BAB 24.
MELIPATGANDAKAN SIKSAAN BAGI ORANG YANG MEMERINTAHKAN KEBAIKAN ATAU MELARANG DARI KEMUNGKARAN, TETAPI UCAPANNYA TIDAK TEPAT DENGAN PERBUATANNYA.
Allah Ta'ala berfirman:
۞ أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
ata'muruuna alnnaasa bialbirri watansawna anfusakum wa-antum tatluuna alkitaaba afalaa ta'qiluuna
"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?"
Will you bid others to piety and forget yourselves, while you recite the Book? Do you not apply reason?
(QS. Al Bagarah [2]:44)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
«yaa ayyuhaa alladziina aamanuu lima taquuluuna maa laa taf'aluuna»(2)
«kabura maqtan 'inda allaahi an taquuluu maa laa taf'aluuna»(3)
"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"(2)
"Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."(3)
O you who have faith! Why do you say what you do not do?(2)
It is greatly outrageous to Allah that you should say what you do not do.(3)
(QS. Ash Shaff [61]:2-3)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كُنْتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَرَزَقَنِي مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا ۚ وَمَا أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَىٰ مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ ۚ إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ ۚ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
qaala yaa qawmi ara-aytum in kuntu 'alaa bayyinatin min rabbii warazaqanii minhu rizqan hasanan wamaa uriidu an ukhaalifakum ilaa maa anhaakum 'anhu in uriidu illaa al-ishlaaha maa istatha'tu wamaa tawfiiqii illaa biallaahi 'alayhi tawakkaltu wa-ilayhi uniibu
"Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali."
He said, ‘O my people! Have you considered, should I stand on a manifest proof from my Lord, who has provided me a good provision from Himself?[1] I do not wish to oppose you by what I forbid you. I only desire to put things in order, as far as I can, and my success lies only with Allah: in Him I have put my trust, and to Him I turn penitently.
Dari Abu Zaid yaitu Usamah bin Zaid bin Haritsah radhi-allahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar,
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Akan didatangkan seseorang lelaki pada hari kiamat, kemudian ia dilemparkan ke dalam neraka, lalu keluarlah isi perutnya - usus-ususnya, terus berputarlah orang tadi pada isi perutnya sebagaimana seekor keledai mengelilingi gilingan. Para ahli neraka berkumpul di sekelilingnya lalu bertanya: "Mengapa engkau ini hai Fulan? Bukankah engkau dahulu suka memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran?" Orang tersebut menjawab: "Benar, saya dahulu memerintahkan kepada kebaikan, tetapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya melarang dari kemungkaran, tetapi saya sendiri mengerjakannya."
(Muttafaq 'alaih)
MELIPATGANDAKAN SIKSAAN BAGI ORANG YANG MEMERINTAHKAN KEBAIKAN ATAU MELARANG DARI KEMUNGKARAN, TETAPI UCAPANNYA TIDAK TEPAT DENGAN PERBUATANNYA.
Allah Ta'ala berfirman:
۞ أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنْسَوْنَ أَنْفُسَكُمْ وَأَنْتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
ata'muruuna alnnaasa bialbirri watansawna anfusakum wa-antum tatluuna alkitaaba afalaa ta'qiluuna
"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?"
Will you bid others to piety and forget yourselves, while you recite the Book? Do you not apply reason?
(QS. Al Bagarah [2]:44)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ
كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
«yaa ayyuhaa alladziina aamanuu lima taquuluuna maa laa taf'aluuna»(2)
«kabura maqtan 'inda allaahi an taquuluu maa laa taf'aluuna»(3)
"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?"(2)
"Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan."(3)
O you who have faith! Why do you say what you do not do?(2)
It is greatly outrageous to Allah that you should say what you do not do.(3)
(QS. Ash Shaff [61]:2-3)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
قَالَ يَا قَوْمِ أَرَأَيْتُمْ إِنْ كُنْتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّي وَرَزَقَنِي مِنْهُ رِزْقًا حَسَنًا ۚ وَمَا أُرِيدُ أَنْ أُخَالِفَكُمْ إِلَىٰ مَا أَنْهَاكُمْ عَنْهُ ۚ إِنْ أُرِيدُ إِلَّا الْإِصْلَاحَ مَا اسْتَطَعْتُ ۚ وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
qaala yaa qawmi ara-aytum in kuntu 'alaa bayyinatin min rabbii warazaqanii minhu rizqan hasanan wamaa uriidu an ukhaalifakum ilaa maa anhaakum 'anhu in uriidu illaa al-ishlaaha maa istatha'tu wamaa tawfiiqii illaa biallaahi 'alayhi tawakkaltu wa-ilayhi uniibu
"Syu'aib berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan dianugerahi-Nya aku dari pada-Nya rezki yang baik (patutkah aku menyalahi perintah-Nya)? Dan aku tidak berkehendak menyalahi kamu (dengan mengerjakan) apa yang aku larang. Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali."
He said, ‘O my people! Have you considered, should I stand on a manifest proof from my Lord, who has provided me a good provision from Himself?[1] I do not wish to oppose you by what I forbid you. I only desire to put things in order, as far as I can, and my success lies only with Allah: in Him I have put my trust, and to Him I turn penitently.
[1] That is, ‘If I stand on a clear proof from my Lord, who has provided me with lawful means of livelihood, is it a right thing for you to reject my call to faith in Allah and fair dealing?’
(QS. Huud [11]:88)Dari Abu Zaid yaitu Usamah bin Zaid bin Haritsah radhi-allahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar,
Rasulullah s.a.w. bersabda:
"Akan didatangkan seseorang lelaki pada hari kiamat, kemudian ia dilemparkan ke dalam neraka, lalu keluarlah isi perutnya - usus-ususnya, terus berputarlah orang tadi pada isi perutnya sebagaimana seekor keledai mengelilingi gilingan. Para ahli neraka berkumpul di sekelilingnya lalu bertanya: "Mengapa engkau ini hai Fulan? Bukankah engkau dahulu suka memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran?" Orang tersebut menjawab: "Benar, saya dahulu memerintahkan kepada kebaikan, tetapi saya sendiri tidak melakukannya, dan saya melarang dari kemungkaran, tetapi saya sendiri mengerjakannya."
(Muttafaq 'alaih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar