BAB 10.
BERSEGERA KEPADA KEBAIKAN DAN MENGANJURKAN KEPADA SETIAP ORANG YANG MENUJU KEBAIKAN SUPAYA MENGHADAPINYA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH TANPA KERAGU-RAGUAN.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
walikullin wijhatun huwa muwalliihaa faistabiquu alkhayraati aynamaa takuunuu ya'ti bikumu allaahu jamii'an inna allaaha 'alaa kulli syay-in qadiirun
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Everyone has a cynosure to which he turns; so take the lead in all good works. Wherever you may be, Allah will bring you all together. Indeed Allah has power over all things.
(QS. Al Baqarah [2]:148)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
wasaari'uu ilaa maghfiratin min rabbikum wajannatin 'ardhuhaa alssamaawaatu waal-ardhu u'iddat lilmuttaqiina
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,"
And hasten towards your Lord’s forgiveness and a paradise as vast as the heavens and the earth, prepared for the Godwary
(QS. Ali 'Imran [3]:133)
PERTAMA
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Be prompt in doing good deeds (before you are overtaken) by turbulence which would be like a part of the dark night. A man would be a believer in the morning and turn to disbelief in the evening, or he would be a believer in the evening and turn disbeliever in the morning, and would sell his Faith for worldly goods."
[Muslim].
فالأول: عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: " بادروا بالأعمال فتناً كقطع الليل المظلم يصبح الرجل مؤمنا ويمسي كافراً ويمسي مؤمنا ويصبح كافراً، يبيع دينه بعرض من الدنيا" ((رواه مسلم)).
87. Pertama: Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Bersegeralah engkau sekalian untuk melakukan amalan-amalan - yang bagus-bagus - sebelum datangnya bermacam-macam fitnah yang diumpamakan sebagai potonganpotongan dari malam yang gelap gulita." [10]
Berpagi-pagi seseorang itu menjadi orang mu'min dan bersore-sore menjadi orang kafir, ada lagi yang bersore-sore masih sebagai seorang mu'min, tetapi berpagi-pagi telah menjadi seorang kafir. Orang itu menjual agamanya dengan harta dari keduniaan."
(Riwayat Muslim)
KE·DUA
'Uqbah bin Al-Harith (May Allah be pleased with him) said:
Once I performed the 'Asr prayer in Al-Madinah behind the Prophet (ﷺ). He (ﷺ) got up quickly after finishing the prayer with Taslim, and stepping over the people, went to one of the rooms of his wives. The people were startled at his haste, and when he came out and saw their astonishment at his urgency he said, "I recalled that there was left with me some gold which was meant for charity; I did not like to keep it any longer, so I gave orders that it should be distributed".
[Al-Bukhari].
In another narration, Messenger of Allah said, "I had left some gold for Sadaqah in the house, and did not wish to keep it overnight".
الثاني عن أبي سروعة -بكسر السين المهملة وفتحها- عقبة ابن الحارث رضي الله عنه قال: صليت وراء النبي صلى الله عليه وسلم بالمدينة العصر، فسلم ثم قام مسرعاً فتخطى رقاب الناس إلى بعض حجر نسائه، ففزع الناس من سرعته، فخرج عليهم، فرأى أنهم قد عجبوا من سرعته، قال "ذكرت شيئاً من تبر عندنا فكرهت أن يحبسنى، فأمرت بقسمته" ((رواه البخاري)).
وفي رواية للبخاري : كنت خلفت في البيت تبراً من الصدقة، فكرهت أن أبيته . ((التبر)) قطع ذهب أو فضة
Dari Abu Sirwa'ah (dengan kasrahnya sin yang muhmalah dan boleh pula dengan difathahkannya), yaitu 'Uqbah bin al-Harits r.a., katanya: "Saya bersembahyang di belakang Nabi s.a.w. di Madinah yakni shalat 'ashar. Kemudian setelah bersalam lalu berdiri bergegas-gegas, terus melangkahi leher orang-orang banyak untuk menuju ke salah satu bilik isterinya. Orang-orang banyak yang takut karena melihat bergegas-gegasnya beliau itu. Selanjutnya Nabi s.a.w. keluar lagi menemui sahabat-sahabatnya itu lalu mengetahui bahwa mereka itu benar-benar terheran-heran karena bergegas-gegasnya tadi.
Beliau s.a.w. lalu bersabda:
"Saya ingat pada sepotong emas yang ada di tempatku, maka saya tidak senang kalau benda itu mengganggu fikiranku - untuk menghadap Allah Ta'ala. Oleh sebab itu saya menyuruh supaya benda tadi dibagi-bagikan."
(Riwayat Bukhari)
Dan disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari yang lain demikian:
"Saya meninggalkan di rumah sepotong emas dari hasil sedekah, maka saya tidak senang kalau sampai menginapkannya."
At-tibru, artinya ialah potongan-potongan emas atau perak.
KE·TIGA
Jabir (May Allah be pleased with him) reported:
A man, said to the Prophet (ﷺ) during the battle of Uhud: "Tell me where I shall be if I am killed". When he (ﷺ) replied that he would be in Jannah, the man threw away some dates which he had in his hand and fought until he was killed.
[Al-Bukhari and Muslim].
الثالث: عن جابر رضي الله عنه قال: قال رجل للنبي صلى الله عليه وسلم يوم أحد: : رَأيتَ إنْ قُتِلتُ فَأَيْنَ أَنَا ؟ قَالَ : « في الجنَّةِ » فَأَلْقَى تَمَرَاتٍ كُنَّ في يَدِهِ ، ثُمَّ قَاتَلَ حَتَّى قُتِلَ . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .
Dari Jabir r.a., katanya: Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi s.a.w. pada hari perang Uhud: "Bagaimanakah pendapat Tuan jikalau saya terbunuh, di manakah tempatku?"
Nabi s.a.w. bersabda:
"Dalam syurga."
Orang tersebut lalu melemparkan beberapa buah kurma yang masih di tangannya kemudian berperang sehingga ia dibunuh - mati syahid."
(Muttafaq 'alaih)
KE·EMPAT
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) said:
There came a man to the Prophet (ﷺ) and said, "O Messenger of Allah, which charity is the most rewardable?" He (ﷺ) said, "That you should give charity (in a state when you are) healthy and stingy and fear poverty, hoping to become rich (charity in such a state of health and mind is the best). And you must not defer (charity to such a length) that you are about to die and would be saying: 'This is for so-and-so, and this for so-and-so.' Lo! It has already come into (the possession of) so-and- so".
[Al-Bukhari and Muslim].
عن أبي هريرة ، قَالَ : جاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبيِّ فَقَالَ : يَا رسولَ الله ، أيُّ الصَّدَقَةِ أعْظَمُ أجْرَاً ؟ قَالَ : « أنْ تَصَدَّقَ وَأنتَ صَحيحٌ شَحيحٌ ، تَخشَى الفَقرَ وتَأمُلُ الغِنَى ، وَلا تُمهِلْ حَتَّى إِذَا بَلَغتِ الحُلقُومَ قُلْتَ لِفُلان كذا ولِفُلانٍ كَذا ، وقَدْ كَانَ لِفُلانٍ » . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah, sedekah manakah yang teragung pahalanya?"
Beliau s.a.w. bersabda:
"Yaitu jikalau engkau bersedekah, sedangkan engkau itu masih sihat dan sebenarnya engkau kikir - merasa sayang mengeluarkan sedekah itu, karena takut menjadi fakir dan engkau amat mengharap-harapkan untuk menjadi kaya. Tetapi janganlah engkau menundanunda sehingga apabila nyawamu telah sampai di kerongkongan lalu berkata: "Untuk si Fulan itu, yang ini dan untuk si Fulan ini, yang itu, sedangkan orang yang engkau maksudkan itu telah memiliki apa yang hendak kau berikan."
(Muttafaq 'alaih)
Hulqum adalah jalan pernafasan sedang mari' adalah jalan makan dan minuman.
KE·LIMA
Anas (May Allah be pleased with him) said:
Messenger of Allah (ﷺ) took up a sword on the day of the battle of Uhud and said, "Who will take this sword from me?" Everyone stretched forth his hand saying: "I will take it; I will take it". He (the Prophet (ﷺ)) said, "Who will take it with its full responsibility (i.e., to use it to fight Allah's enemies with it)?" The Companions hesitated. Abu Dujanah (May Allah be pleased with him) said: "I shall take it;" and with it he cracked the skulls of the pagans.
[Muslim].
الخامس: عن أنس رضي الله عنه، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أخذ سيفاً يوم أحد فقال: " من يأخذ مني هذا؟ فبسطوا أيديهم، كل إنسان منهم يقول: أنا أنا. قال: "فمن يأخذه بحقه؟" فأحجم القوم، فقال أبو دجانة رضي الله عنه: أنا آخذه بحقه، فأخذه ففلق به هام المشركين. ((رواه مسلم)).
Dari Anas r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. mengambil pedangnya pada hari perang Uhud,
Kemudian bersabda:
"Siapakah yang suka mengambil pedang ini daripadaku?"
Orang-orang sama mengacungkan tangannya masing-masing, yakni setiap orang dari sahabat-sahabat itu berbuat demikian sambil berkata: "Saya, saya."
Beliau berkata lagi:
"Siapakah yang dapat mengambilnya dengan menunaikan haknya?"
Orang-orang semuanya berdiam diri.
Selanjutnya Abu Dujanah - namanya sendiri Simak bin Kharsah - berkata: "Saya dapat mengambil pedang itu dengan menunaikan haknya." Pedang itu lalu digunakan oleh Abu Dujanah untuk memenggal kepala-kepala kaum musyrikin.
(Riwayat Muslim)
KE·ENAM
Az-Zubair bin 'Adi said:
We went to Anas bin Malik (May Allah be pleased with him) and complained to him of suffering at the hands of Al-Hajjaj. He replied: "Show endurance, for no time will come but will be followed by one worse (than the present one) till you meet your Rubb. I heard this from your Prophet (ﷺ)".
[Al- Bukhari].
السادس: عن الزبير بن عدي قال: أتينا أنس بن مالك رضي الله عنه فشكونا إليه ما نلقى من الحجاج. فقال: "اصبروا فإنه لا يأتي زمان إلا والذي بعده شر منه حتى تلقوا ربكم" سمعته من نبيكم صلى الله عليه وسلم.((رواه البخاري)).
Dari Zubair bin 'adiy, katanya: "Kita semua mendatangi Anas bin Malik r.a., kemudian kita mengadukan padanya perihal apa yang kita temui dari perlakuan Hajjaj - seorang panglima dari dinasti Bani Umayyah dan ia adalah seorang zalim, lalu Anas berkata:
"Bersabarlah engkau sekalian, sebab sesungguhnya saja tidaklah datang sesuatu zaman melainkan apa yang sesudahnya itu tentu lebih buruk daripada zaman itu sendiri, demikian itu sehingga engkau sekalian menemui Tuhanmu. Ucapan semacam ini pernah saya dengar dari Nabimu sekalian s.a.w.
(Riwayat Bukhari)
KE·TUJUH
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Hasten to do good deeds before you are overtaken by one of the seven afflictions." Then (giving a warning) he said, "Are you waiting for such poverty which will make you unmindful of devotion; or prosperity which will make you corrupt, or disease as will disable you, or such senility as will make you mentally unstable, or sudden death, or Ad-Dajjal who is the worst expected absent, or the Hour, and the Hour will be most grievous and most bitter".
[At-Tirmidhi].
السابع: عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: " بادروا بالأعمال سبعاً. هل تنتظرون إلا فقراً منسياً، أو غنى مطغياً، أو مرضاً مفسداً، أو هرماً مفنداً أو موتاً مجهزاً أو الدجال فشر غائب ينتظر، أو الساعة فالساعة أدهى وأمر!" ((رواه الترمذي وقال: حديث حسن)).
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Bersegeralah engkau sekalian melakukan amalan-amalan -yang baik - sebelum datangnya tujuh macam perkara. Apakah engkau sekalian menantikan - enggan melakukan dulu, melainkan setelah tibanya kefakiran yang melalaikan, atau tibanya kekayaan yang menyebabkan kecurangan, atau tibanya kesakitan yang merusakkan, atau tibanya usia tua yang menyebabkan ucapan-ucapan yang tidak keruan lagi, atau tibanya kematian yang mempercepatkan - lenyapnya segala hal, atau tibanya Dajjal, maka ia adalah seburuk-buruk makhluk ghaib yang ditunggu, atau tibanya hari kiamat, maka hari kiamat itu adalah lebih besar bencananya serta lebih pahit penanggunggannya."
Diriwayatkan oleh ImamTirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadist hasan.
KE·DELAPAN
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
On the day of the battle of Khaibar, Messenger of Allah (ﷺ) said, "I shall hand over this banner to one who loves Allah and His Messenger, and Allah will give us victory through him." 'Umar (May Allah be pleased with him) said: "I had never longed for leadership but that day I expected that I might be called for. However, Messenger of Allah (ﷺ) called 'Ali bin Abu Talib (May Allah be pleased with him) and handed the banner to him and said, "Go forth and do not turn around till Allah bestows victory upon you". (On hearing this) 'Ali proceeded a little and then halted and without turning around inquired in a loud voice: "O Messenger of Allah, for what shall I fight them?" He (ﷺ) replied, "Go on fighting till they affirm that none has the right to be worshiped but Allah and that Muhammad is the Messenger of Allah. If they admit that, their lives and their properties will be secured, subject to their obligations according to Islam, and they will be answerable to Allah".
[Muslim].
الثامن: عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال يوم خيبر: "لأعطين هذه الراية رجلا يحب الله ورسوله، يفتح الله على يديه" قال عمر رضي الله عنه: ما أحببت الإمارة إلا يؤمئذ، فتساورت لها رجاء أن أدعى لها، فدعا رسول الله صلى الله عليه وسلم عليّ بن أبي طالب رضي الله عنه فأعطاه إياها وقال: " أمش ولا تلتفت حتى يفتح الله عليك" فسار علي شيئاً، ثم وقف ولم يلتفت، فصرخ: يا رسول الله، على ماذا أقاتل الناس؟ قال: " قاتلهم حتى يشهدوا أن لا إله إلا الله، وأن محمداً رسول الله، فإذا فعلوا ذلك فقد منعوا منك دماءهم وأموالهم إلا بحقها، وحسابهم على الله" ((رواه مسلم)): (14)
Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda pada hari perang Khaibar:
"Niscayalah bendera ini akan kuberikan kepada seseorang leiaki yang mencintai Allah dan RasulNya, Allah akan membebaskan - beberapa benteng musuh - atas kedua tangannya."
Umar r.a. berkata: "Saya tidak menginginkan kemarahan - kepemimpinan di medan perang - melainkan pada hari itu belaka kemudian saya bersikap untuk menonjolkan diri pada Nabi s.a.w. dengan harapan agar saya dipanggil untuk memegang bendera itu.
Tiba-tiba Rasulullah s.a.w. memanggil Ali bin Abu Thalib r.a., lalu memberikan bendera tadi padanya dan
Beliau s.a.w. bersabda:
"Berjalanlah dan jangan menoleh-noleh lagi sehingga Allah akan membebaskan - benteng-benteng musuh - atasmu."
Ali berjalan beberapa langkah kemudian berhenti dan tidak menoleh, kemudian berteriak: "Ya Rasulullah, atas dasar apakah saya akan memerangi para manusia?"
Rasulullah s.a.w. menjawab:
"Perangilah mereka sehingga mereka suka menyaksikan bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah pesuruh Allah. Apabila orang itu telah berbuat demikian, maka tercegahlah mereka itu daripadamu, baik darah dan harta mereka, melainkan dengan haknya, sedang hisab mereka itu adalah tergantung pada Allah."
(Riwayat Muslim)
Fatasaawartu, dengan sin muhmalah (yakni sin tak bertitik dan bukan syin yang bertitik tiga di atas), artinya: "Saya melompat ke muka untuk menampakkan diri."
Keterangan:
BERSEGERA KEPADA KEBAIKAN DAN MENGANJURKAN KEPADA SETIAP ORANG YANG MENUJU KEBAIKAN SUPAYA MENGHADAPINYA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH TANPA KERAGU-RAGUAN.
Allah Ta'ala berfirman:
وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
walikullin wijhatun huwa muwalliihaa faistabiquu alkhayraati aynamaa takuunuu ya'ti bikumu allaahu jamii'an inna allaaha 'alaa kulli syay-in qadiirun
"Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Everyone has a cynosure to which he turns; so take the lead in all good works. Wherever you may be, Allah will bring you all together. Indeed Allah has power over all things.
(QS. Al Baqarah [2]:148)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
wasaari'uu ilaa maghfiratin min rabbikum wajannatin 'ardhuhaa alssamaawaatu waal-ardhu u'iddat lilmuttaqiina
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,"
And hasten towards your Lord’s forgiveness and a paradise as vast as the heavens and the earth, prepared for the Godwary
(QS. Ali 'Imran [3]:133)
PERTAMA
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Be prompt in doing good deeds (before you are overtaken) by turbulence which would be like a part of the dark night. A man would be a believer in the morning and turn to disbelief in the evening, or he would be a believer in the evening and turn disbeliever in the morning, and would sell his Faith for worldly goods."
[Muslim].
فالأول: عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: " بادروا بالأعمال فتناً كقطع الليل المظلم يصبح الرجل مؤمنا ويمسي كافراً ويمسي مؤمنا ويصبح كافراً، يبيع دينه بعرض من الدنيا" ((رواه مسلم)).
87. Pertama: Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Bersegeralah engkau sekalian untuk melakukan amalan-amalan - yang bagus-bagus - sebelum datangnya bermacam-macam fitnah yang diumpamakan sebagai potonganpotongan dari malam yang gelap gulita." [10]
[10] Hadits ini memberikan suatu isyarat bahwa pada akhir zaman nanti
akan banyak sekali terjadi berbagai macam fitnah dan datang secara
beruntun-runtun. Setiap satu macam fitnah telah lenyap, lalu disusul
pula oleh fitnah yang lainnya. Semoga kita dikaruniai keselamatan oleh
Allah.
Berpagi-pagi seseorang itu menjadi orang mu'min dan bersore-sore menjadi orang kafir, ada lagi yang bersore-sore masih sebagai seorang mu'min, tetapi berpagi-pagi telah menjadi seorang kafir. Orang itu menjual agamanya dengan harta dari keduniaan."
(Riwayat Muslim)
KE·DUA
'Uqbah bin Al-Harith (May Allah be pleased with him) said:
Once I performed the 'Asr prayer in Al-Madinah behind the Prophet (ﷺ). He (ﷺ) got up quickly after finishing the prayer with Taslim, and stepping over the people, went to one of the rooms of his wives. The people were startled at his haste, and when he came out and saw their astonishment at his urgency he said, "I recalled that there was left with me some gold which was meant for charity; I did not like to keep it any longer, so I gave orders that it should be distributed".
[Al-Bukhari].
In another narration, Messenger of Allah said, "I had left some gold for Sadaqah in the house, and did not wish to keep it overnight".
الثاني عن أبي سروعة -بكسر السين المهملة وفتحها- عقبة ابن الحارث رضي الله عنه قال: صليت وراء النبي صلى الله عليه وسلم بالمدينة العصر، فسلم ثم قام مسرعاً فتخطى رقاب الناس إلى بعض حجر نسائه، ففزع الناس من سرعته، فخرج عليهم، فرأى أنهم قد عجبوا من سرعته، قال "ذكرت شيئاً من تبر عندنا فكرهت أن يحبسنى، فأمرت بقسمته" ((رواه البخاري)).
وفي رواية للبخاري : كنت خلفت في البيت تبراً من الصدقة، فكرهت أن أبيته . ((التبر)) قطع ذهب أو فضة
Dari Abu Sirwa'ah (dengan kasrahnya sin yang muhmalah dan boleh pula dengan difathahkannya), yaitu 'Uqbah bin al-Harits r.a., katanya: "Saya bersembahyang di belakang Nabi s.a.w. di Madinah yakni shalat 'ashar. Kemudian setelah bersalam lalu berdiri bergegas-gegas, terus melangkahi leher orang-orang banyak untuk menuju ke salah satu bilik isterinya. Orang-orang banyak yang takut karena melihat bergegas-gegasnya beliau itu. Selanjutnya Nabi s.a.w. keluar lagi menemui sahabat-sahabatnya itu lalu mengetahui bahwa mereka itu benar-benar terheran-heran karena bergegas-gegasnya tadi.
Beliau s.a.w. lalu bersabda:
"Saya ingat pada sepotong emas yang ada di tempatku, maka saya tidak senang kalau benda itu mengganggu fikiranku - untuk menghadap Allah Ta'ala. Oleh sebab itu saya menyuruh supaya benda tadi dibagi-bagikan."
(Riwayat Bukhari)
Dan disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari yang lain demikian:
"Saya meninggalkan di rumah sepotong emas dari hasil sedekah, maka saya tidak senang kalau sampai menginapkannya."
At-tibru, artinya ialah potongan-potongan emas atau perak.
KE·TIGA
Jabir (May Allah be pleased with him) reported:
A man, said to the Prophet (ﷺ) during the battle of Uhud: "Tell me where I shall be if I am killed". When he (ﷺ) replied that he would be in Jannah, the man threw away some dates which he had in his hand and fought until he was killed.
[Al-Bukhari and Muslim].
الثالث: عن جابر رضي الله عنه قال: قال رجل للنبي صلى الله عليه وسلم يوم أحد: : رَأيتَ إنْ قُتِلتُ فَأَيْنَ أَنَا ؟ قَالَ : « في الجنَّةِ » فَأَلْقَى تَمَرَاتٍ كُنَّ في يَدِهِ ، ثُمَّ قَاتَلَ حَتَّى قُتِلَ . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .
Dari Jabir r.a., katanya: Ada seorang lelaki berkata kepada Nabi s.a.w. pada hari perang Uhud: "Bagaimanakah pendapat Tuan jikalau saya terbunuh, di manakah tempatku?"
Nabi s.a.w. bersabda:
"Dalam syurga."
Orang tersebut lalu melemparkan beberapa buah kurma yang masih di tangannya kemudian berperang sehingga ia dibunuh - mati syahid."
(Muttafaq 'alaih)
KE·EMPAT
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) said:
There came a man to the Prophet (ﷺ) and said, "O Messenger of Allah, which charity is the most rewardable?" He (ﷺ) said, "That you should give charity (in a state when you are) healthy and stingy and fear poverty, hoping to become rich (charity in such a state of health and mind is the best). And you must not defer (charity to such a length) that you are about to die and would be saying: 'This is for so-and-so, and this for so-and-so.' Lo! It has already come into (the possession of) so-and- so".
[Al-Bukhari and Muslim].
عن أبي هريرة ، قَالَ : جاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبيِّ فَقَالَ : يَا رسولَ الله ، أيُّ الصَّدَقَةِ أعْظَمُ أجْرَاً ؟ قَالَ : « أنْ تَصَدَّقَ وَأنتَ صَحيحٌ شَحيحٌ ، تَخشَى الفَقرَ وتَأمُلُ الغِنَى ، وَلا تُمهِلْ حَتَّى إِذَا بَلَغتِ الحُلقُومَ قُلْتَ لِفُلان كذا ولِفُلانٍ كَذا ، وقَدْ كَانَ لِفُلانٍ » . مُتَّفَقٌ عَلَيهِ .
Dari Abu Hurairah r.a., katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah, sedekah manakah yang teragung pahalanya?"
Beliau s.a.w. bersabda:
"Yaitu jikalau engkau bersedekah, sedangkan engkau itu masih sihat dan sebenarnya engkau kikir - merasa sayang mengeluarkan sedekah itu, karena takut menjadi fakir dan engkau amat mengharap-harapkan untuk menjadi kaya. Tetapi janganlah engkau menundanunda sehingga apabila nyawamu telah sampai di kerongkongan lalu berkata: "Untuk si Fulan itu, yang ini dan untuk si Fulan ini, yang itu, sedangkan orang yang engkau maksudkan itu telah memiliki apa yang hendak kau berikan."
(Muttafaq 'alaih)
Hulqum adalah jalan pernafasan sedang mari' adalah jalan makan dan minuman.
KE·LIMA
Anas (May Allah be pleased with him) said:
Messenger of Allah (ﷺ) took up a sword on the day of the battle of Uhud and said, "Who will take this sword from me?" Everyone stretched forth his hand saying: "I will take it; I will take it". He (the Prophet (ﷺ)) said, "Who will take it with its full responsibility (i.e., to use it to fight Allah's enemies with it)?" The Companions hesitated. Abu Dujanah (May Allah be pleased with him) said: "I shall take it;" and with it he cracked the skulls of the pagans.
[Muslim].
الخامس: عن أنس رضي الله عنه، أن رسول الله صلى الله عليه وسلم أخذ سيفاً يوم أحد فقال: " من يأخذ مني هذا؟ فبسطوا أيديهم، كل إنسان منهم يقول: أنا أنا. قال: "فمن يأخذه بحقه؟" فأحجم القوم، فقال أبو دجانة رضي الله عنه: أنا آخذه بحقه، فأخذه ففلق به هام المشركين. ((رواه مسلم)).
Dari Anas r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w. mengambil pedangnya pada hari perang Uhud,
Kemudian bersabda:
"Siapakah yang suka mengambil pedang ini daripadaku?"
Orang-orang sama mengacungkan tangannya masing-masing, yakni setiap orang dari sahabat-sahabat itu berbuat demikian sambil berkata: "Saya, saya."
Beliau berkata lagi:
"Siapakah yang dapat mengambilnya dengan menunaikan haknya?"
Orang-orang semuanya berdiam diri.
Selanjutnya Abu Dujanah - namanya sendiri Simak bin Kharsah - berkata: "Saya dapat mengambil pedang itu dengan menunaikan haknya." Pedang itu lalu digunakan oleh Abu Dujanah untuk memenggal kepala-kepala kaum musyrikin.
(Riwayat Muslim)
KE·ENAM
Az-Zubair bin 'Adi said:
We went to Anas bin Malik (May Allah be pleased with him) and complained to him of suffering at the hands of Al-Hajjaj. He replied: "Show endurance, for no time will come but will be followed by one worse (than the present one) till you meet your Rubb. I heard this from your Prophet (ﷺ)".
[Al- Bukhari].
السادس: عن الزبير بن عدي قال: أتينا أنس بن مالك رضي الله عنه فشكونا إليه ما نلقى من الحجاج. فقال: "اصبروا فإنه لا يأتي زمان إلا والذي بعده شر منه حتى تلقوا ربكم" سمعته من نبيكم صلى الله عليه وسلم.((رواه البخاري)).
Dari Zubair bin 'adiy, katanya: "Kita semua mendatangi Anas bin Malik r.a., kemudian kita mengadukan padanya perihal apa yang kita temui dari perlakuan Hajjaj - seorang panglima dari dinasti Bani Umayyah dan ia adalah seorang zalim, lalu Anas berkata:
"Bersabarlah engkau sekalian, sebab sesungguhnya saja tidaklah datang sesuatu zaman melainkan apa yang sesudahnya itu tentu lebih buruk daripada zaman itu sendiri, demikian itu sehingga engkau sekalian menemui Tuhanmu. Ucapan semacam ini pernah saya dengar dari Nabimu sekalian s.a.w.
(Riwayat Bukhari)
KE·TUJUH
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
Messenger of Allah (ﷺ) said, "Hasten to do good deeds before you are overtaken by one of the seven afflictions." Then (giving a warning) he said, "Are you waiting for such poverty which will make you unmindful of devotion; or prosperity which will make you corrupt, or disease as will disable you, or such senility as will make you mentally unstable, or sudden death, or Ad-Dajjal who is the worst expected absent, or the Hour, and the Hour will be most grievous and most bitter".
[At-Tirmidhi].
السابع: عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: " بادروا بالأعمال سبعاً. هل تنتظرون إلا فقراً منسياً، أو غنى مطغياً، أو مرضاً مفسداً، أو هرماً مفنداً أو موتاً مجهزاً أو الدجال فشر غائب ينتظر، أو الساعة فالساعة أدهى وأمر!" ((رواه الترمذي وقال: حديث حسن)).
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Bersegeralah engkau sekalian melakukan amalan-amalan -yang baik - sebelum datangnya tujuh macam perkara. Apakah engkau sekalian menantikan - enggan melakukan dulu, melainkan setelah tibanya kefakiran yang melalaikan, atau tibanya kekayaan yang menyebabkan kecurangan, atau tibanya kesakitan yang merusakkan, atau tibanya usia tua yang menyebabkan ucapan-ucapan yang tidak keruan lagi, atau tibanya kematian yang mempercepatkan - lenyapnya segala hal, atau tibanya Dajjal, maka ia adalah seburuk-buruk makhluk ghaib yang ditunggu, atau tibanya hari kiamat, maka hari kiamat itu adalah lebih besar bencananya serta lebih pahit penanggunggannya."
Diriwayatkan oleh ImamTirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadist hasan.
KE·DELAPAN
Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:
On the day of the battle of Khaibar, Messenger of Allah (ﷺ) said, "I shall hand over this banner to one who loves Allah and His Messenger, and Allah will give us victory through him." 'Umar (May Allah be pleased with him) said: "I had never longed for leadership but that day I expected that I might be called for. However, Messenger of Allah (ﷺ) called 'Ali bin Abu Talib (May Allah be pleased with him) and handed the banner to him and said, "Go forth and do not turn around till Allah bestows victory upon you". (On hearing this) 'Ali proceeded a little and then halted and without turning around inquired in a loud voice: "O Messenger of Allah, for what shall I fight them?" He (ﷺ) replied, "Go on fighting till they affirm that none has the right to be worshiped but Allah and that Muhammad is the Messenger of Allah. If they admit that, their lives and their properties will be secured, subject to their obligations according to Islam, and they will be answerable to Allah".
[Muslim].
الثامن: عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال يوم خيبر: "لأعطين هذه الراية رجلا يحب الله ورسوله، يفتح الله على يديه" قال عمر رضي الله عنه: ما أحببت الإمارة إلا يؤمئذ، فتساورت لها رجاء أن أدعى لها، فدعا رسول الله صلى الله عليه وسلم عليّ بن أبي طالب رضي الله عنه فأعطاه إياها وقال: " أمش ولا تلتفت حتى يفتح الله عليك" فسار علي شيئاً، ثم وقف ولم يلتفت، فصرخ: يا رسول الله، على ماذا أقاتل الناس؟ قال: " قاتلهم حتى يشهدوا أن لا إله إلا الله، وأن محمداً رسول الله، فإذا فعلوا ذلك فقد منعوا منك دماءهم وأموالهم إلا بحقها، وحسابهم على الله" ((رواه مسلم)): (14)
Dari Abu Hurairah r.a. pula bahwasanya
Rasulullah s.a.w. bersabda pada hari perang Khaibar:
"Niscayalah bendera ini akan kuberikan kepada seseorang leiaki yang mencintai Allah dan RasulNya, Allah akan membebaskan - beberapa benteng musuh - atas kedua tangannya."
Umar r.a. berkata: "Saya tidak menginginkan kemarahan - kepemimpinan di medan perang - melainkan pada hari itu belaka kemudian saya bersikap untuk menonjolkan diri pada Nabi s.a.w. dengan harapan agar saya dipanggil untuk memegang bendera itu.
Tiba-tiba Rasulullah s.a.w. memanggil Ali bin Abu Thalib r.a., lalu memberikan bendera tadi padanya dan
Beliau s.a.w. bersabda:
"Berjalanlah dan jangan menoleh-noleh lagi sehingga Allah akan membebaskan - benteng-benteng musuh - atasmu."
Ali berjalan beberapa langkah kemudian berhenti dan tidak menoleh, kemudian berteriak: "Ya Rasulullah, atas dasar apakah saya akan memerangi para manusia?"
Rasulullah s.a.w. menjawab:
"Perangilah mereka sehingga mereka suka menyaksikan bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah pesuruh Allah. Apabila orang itu telah berbuat demikian, maka tercegahlah mereka itu daripadamu, baik darah dan harta mereka, melainkan dengan haknya, sedang hisab mereka itu adalah tergantung pada Allah."
(Riwayat Muslim)
Fatasaawartu, dengan sin muhmalah (yakni sin tak bertitik dan bukan syin yang bertitik tiga di atas), artinya: "Saya melompat ke muka untuk menampakkan diri."
Keterangan:
- Maksud dari Hadis di atas itu ialah bahwa yang diperintahkan oleh Rasulullah s.a.w. kepada Sayidina Ali r.a. dan seluruh pasukannya ialah memerangi manusia-manusia musyrik yakni yang menyembah selain Allah atau yang tidak mempercayai adanya Allah serta keesaanNya dan tidak pula mempercayai tentang diutusnya Nabi Muhammad s.a.w. Tetapi apabila mereka suka mengikuti seruan agama Islam yang benar, samasekali tidak boleh diganggu, baik keselamatan jiwa ataupun harta mereka.
- Namun demikian, manakala hak atau ketentuan agama Islam menghendaki, boleh saja seseorang itu dibunuh, seperti orang yang sengaja membunuh orang lain. Jadi sekalipun sudah masuk Islam wajib pula dibunuh sebagai qishash atau balasan pembunuhannya. Demikian pula seperti dipotong tangan karena mencuri yang sudah mencapai batas untuk bolehnya dipotong ataupun diberi hukuman pukul (didera) serta dirajam, menurut ketentuannya sendiri-sendiri, jika melakukan perzinaan dan lain-lain lagi.
Inilah yang dimaksudkan dengan sabda Nabi s.a.w.
"Kecuali dengan haknya."
- Mengenai hisab atau perhitungan amal perbuatan mereka adalah menjadi urusan Allah Ta'ala sendiri.
- Perlu dimaklumi bahwa golongan Ahlulkitab yakni kaum yang beragama Nasrani atau Yahudi, tidak boleh secara langsung diperangi. Mereka diperbolehkan memilih salah satu di antara dua hal yakni membayar pajak. Ini adalah pilihan yang pertama. Jika mereka suka melaksanakan itu, merekapun wajib dilindungi keselamatan diri dan hartanya. Tetapi jikalau enggan, maka pilihan kedua boleh dilaksanakan, yaitu boleh diperangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar