‏(‏‏(‏هود ‏:‏ 102‏)‏‏)‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏ ‏.‏

Dari Abu Musa radhiallahu ‘anhuma, katanya:

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Sesungguhnya Allah itu menantikan untuk orang yang zalim -tidak segera dijatuhi hukuman, tetapi apabila Allah telah menghukumnya, maka tidak akan melepaskannya samasekali – sampai hancur sehancur-hancurnya."

Selanjutnya Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam membaca ayat - yang artinya:
"Dan demikianlah hukuman yang diberikan oleh Tuhanmu jikalau Dia menghukum negeri yang melakukan kezaliman. Sesungguhnya hukuman Tuhan itu adalah pedih dan keras."
(Muttafaq 'alaih)


Mu'adh (May Allah bepleased with him) reported that Messenger of Allah (ﷺ) sent me (as a governor of Yemen) and instructed me thus:
"You will go to the people of the Book. First call them to testify that 'there is no true god except Allah, that I am (Muhammad (ﷺ)) the Messenger of Allah.' If they obey you, tell them that Allah has enjoined upon them five Salat (prayers) during the day and night; and if they obey you, inform them that Allah has made Zakat obligatory upon them; that it should be collected from their rich and distributed among their poor; and if they obey you refrain from picking up (as a share of Zakat) the best of their wealth. Beware of the supplication of the oppressed, for there is no barrier between it and Allah".
[Al-Bukhari and Muslim].

وعن معاذ رضي الله عنه قال ‏:‏ بعثني رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال‏:‏ ‏ "‏إنك تأتي قومًا من أهل الكتاب، فادعهم إلى شهادة أن لا إله إلا الله، وأني رسول الله ، فإن هم أطاعوا لذلك، فأعلمهم أن الله قد افترض عليهم خمس صلوات في كل يوم وليلة، فإن هم أطاعوا لذلك، فإياك وكرائم أموالهم‏.‏ واتق دعوة المظلوم فإنه ليس بينها وبين الله حجاب‏"‏ ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏ ‏.‏

Dari Mu'az radhiallahu ‘anhuma, katanya: "Saya diutus oleh Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam,

Lalu beliau Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi sesuatu kaum dari ahlul kitab - Yahudi dan Nasrani, maka ajaklah mereka itu kepada menyaksikan bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwa saya adalah pesuruh Allah. Jikalau mereka telah mentaati untuk melakukan itu, maka beritahukanlah bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka akan lima kali sembahyang dalam setiap sehari semalam. Jikalau mereka telah mentaati yang sedemikian itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan atas mereka sedekah - zakat - yang diambil dari kalangan mereka yang kaya-kaya, kemudian dikembalikan - diberikan -kepada golongan mereka yang fakir-miskin. Jikalau mereka mentaati yang sedemikian itu, maka jagalah harta-harta mereka yang dimuliakan - yakni yang menjadi milik peribadi mereka. Takutlah akan permohonan - doa - orang yang dianiaya - balk ia muslim atau kafir, karena sesungguhnya saja tidak ada tabir yang menutupi antara permohonannya itu dengan Allah - yakni doanya pasti terkabul."
(Muttafaq 'alaih)


Abu Humaid bin Sa'd As-Sa'idi (May Allah bepleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) employed a man from the tribe of Al-Azd named Ibn Lutbiyyah as collector of Zakat. When the employee returned (with the collections) he said: "(O Prophet (ﷺ)!) This is for you and this is mine because it was presented to me as gift." Messenger of Allah (ﷺ) rose to the pulpit and praised Allah and extolled Him. Then he said, "I employ a man to do a job and he comes and says: 'This is for you and this has been presented to me as gift'? Why did he not remain in the house of his father or the house of his mother and see whether gifts will be given to him or not? By Allah in Whose Hand is the life of Muhammad, if any one of you took anything wrongfully, he will bring it on the Day of Resurrection, carrying it on (his back), I will not recognize anyone of you, on the Day of Resurrection with a grunting camel, or a bellowing cow, or a bleating ewe." Then he raised his hands till we could see the whiteness of his armpits. Then he said thrice, ''O Allah ! have I conveyed (Your Commandments)".
[Al-Bukhari and Muslim].

وعن أبي حميد عبد الرحمن بن سعد الساعدي رضي الله عنه قال‏:‏ استعمل النبي رجلاً من الأزد يقال له‏:‏ ابن اللتبية على الصدقة، فلما قدم قال ‏:‏ هذا لكم، وهذا أهدي إلي، فقام رسول الله صلى الله عليه وسلم على المنبر، فحمد الله وأثنى عليه، ثم قال‏:‏ “أما بعد فإني أستعمل الرجل منكم على العمل مما ولاني الله، فيأتي فيقول‏:‏ هذا لكم، وهذا هدية أهديت إلي، أفلا جلس في بيت أبيه وأمه حتى تأتيه هديته إن كان صادقًا، والله لا يأخذ أحد منكم شيئًا بغير حقه إلا لقى الله تعالى، يحمله يوم القيامة، فلا أعرفن أحدًا منكم لقي الله يحمل بعيرًا له رغاء، أو بقرة لها خوار، أو شاة تيعر” ثم رفع يديه حتى رؤي بياض إبطيه فقال ‏:‏ ‏ "‏اللهم هل بلغت‏"‏ ثلاثا ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏ ‏.‏

Dari Abu Humaid, yaitu Abdurrahman bin Sa'ad as-Sa'idi radhiallahu ‘anhuma, katanya: "Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam mempergunakan seorang lelaki dari al-Azad - sebagai petugas di sesuatu daerah. Orang itu bernama Ibnul Lutbiyah untuk urusan pengambilan sedekah - zakat. Setelah ia datang, lalu berkata: "Ini adalah untuk Tuan dan yang ini dihadiahkan kepadaku."

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam lalu berdiri di atas mimbar, bertahmid serta memuji kepada Allah kemudian bersabda:
"Amma ba'd. Sesungguhnya saya telah mempergunakan seseorang di antara engkau semua untuk sesuatu tugas dari sekian banyak tugas yang diserahkan oleh Allah kepadaku. Lalu ia datang kembali dan berkata: "Ini adalah untuk Tuan - zakat yang sebenarnya - dan yang ini adalah sebagai hadiah yang diberikan padaku." Cobalah ia duduk saja di rumah ayah atau ibunya, apakah ada yang sampai kedatangan hadiah, jikalau ia berbuat sebenarnya. Demi Allah, tiada sesuatupun yang diambil oleh seseorang dari engkau semua yang tidak dengan haknya, melainkan ia akan menemui Allah Ta'ala, barang itu akan dibawanya pada hari kiamat. Sungguh-sungguh saya tidak akan mengenal seseorang dari engkau semua yang menemui Allah itu dengan membawa seekor unta - suapan - sambil bersuara, atau membawa seekor lembu sambil menguak atau seekor kambing sambil mengembik."

Selanjutnya beliau Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam mengangkat kedua tangannya sehingga terlihatlah putihnya kedua ketiak beliau itu lalu bersabda:
"Ya Allah, bukankah hal ini telah saya sampaikan."
(Muttafaq 'alaih)


Abu Hurairah (May Allah bepleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "He who has done a wrong affecting his brother's honour or anything else, let him ask his forgiveness today before the time (i.e., the Day of Resurrection) when he will have neither a dinar nor a dirham. If he has done some good deeds, a portion equal to his wrong doings will be subtracted from them; but if he has no good deeds, he will be burdened with the evil deeds of the one he had wronged in the same proportion".
[Al-Bukhari].

وعن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏ "‏ من كانت عنده مظلمة لأخيه، من عرضه أو من شيء، فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم ، إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته، وإن لم يكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه البخاري‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhuma,

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam sabdanya:
"Barangsiapa yang disisinya ada sesuatu dari hasil penganiayaan untuk saudaranya, baik yang mengenai keperwiraan saudaranya itu ataupun sesuatu yang lain, maka hendaklah meminta kehalalannya pada hari ini - semasih di dunia, sebelum tidak lakunya wang dinar dan dirham. Jikalau -tidak meminta kehalalannya sekarang ini, maka jikalau yang menganiaya itu mempunyai amal shalih, diambillah dari amal shalihnya itu sekadar untuk melunasi penganiayaannya, sedang jikalau tidak mempunyai kebaikan samasekali, maka diambillah dari keburukan-keburukan orang yang dianiayanya itu, lalu dibebankan kepada yang menganiayanya tadi."
(HR. Bukhari)


'Abdullah bin 'Amr bin Al-'as (May Allah bepleased with them) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "A Muslim is the one from whose tongue and hands the Muslims are safe; and a Muhajir (Emigrant) is the one who refrains from what Allah has forbidden".
[Al-Bukhari and Muslim].

وعن عبد الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ “المسلم من سلم المسلمون من لسانه، ويده، والمهاجر من هجر ما نهى الله عنه” ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏ ‏.‏

Dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma,

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam, sabdanya:
"Muslim ialah orang yang semua orang Islam selamat dari kejahatan lidah - ucapan - dan kejahatan tangannya-perbuatannya. Muhajir ialah orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang oleh Allah padanya."
(Muttafaq 'alaih)


'Abdullah bin 'Amr bin Al-'as (May Allah bepleased with them) reported:
A man named Kirkirah, who was in charge of the personal effects of Messenger of Allah (ﷺ) passed away and the Prophet (ﷺ) said, "He is in the (Hell) Fire." Some people went to his house looking for its cause and found there a cloak that he had stolen. [Al-Bukhari]

وعنه رضي الله عنه قال‏:‏ كان على ثقل النبي صلى الله عليه وسلم رجل يقال له كركرة، فمات، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم ‏:‏‏ "‏هو في النار‏"‏ فذهبوا ينظرون إليه فوجدوا عباءة قد غلها” ‏(‏‏(‏رواه البخاري‏)‏‏)‏‏.‏

Juga dari Abdullah bin Amr bin al-'Ash, katanya: Adalah di atas beban Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam itu seorang lelaki yang namanya Kirkirah, kemudian ia meninggal dunia.

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam lalu bersabda:
"Ia masuk dalam neraka."

Para sahabat lalu pergi melihat orang yang
mati itu - dengan tujuan ingin mengetahui apa sebab yang memasukkannya ke dalam neraka,
kemudian mereka menemukan sebuah baju kurung yang dikhianatinya - yakni
disembunyikan dari hasil rampasan peperangan yang semestinya dikumpulkan.
(HR. Bukhari)


 Abu Bakrah (May Allah bepleased with him) reported:
The Prophet (ﷺ) said, "Time has completed its cycle and has come to the state of the day when Allah created the heavens and the earth. The year consists of twelve months of which four are inviolable; three of them consecutive - Dhul-Qa'dah, Dhul-Hijjah and Muharram and Rajab, the month of Mudar (tribe), which comes between Jumada and Sha'ban. What month is this?" We said, "Allah and His Messenger (ﷺ) know better". The Prophet (ﷺ) remained silent for some time until we thought that he would give it a name other than its real name. Then asked, "Is it not (the month of) Dhul-Hijjah?". We replied in the affirmative. He asked, "Which city is this?". We replied: "Allah and His Messenger know better". He remained silent until we thought that he would give it another name. He (ﷺ) asked, "Is it not Al-Baldah (Makkah)?" We said: "Yes". He (ﷺ) asked, "What day is this?". We said: "Allah and His Messenger know better." He (ﷺ) remained silent until we thought that he would give it another name. He asked, "Is it not the day of An-Nahr (the sacrifice)?". We replied in the affirmative. Thereupon he said, "Your blood, your property and your honour are inviolable to you all like the inviolablity of this day of yours, in this city of yours and in this month of yours. You will soon meet your Rubb and He will ask you about your deeds. So do not turn to disbelief after me by striking the necks of one another. Behold! Let him who is present here convey (this message ) to him who is absent; for many a person to whom a message is conveyed has more retentive memory than the one who hears it." He (ﷺ) again said, "Have I conveyed the message to you? Behold! Have I conveyed the Commandments (of Allah) to you." We submitted: "Yes". He then said, "O Allah, bear witness (to this)".
[Al-Bukhari and Muslim].

وعن أبي بكرة نفيع بن الحارث رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏"‏إن الزمان قد استدار كهيئته يوم خلق الله السموات والأرض‏:‏ السنة اثنا عشر شهرًا، منها أربعة حرم‏:‏ ثلاث متواليات‏:‏ ذو القعدة، وذو الحجة، والمحرم، ورجب مضر الذي بين جمادى وشعبان، أي شهر هذا‏؟‏‏"‏ قلنا‏:‏ الله ورسوله أعلم، فسكت حتى ظننا أنه سيسميه بغير اسمه، قال‏:‏ أليس ذا الحجة‏؟‏ قلنا بلى‏.‏ قال‏:‏ ‏"‏فأي بلد هذا‏؟‏‏"‏ قلنا ‏:‏ الله ورسوله أعلم فسكت حتى ظننا أنه سيسميه بغير اسمه‏.‏ قال‏:‏”أليس البلدة” قلنا‏:‏ بلى ‏.‏ قال‏:‏ ‏"‏فأي يوم هذا‏؟‏‏"‏ قلنا‏:‏ الله ورسوله أعلم، فسكت حتى ظننا أن سيسميه بغير اسمه‏.‏ قال‏:‏ “أليس يوم النحر‏؟‏” قلنا بلى‏.‏ قال “فإن دماءكم وأموالكم وأعراضكم عليكم حرام، كحرمة يومكم هذا في بلدكم هذا في شهركم هذا، وستلقون ربكم فيسألكم عن أعمالكم، ألا فلا ترجعوا بعدي كفارًا يضرب بعضكم رقاب بعض، ألا ليبلغ الشاهد الغائب، فلعل بعض من يبلغه أن يكون أوعى له من بعض من سمعه‏"‏ ثم قال‏:‏ ‏"‏ ألا هل بلغت، ألا هل بلغت‏؟‏” قلنا ‏:‏ نعم‏.‏ قال‏:‏ “ اللهم اشهد” ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)‏ ‏.‏

Dari Abu Bakrah, yaitu Nufai' bin al-Harits radhiallahu ‘anhuma,

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam sabdanya:
"Sesungguhnya zaman itu telah berputar sebagaimana keadaan-nya sejak hari Allah menciptakan semua langit dan bumi. Setahun itu ada dua belas bulan dan di antaranya ada empat bulan yang suci, tiga berturut-turut, yaitu Dzulqa'dah, Dzulhijah dan Muharram dan keempatnya ialah bulan Rajab Mudhar 22 yang jatuh antara Jumada dan Sya'ban. Sekarang ini bulan apakah?"

Kita - para sahabat -menjawab: "Allah dan RasulNya adalah lebih mengetahui." Beliau Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam berdiam diri, sehingga kita menyangka bahwa beliau akan memberinya nama lain lagi selain dari nama yang biasa.

Kemudian beliau bersabda:
"Bukankah ini bulan Dzulhijah."

Kita menjawab: "Benar."

Beliau bersabda lagi:
"Negeri manakah ini?"

Kita menjawab: "Allah dan RasulNya adalah lebih mengetahui." Beliau berdiam diri, sehingga kita menyangka seolah-olah beliau akan memberinya nama lain lagi selain dari nama yang biasa.

Kemudian beliau bersabda:
"Bukankah ini baldah haram - negeri suci."

Kita menjawab: "Benar."

Beliau bertanya lagi:
"Hari apakah ini."

Kita menjawab: "Allah dan RasulNya adalah lebih mengetahui." Beliau berdiam diri sehingga kita menyangka, seolah-olah akan memberinya nama lain lagi selain dari namanya yang biasa.

Lalu beliau bersabda:
"Bukankah hari ini hari Nahar - hari raya Kurban."

Kita menjawab: "Benar."

Beliau bersabda pula:
"Sesungguhnya darah-darahmu, harta-hartamu dan keperwiraanmu adalah haram atasmu semua - yakni wajib dilindungi, darah tidak boleh dialirkan, harta tidak boleh dirampas dan keperwiraan tidak boleh dipermalukan atau dihinakan, sebagaimana juga kesuciannya harimu ini, di negerimu ini dan dalam bulanmu ini. Dan engkau semua akan menemui Tuhanmu lalu Dia akan menanyakan kepadamu semua perihal amalan-amalanmu. Ingatlah, maka janganlah engkau semua kembali menjadi orang-orang kafir sepeninggalku nanti, yang sebagian memukul leher sebagian yang lain - bunuh-membunuh tanpa dasar kebenaran. Ingatlah, hendaklah yang menyaksikan - hadir ketika itu - menyampaikan kepada yang tidak hadir. Barangkali orang yang diberi berita itu akan lebih memahami dari sebagian orang yang mendengar sendiri."

Kemudian beliau bersabda:
"Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan ini? Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan ini?"

Kita menjawab: "Benar."

Beliau bersabda lagi:
"Ya Allah, saksikanlah."
(Muttafaq 'alaih)


Abu Umamah (May Allah bepleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Allah decrees the (Hell) Fire and debars Jannah for the one who usurps the rights of a believer by taking a false oath." One man asked: "O Messenger of Allah! Even if it should be for an insignificant thing?" He said, "Even if it be a stick of the Arak tree (i.e., the tree from which Miswak sticks are taken)".
[Muslim].

وعن أبي أمامة إياس بن ثعلبة الحارثي رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏"‏ من اقتطع حق امرئ مسلم بيمينه فقد أوجب الله له النار، وحرم عليه الجنة” فقال رجل‏:‏ وإن كان شيئًا يسيرًا يا رسول الله ‏؟‏ فقال‏:‏ “وإن قضيبًا من أراك” ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Umamah, yaitu lyas bin Tsa'labah al-Haritsi radhiallahu ‘anhuma, bahwa

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang mengambil haknya seseorang muslim dengan sumpahnya, maka Allah telah mewajibkan neraka untuknya dan mengharamkan syurga atasnya."

Kemudian ada seorang lelaki yang bertanya: "Apakah demikian itu berlaku pula, sekalipun sesuatu benda yang remeh,ya Rasulullah?"

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam. menjawab:
"Sekalipun bendanya itu berupa setangkai kayu penggosok gigi."
(HR. Muslim)


'Adi bin 'Umairah (May Allah bepleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Whosoever among you is appointed by us to a position and he conceals from us even a needle or less, it will amount to misappropriation and he will be called upon to restore it on the Day of Resurrection". ('Adi bin 'Umairah added:) A black man from the Ansar stood up - I can see him still - and said: "O Messenger of Allah, take back from me your assignment." He (the Prophet (ﷺ)) said, "What has happened to you?" The man replied: "I have heard you saying such and such." He (ﷺ) said, "I say that even now: Whosoever from you is appointed by us to a position, he should render an account of everything, big or small, and whatever he is given therefrom, he should take and he should desist from taking what is unlawful".
[Muslim].

وعن عدي ابن عميرة رضي الله عنه قال‏:‏ سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول‏:‏ “من استعملناه منكم على عمل، فكتمنا مخيطًا فما فوقه، كان غلولاً يأتي به يوم القيامة” فقام إليه رجل أسود من الأنصار، كأني أنظر إليه ، فقال‏:‏ يا رسول الله اقبل عني عملك، قال‏:‏ “ومالك‏؟‏” قال سمعتك تقول كذا وكذا، قال‏:‏ “وأنا أقوله الآن‏:‏ من استعملناه على عمل فليجئ بقليله وكثيره، فما أوتي منه أخذ، وما نهي عنه انتهى، ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Adi bin Amirah radhiallahu ‘anhuma, katanya: Saya mendengar

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Barangsiapa yang kita pergunakan di antara engkau semua sebagai petugas atas sesuatu pekerjaan, kemudian menyembunyikan dari kita sebuah jarum, apalagi yang lebih besar dari jarum itu, maka hal itu adalah sebagai pengkhianatan yang akan dibawanya sendiri pada hari kiamat."

Kemudian ada seorang lelaki berkulit hitam dari kaum Anshar berdiri, seolah-olah saya pernah melihat padanya, lalu ia berkata: "Ya Rasulullah terimalah kembali tugas yang Tuan serahkan itu daripadaku - maksudnya ia mohon dihentikan sebab takut akan berbuat serong sebagai petugas.

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bertanya:
"Mengapa engkau?"

Ia menjawab: "Saya mendengar Tuan bersabda demikian, demikian - yakni sabda di atas itu."

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam lalu bersabda pula:
"Saya berkata sekarang: "Barangsiapa yang kami pergunakan sebagai petugas dari engkau semua untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan, maka hendaklah datang kepada kami dengan membawa hasil sedikit atau hasil banyak - kalau sebenarnya dapat banyak. Jadi apa-apa yang diberikan padanya, ambillah itu dan apa-apa yang dilarang, janganlah diambil."
(Riwayat Muslim)

Keterangan:
Penggelapan harta atau istilah pada zaman kita sekarang ini disebut korupsi, menilik Hadis di atas adalah sangat besar dosanya bagi seorang pegawai yang diberi amanat dan kepercayaan untuk memimpin dan melayani ummat, sekalipun yang digelapkan itu hanya sebuah jarum saja, apalagi kalau lebih besar nilainya. Oleh sebab itu Hadis di atas adalah suatu ancaman yang sangat keras serta peringatan yang tegas agar seseorang pegawai itu jangan berbuat pengkhianatan terhadap hak milik negara.
Dalam Hadis itu pula dijelaskan bahwa, seseorang yang memangku suatu jabatan,baik yang tingkat tinggi,sedang atau rendah, apabila merasa tidak sanggup memenuhi tugas yang dipertanggungjawabkan kepadanya, wajiblah meminta berhenti sebagaimana yang dilakukan oleh seorang Anshar yang berkulit hitam, yang dengan terang-terangan memberikan kepada Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam agar diterima kembali tugas yang diserahkan padanya.


 'Umar bin Al-Khattab (May Allah bepleased with him) reported:
On the day (of the battle) of Khaibar, some Companions of the Prophet (ﷺ) came and remarked: "So-and-so is a martyr and so-and-so is a martyr". When they came to a man about whom they said: "So-and-so is a martyr," the Prophet (ﷺ) declared, "No. I have seen him in Hell for a mantle (or cloak) which he has stolen".
[Muslim].

وعن عمر بن الخطاب رضي الله عنه قال‏:‏ لما كان يوم خيبر أقبل نفر من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم فقالوا فلان شهيد، وفلان شهيد، حتى مروا على رجل فقالوا ‏:‏ فلان شهيد‏.‏ فقال النبي صلى الله عليه وسلم ‏:‏ كلا إني رأيته في النار في بردة غلها-أو عباءة-” ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Umar bin Alkhaththab radhiallahu ‘anhuma, katanya: "Ketika terjadi perang Khaibar, ada sekelompok dari sahabat-sahabat Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam datang menghadap padanya, kemudian mereka mengatakan: "Fulan itu mati syahid dan Fulan itu juga mati syahid," sehingga akhirnya mereka menyebutkan nama seseorang lalu mereka berkata: "Fulan itupun mati syahid pula."

Lalu Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Tidak sama sekali, Fulan itu saya lihat masuk dalam neraka karena sebuah baju burdah atau baju kurung yang dikhianatkannya - yakni disembunyikan dari hasil rampasan peperangan."
(HR. Muslim)


 Abu Qatadah Al-Harith bin Rib'i (May Allah bepleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Faith in Allah and striving in His Cause (Jihad) are the deeds of highest merit." A man stood up said: "O Messenger of Allah! Tell me if I am killed in the Cause of Allah, will all my sins be forgiven?" He (ﷺ) replied, "Yes, if you are killed in the Cause of Allah while you are patient, hopeful of your reward and marching forward not retreating." Then the Prophet (ﷺ) said to him, "Repeat what you have said." The man said: "Tell me if I am killed in the Cause of Allah, will all my sins be remitted?". He replied, "Yes, if you are martyred while you are patient, hopeful of your reward and march forward without retreating, unless, if you owe any debt, that will not be remitted. Angel Jibril told me that".
[Muslim].

وعن أبي قتادة الحارث بن ربعي رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قام فيهم ، فذكر لهم أن الجهاد في سبيل الله، والإيمان بالله أفضل الأعمال، فقام رجل فقال‏:‏ يا رسول الله أرأيت إن قتلت في سبيل الله، تكفر عني خطاياي‏؟‏ فقال له رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ “نعم إن قتلت في سبيل الله وأنت صابر محتسب، مقبل غير مدبر” ثم قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ “كيف قلت‏؟‏” قال‏:‏ أرأيت إن قتلت في سبيل الله، أتكفر عني خطاياي‏؟‏ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ “نعم وأنت صابر محتسب، مقبل غير مدبر، إلا الدين فإن جبريل قال لي ذلك” ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Qatadah yaitu al-Harits bin Rib'i radhiallahu ‘anhuma.dari Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam, bahwa Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam berdiri berkhutbah di muka orang banyak, kemudian menyebutkan kepada mereka, bahwa jihad fi-sabilillah dan beriman kepada Allah itu adalah seutamautamanya amalan. Kemudian ada seorang lelaki berdiri dan berkata: "Ya Rasulullah, bagaimana pendapat Tuan, jikalau saya terbunuh dalam peperangan fi-sabilillah, apakah semua kesalahan saya akan dihapuskan-?"

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam menjawab:
"Benar, jikalau engkau dibunuh fi-sabilillah itu dalam keadaan sabar, mengharapkan keridhaan Allah, sedang maju dan tidak mengundurkan diri."

Selanjutnya Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bertanya:
"Apa yang akan kau katakan sekarang?"

Orang itu berkata lagi: "Bagaimanakah pendapat Tuan, jikalau saya terbunuh dalam peperangan fi-sabilillah? Apakah semua kesalahan saya dihapuskan?"

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam menjawab:
"Benar demikian, asalkan engkau dalam keadaan sabar, mengharapkan keridhaan Allah, sedang maju dan tidak mengundurkan diri, kecuali pula kalau engkau mempunyai tanggungan hutang, karena sesungguhnya Jibril mengatakan hal itu kepadaku."
(HR. Muslim)

Keterangan:
Dalam Hadis di atas ada suatu keterangan yang jelas bahwa sekalipun berjihad fisabilillah sampai mati syahid itu, pahalanya amat besar sekali di sisi Allah, namun tidak dapat menghapuskan tanggungan perihal haknya sesama manusia seperti hutang. Jadi selama hutangnya itu belum dilunasi atau direlakan oleh yang memberi hutang, tetap masih akan diperhitungkan di akhirat nanti sebagai suatu dosa yang menjadi bebannya.
Jadi yang dapat dihapus hanyalah hak-haknya Allah yang berupa dosa-dosa kecil belaka. Inilah yang insya Allah akan diampuni.


 Abu Hurairah (May Allah bepleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Do you know who is the bankrupt?" They said: "The bankrupt among us is one who has neither money with him nor any property". He said, "The real bankrupt of my Ummah would be he who would come on the Day of Resurrection with Salat, Saum and Sadaqah (charity), (but he will find himself bankrupt on that day as he will have exhausted the good deeds) because he reviled others, brought calumny against others, unlawfully devoured the wealth of others, shed the blood of others and beat others; so his good deeds would be credited to the account of those (who suffered at his hand). If his good deeds fall short to clear the account, their sins would be entered in his account and he would be thrown in the (Hell) Fire".
[Muslim].

وعن أبي هريرة رضي الله عنه، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ ‏"‏‏:‏أتدرون من المفلس‏؟‏‏"‏ قالوا ‏:‏ المفلس فينا من لا درهم له ولا متاع فقال‏:‏ ‏"‏إن المفلس من أمتي يأتي يوم القيامة بصلاة وصيام وزكاة، ويأتي قد شتم هذا، وقذف هذا وأكل مال هذا، وسفك دم هذا، وضرب هذا، فيعطى هذا من حسناته، وهذا من حسناته، فإن فنيت حسناته قبل أن يقضي ما عليه، أخذ من خطاياهم فطرحت عليه، ثم طرح في النار‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه مسلم‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhuma, bahwa

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Adakah engkau semua tahu, siapakah orang yang pailit - bangkrut - itu?"

Para sahabat menjawab: "Orang pailit di kalangan ' kita ialah orang yang sudah tidak memiliki lagi sedirhampun atau sesuatu benda apapun."

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam lalu bersabda:
"Orang pailit dari kalangan ummatku ialah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan shalat, puasa dan zakatnya, tetapi kedatangannya itu dahulunya - ketika di dunia - pernah mencaci maki si Anu, mendakwa serong kepada si Anu, makan harta si Anu, mengalirkan darah si Anu - tanpa dasar kebenaran, pernah memukul si Anu. Maka orang yang dianiaya itu diberikan kebaikan orang tadi dan yang lainpun diberi kebaikannya pula, Jikalau kebaikan-kebaikannya sudah habis sebelum terlunasi tanggungan penganiayaannya,maka diambillah dari kesalahan-kesalahan orang-orang yang dianiayanya itu lalu dibebankan kepada orang tersebut, selanjutnya orang itu dilemparkanlah ke dalam neraka."
(HR. Muslim)


Umm Salamah (May Allah bepleased with her) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Verily, I am only a human and the claimants bring to me (their disputes); perhaps some of them are more eloquent than others. I judge according to what I hear from them). So, he whom I, by my judgment, (give the undue share) out of the right of a Muslim, I in fact give him a portion of (Hell) Fire".
[Al-Bukhari and Muslim].

وعن أم سلمة رضي الله عنها، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال‏:‏ "إنما أنا بشر، وإنكم تختصمون إلي، ولعل بعضكم أن يكون ألحن بحجته من بعض، فأقضي له بنحو ما أسمع ، فمن قضيت له بحق أخيه فإنما أقطع له قطعة من النار" ‏(‏‏(‏متفق عليه‏)‏‏)

Dari Ummu Salamah radhiallahu 'anha bahwa

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Hanyasanya saya ini adalah seorang manusia seperti engkau semua pula dan sesungguhnya engkau semua akan mengajukan perselisihanmu itu kepadaku, barangkali sebagian dari engkau semua ada yang lebihcerdik mengemukakan hujah - alasannya - dari sebagian yang lain. Maka saya akan memutuskannya sesuai dengan apa yang saya dengar. Maka barangsiapa yang saya putuskan untuknya - mendapat kemenangan - sedangkan ia mengetahui bahwa itu adalah hak saudaranya - dimenangkan karena kepandaian bicaranya, maka sesungguhnya saja saya tentukan untuknya sepotong daripada api neraka."
(Muttafaq 'alaih)

Alhanu, artinya lebih mengerti atau lebih pandai (dalam mengemukakan alasan dan lain-lain).


Ibn 'Umar (May Allah bepleased with them) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "A believer continues to guard his Faith (and thus hopes for Allah's Mercy) so long as he does not shed blood unjustly".
[Al-Bukhari].

وعن ابن عمر رضي الله عنهما قال‏:‏ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‏:‏ “ لا يزال المؤمن في فسحة من دينه ما لم يصب دمًا حرًا‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه البخاري‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya:

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Senantiasalah seseorang mu'min itu ada di dalam kelapangan agamanya, selama ia tidak pernah memperoleh darah yang haram - yakni tidak pernah membunuh tanpa dasar kebenaran."
(HR. Bukhari)


 Khaulah bint 'Thamir (May Allah bepleased with her) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Many people misappropriate (acquire wrongfully) Allah's Property (meaning Muslims' property). These people will be cast in Hell on the Day of Resurrection".
[Al- Bukhari].

وعن خولة بنت عامر الأنصاري ، وهي امرأة حمزة رضي الله عنه وعنها، قالت ‏:‏ سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول‏:‏ ‏ "‏إن رجالاً يتخوضون في مال الله بغير حق، فلهم النار يوم القيامة‏"‏ ‏(‏‏(‏رواه البخاري‏)‏‏)‏‏.‏

Dari Khaulah binti Tsamir al-Anshariyah dan ia adalah isterinya Hamzah
radhiallahu 'anhuma, katanya: Saya mendengar

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:
"Sesungguhnya ada beberapa orang yang membelanjakan harta Allah - yakni harta milik kaum Muslimin - tanpa dasar kebenaran, maka bagi mereka itu adalah neraka pada hari kiamat."
(HR. Bukhari)
Klik Di Sini
•[Daftar Isi]•
[Bab 25]•[Bab 27]•
kx2bab-eaxeexka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar